BMW R Nine T Pure

Sistem pengereman ABS pada jajaran BMW Motorrad sudah jadi standar pabrikan. Dan tersedia opsi ASC (Automatic Stability Control). Fitur ini fungsinya mencegah roda belakang berputar dan memastikan transmisi daya yang lebih efisien. Sistem memastikan keselamatan berkendara yang lebih aktif.

Rancangan desain R NineT Pure memberi aura kuat pada sosok roadster yang menawan. Headlamp bundar dengan cincin krom, housing dilabur cat dan tachometer bulat, mempengaruhi aksentuasi tampilan depan. Proporsi keindahan ditentukan oleh bingkai tiga bagian, bersama dengan telefork yang tampak klasik.

Tangki pun bentuknya melebar ke samping dan bagian belakang yang menyempit. Ini melengkapi siluet yang stylish dan elegan. Bodi ditopang pelek lima palang yang mencolok. Bagi pencinta otomotif, niscaya tampilan makin menambah pengendaranya percaya diri.

Namun jika Anda hobi modifikasi, rasanya R nine T Pure masih ada yang kurang. Apa saja? Garpu depan masih mengandalkan teleskopik atas. Bukan upside down seperti pada saudaranya. Jadi terasa agak nanggung untuk pilih yang ini. Lantaran mengusung kesan klasik, panel meter hanya menampilkan sedikit informasi. Bahkan jauh dari kata kontemporer (digital). Anda hanya disuguhi speedometer, odometer dan indikator mesin. Sangat kurang, untuk sekelas motor premium. Sayangnya lagi, lampu depan masih halogen biasa.

Elemen pendukung lain khas BMW: mesin boxer yang siap mengaum. Urusan jantung pacu, BMW R nine T Pure menggunakan tipe mesin 4 tak, dengan 4 silinder. Di dalam engine, berisi empat buah titanium valves percilinder dan dua overhead camshafts. Resultan dari racikan ini, menjadikan motor mampu memberikan power yang lebih ganas. Plus entakan torsi yang besar.

Dengan kubikasi mesin 1.170 cc, tenaga yang diembuskan mencapai 110 Hp. Lalu torsi puncak yang dilontarkan 117 Nm. Si bongsor ini makin canggih dengan teknologi closed loop 3 way catalytic converters. Fungsinya yang mengontrol emisi buang, sehingga BMW R Nine T ini menjadi lebih ramah lingkungan. Bahkan sudah mengantongi standar Euro 4. Urusan pembakaran, tersisipkan teknologi electronik injection, untuk mengontrol tingkat konsumsi bahan bakar yang optimal.