Test Ride Yamaha R25 2018: Sport Yang Masuk Akal (Part-2)
Yamaha R25 mengalami banyak pembenahan. Mulai dari desain yang lebih aerodinamis dan hadirnya beberapa fitur baru seperti panel instrumen digital. Kami sudah membahas desain dan fitur motor sport 250 cc ini di Test Ride Yamaha R25 2018 bagian pertama. Di bagian kedua ini, kami mengulas performa, efisiensi, pengendaraan dan pengendaliannya.
Performa dan Efisiensi
Motor ini masih menggunakan mesin lama. Mesin 2-silinder DOHC berkapasitas 249,6 cc menghasilkan tenaga 36 PS pada 12.000 rpm dengan torsi puncak 23,6 Nm pada 10.000 rpm. Persis seperti R25 sebelumnya, tanpa fitur VVA (Variable Valve Actuation). Saat diluncurkan, Yamaha Motor Corporation menjelaskan, R25 tak butuh fitur katup variabel.
Output performa yang dihasilkan, sudah cukup besar sehingga tak butuh bantuan VVA. Teknologi ini memang lebih banyak digunakan Yamaha pada mesin berkapasitas kecil yang mengutamakan efisiensi bahan bakar. Jadi, meskipun dirancang irit bahan bakar, ketika pengendaranya membutuhkan tenaga lebih, VVA aktif menjadi solusi.
Benar memang, sebelumnya kami sempat menguji motor ini di Sirkuit Sentul. Karakter penyaluran tenaga mesin cukup padat dan merata. Meski memang harus diakui, respons putaran handle gas baru terasa menjambak ketika rpm mendekati puncak torsi di 10.000 rpm sampai tenaganya memuncak di 12.000 rpm. Di rentang putaran ini pula suara mesin 2-silinder yang halus baru menunjukkan wibawa. Ya, tak hanya suara mesin yang halus, getaran pun minim bahkan saat rpm hampir menyentuh limiter sekalipun.
Di putaran bawah, penyaluran tenaganya cukup moderat, tak terlalu agresif dan membuat nyaman saat kami uji menghadapi lalu-lintas padat di Ibu Kota. Mungkin karena rasio transmisi gigi rendah yang sengaja dibuat sedikit lebar. Berefek pada akselerasi awal tak seperti yang diharapkan.
Sama seperti mesin, transmisi juga tak berubah. Masih 6-speed manual tanpa fitur slipper and assist clutch. Menariknya, kecurigaan awal kami tentang ciri khas pergantian gigi motor sport Yamaha yang sedikit kasar, tidak kami temui pada motor ini. Sepanjang pengujian, sangat jarang sekali kami menemui gejala gigi selip. Bahkan kami hampir tak pernah kesulitan menemukan posisi gigi netral saat hendak parkir.
Lantas berapa konsumsi bahan bakar Yamaha R25? Kami menguji konsumsi BBM motor ini beberapa kali di rute yang sama di dalam kota Jakarta. Hasilnya, sejauh 50 km R25 sanggup mencatatkan efisiensi BBM 22-24 kpl. Sementara itu, untuk pemakaian luar kota sejauh kurang lebih 100 km, konsumsi bahan bakar yang dihasilkannya sekitar 27-29 kpl. Irit tidaknya, silakan nilai sendiri.
Pengendaraan dan Pengendalian
Perubahan signifikan dari pesaing Kawasaki Ninja 250 ini, terletak di rasa berkendara. Suspensi depan teleskopik inverted atau up side down (USD) alasannya. Tak hanya menambah kekuatan visual saja, suspensi depan jenis ini membuat kestabilan berkendara meningkat. Baik saat menikung maupun saat melesat lurus pada kecepatan tinggi. Suspensi depan USD, memiliki travel yang lebih panjang dibanding teleskopik biasa. Peredamannya pun jadi terasa lebih superior.
Di belakang, Yamaha mengatur ulang suspensi menjadi sedikit lebih keras agar sesuai dengan pengendaraan sporty. Ya, intinya, Yamaha R25 sekarang jauh lebih kental rasa sportnya. Apalagi desain baru ini memakai handlebar, yang posisinya lebih rendah 22 mm dan lebih lebar 35 mm. Posisi berkendara yang membungkuk ini menambah kepercayaan diri di kecepatan tinggi.
Efek negatifnya, punggung jadi agak pegal kala berkendara di atas motor ini. Beruntung, tinggi posisi jok masih cukup rendah. Sehingga saya yang punya tinggi badan sekitar 170 cm masih dapat menapak permukaan jalan dengan sempurna ketika berhenti di lampu merah.
Simpulan
Yamaha menyiapkan R25 sebagai sports bike sejati. Mesin dengan penyaluran tenaga yang murni tanpa banyak intervensi artifisial, fitur yang sederhana namun informatif, pengendaraan dan pengendalian yang apik. Semua itu disempurnakan dengan posisi berkendara yang sporty.
Hebatnya lagi, semua itu bisa ditebus dengan harga yang paling murah dibanding kompetitornya. Yamaha R25 unit yang kami uji ini dijual Rp 58,6 juta. Bayangkan, Honda CBR250RR dan Kawasaki Ninja 250 MY 2019 versi tertinggi saja sudah tembus Rp 70 juta. Belum lama ini, Yamaha juga menghadirkan varian dengan fitur pengereman ABS yang dijual Rp 64,6 juta. Semoga ke depan, Yamaha meningkatkan keamanan dengan menambah fitur smart key immobilizer atau setidaknya shuttered key. (RS/Odi)
Baca Juga: Test Ride Yamaha R25 2018: Sport Yang Masuk Akal (Part-1)
-
Jelajahi Yamaha YZF R25
Model Motor Yamaha
Promo Yamaha YZF R25, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha YZF R25 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
250
|
250
|
249.7
|
199.5
|
248.8
|
Tenaga Maksimal
35.5
|
35.53
|
38
|
25.47
|
29.5
|
Jenis Mesin
Inline 2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Liquid-Cooled DOHC
|
2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valves DOHC, Liquid Cooled Engine
|
Parallel Twin Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled, DOHC Engine
|
4-Stroke, DOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke Engine
|
Torsi Maksimal
23.6 Nm
|
23.6 Nm
|
23.3 Nm
|
-
|
24 Nm
|
Jenis Kopling
Wet, Multi-Plate, Manual
|
Wet
|
Multi-Plate, Wet Clutch with Coil Spring
|
Wet, Multi-Plate
|
-
|
ABS
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Ya
|
-
|
Mode Berkendara
Sport, Road
|
Sport, Road
|
Sport, Road
|
Road
|
Road
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha YZF R25 dari Zigwheels
- Motovaganza