First Ride Suzuki Gixxer SF250: Masih Menggodakah Ia di Antara Rival?
Dalam beberapa tahun terakhir segmen 250 cc mulai dilupakan (Di India). Sebab sebagian besar dilego terlalu mahal ketimbang motor 200 cc, serta terasa tanggung untuk lompat langsung ke kelas 300 cc. Namun Suzuki menghabiskan empat tahun untuk membangun sosok Gixxer SF250. Apakah kali ini mereka berhasil membuatnya kembali menggoda? Sebelum mengaspal di Indonesia, kita sajikan ulasan Gixxer SF250.
Performa Mesin
Maaf, SOCS (Suzuki Oil Cooling System). Hal itu hanyalah teknologi sederhana di balik fairing keren yang seakan tampak canggih. Dan di saat dapur pacu berpendingin oli kerap memiliki sirip udara, ia tak punya. Lantaran memang tak benar-benar membutuhkannya bukan?
Suzuki turut mengklaim Gixxer memiliki angka power-to-weight ratio terbaik di kelasnya, atas tenaga 26,1 Hp yang dimiliki. Setara dengan Honda CBR250R berpendingin cairan, serta 5,9 Hp lebih besar dari Yamaha Fazer 25. Reduksi bobot juga membuatnya makin ringan, buktinya berhasil mencapai selisih 6 kg dari jagoan Honda. Namun, masih terkalahkan oleh Fazer yang 4 kg di bawahnya.
Dikatakan bahwa mesin ini pantas untuk disiksa maupun digunakan sehari-hari. Kami pun langsung mengujinya di Sirkuit Internasional Buddh, untuk membuktikkan klaim terkait. Dan benar. Keluar pit, ia langsung menunjukkan taji. Piston short stroke berteriak dengan mudah ke 10.000 rpm dan tenaga terus mengisi. Mencapai 154 kpj bukan hal sulit. Effortless.
Baca juga: First Ride Kawasaki Ninja ZX-25R: Menguji Nilai Jual di Tempat Paling Ideal
Masuk tikungan – menurunkan gigi dari girboks enam percepatannya terasa halus. Meski disayangkan belum ada slipper clutch – pasti sedikit mengganggu, terutama bagi para rider yang gemar menyiksa di sirkuit. Selepas itu, boleh dibilang ia kompeten di track. Tapi seakan ia memberi sinyal untuk tak dipacu habis. Perilakunya mengisyaratkan bahwa ia merupakan sport fairing serbaguna, alias nyaman juga di jalan raya. Bukan murni pembalap.
Komponen Pengendalian Diperbesar
Komponen terkait struktur Gixxer baru lebih besar dari generasi sebelum. Tulang-tulang pipa rangka menebal 3 mm. Dibantu fork teleskopik 41 mm dan mono shock di belakang. Sementara rake angle dibuat kian tajam, serta ground clearance diperpendek supaya semakin tangkas saat manuver. Ban belakang juga yang terlebar di kelasnya, 150/60.
Jadi, apakah hal itu lebih baik? Rasanya belum bisa dijawab lugas. Gixxer SF250 bukan seperti motor sport liar gila tenaga, melainkan jinak dan mudah dikendalikan. Dengan reduksi bobot dan tenaga moderat, ia membuat pengendara percaya diri. Bahkan saat hendak mengganti arah secara spontan sekalipun. Kemampuannya begitu terukur. Namun memang, sensasi masuk keluar tikungan kurang impresif. Butuh sedikit usaha untuk mengembalikan tenaga dan melaju lagi.
Baca juga: First Ride Triumph Rocket 3 2020: Evolusi Radikal Sebuah Cruiser
Selain itu cukup memuaskan. Jarak sumbu roda termasuk ringkas di kelas 250cc, mesin kuat juga memungkinkan Anda mencapai putaran tinggi dengan cepat di trek lurus. Tapi menyoal deselerasi, cakram depan 300 mm malah kurang terasa optimal. Intervensi ABS pun rasanya tak dapat diprediksi, sehingga proses hard braking agak kurang percaya diri. Dan selama berkeliling, kami lebih merasa Gixxer adalah motor nyaman, bukan sosok tepat untuk para pemburu waktu lap.
Lebih Pantas Disebut Sport Tourer?
Boleh jadi begitu. Mesin lembut dan kendali mudah pasti menyenangkan diajak berjalan jauh. Kapasitas tangki bahan bakar 12 liter juga rasanya cukup, belum lagi diklaim konsumsi bensin mencapai 38,5 kpl. Girboks halus, tuas kopling ringan, serta jenis clip on bar tak mengganggu penggunaan harian. Tinggi jok 800 mm pun tak menyulitkan postur standar untuk menapak kaki sempurna. Dan jok terpisah terbilang nyaman diduduki meski saat boncengan.
Desain
Yang agak mengganjal, ia memang terlihat seperti adiknya, SF150. Hanya sedikit pembeda tertera di panel-panel bodi. Dan aksesori meliputi handlebar, pelek, serta alur ban. Gurat lampu LED, fairing, knalpot dua muffler, hingga instrumen digital mirip dengan sang adik. Baru mengenai pewarnaan mereka benar-benar dibedakan. Pilihan kelir SF250 di-finishing matte, sementara 150 mengilap. Dan berikutnya Suzuki bakal mendatangkan versi corak MotoGP.
Simpulan
Gixxer SF250 memiliki karakter tenang dan dewasa. Memang agak mengecewakan dalam batas-batas tertentu, terutama saat dipacu di sirkuit. Namun ketika kami berkendara lebih santai - termasuk menikung – Gixxer menyenangkan. Unsur sporty berimbang dengan peruntukannya sebagai motor harian. Mungkin harganya tak bakal menggoda konsumen sport fairing 200 cc, tapi apa yang ditawarkan pada kategori 250 cc terbilang menggugah.
Alih Bahasa: Helmi
Sumber: Zigwheels
Baca juga: Test Ride Yamaha XSR155: Sensasi Motor Sport Bergaya Klasik
-
Jelajahi Suzuki GSX R150
Model Motor Suzuki
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Populer
Video Motor Suzuki GSX R150 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
147.3
|
149.16
|
149.8
|
155
|
147.3
|
Tenaga Maksimal
18.9
|
16.8
|
16.36
|
19
|
18.9
|
Torsi Maksimal
14 Nm
|
14.4 Nm
|
14.5 Nm
|
14.7 Nm
|
14 Nm
|
Jenis Mesin
4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC
|
Single Cylinder, 4-Stroke, 4 Valve, DOHC, Liquid Cooled Engine
|
4-Stroke, SOHC
|
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Liquid-Cooled, VVA, SOHC Engine
|
4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC
|
Jumlah silinder
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Suzuki GSX R150 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature