Test Ride Yamaha NMax "Turbo": Pembuktian 560 Kilometer Bali-Lombok
Rute menantang, eksplorasi performa, fitur dan pengendalian, hingga menemukan kekurangannya
Buat membuktikan nilai jual NMax Turbo, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengadakan program NMax Tour Boemi Nusantara (NTBN) hingga 13 etape berakhir di Oktober 2024.
Sekarang sudah jejaki etape ke-4, kami kebagian mencoba NMax Turbo dari Bali hingga ke Lombok yang jarak tempuhnya melar dari perkiraan awal (430 km). Totalnya kami berkendara dengan NMax generasi ketiga ini mencapai 562,5 km.
Dengan jarak sejauh itu, tentu sudah banyak merasakan keunggulan dan juga kekurangan yang ada pada Yamaha NMax terbaru. Penting untuk disimak, buat Anda yang memang ingin membeli namun masih menimang nilai plus dan minusnya.
Hari Pertama
Oke, perjalanan dimulai dari Flagship Shop (FSS) atau diler Yamaha Bali di Denpasar. Kami kedapatan untuk mencoba varian Turbo Tech Max yang jadi varian termahal kedua seharga Rp43,25 juta OTR Jakarta. Di atasnya ada trim paling mahal Turbo Tech Max Ultimate dibekali performance damper dijual Rp45,25 juta OTR.
Buat informasi etape ke-4 menghabiskan 3 hari perjalanan, di hari pertama dari Denpasar kita menuju Bali utara. Situasi lalu lintas Denpasar saat itu ramai lancar, jadi sangat tepat buat menguji kemampuannya sebagai motor komuter.
NMax Turbo dibekali dengan 2 fitur performa, pertama mode berkendara yang terdiri dari T-mode diperuntukan untuk city riding dan S Mode yang cocok buat touring atau ketika butuh akselerasi. Lalu didukung juga dengan Y-Shift yang beri sensasi turbo-nya. Dua Fitur ini hadir berkat teknologi YECVT (Yamaha Electronic Continuously Variable Transmission) yang menggantikan sistem CVT konvensional.
Perlu ditekankan, tak ada komponen “keong” atau turbo sungguhan sebagai perangkat induksi forced pada rangkain mesin Yamaha NMax. Kata “Turbo” yang dimaksud hanya sebatas sensasi turbo lewat teknologi yang diaplikasikan pada generasi NMax terbaru ini.
Di perkotaan kami gunakan mode berkendara T-mode, tanpa mengaktifkan Y-Shift. Nah Mesin 155 cc barunya ini sudah lebih dari cukup untuk digunakan di perkotaan. Dengan mode ini juga karakternya jadi lebih tapi tetap bertenaga. Stop and go lancar jaya tidak ada masalah.
Yamaha NMax terbaru pakai mesin serupa kepunyaan Lexi. Pakai enjin 155 cc, 1-silinder, SOHC, pendingin cairan, 4-katup, VVA, dan teknologi Blue Core, khusus varian Turbo disematkan YECVT. Ada banyak pembaruan dalam mesin, salah satunya pakai tensioner model hidrolis untuk meminimalisir getaran. Dari mesin anyar ini mampu hasilkan tenaga 15,1 Hp pada 8.000 rpm dan torsi puncak 14,2 Nm 6.500, besaran tenaga sama dengan mesin lama tapi torsinya naik 0,3 Nm.
Ya sekali lagi mesinnya bisa diandalkan dan mumpuni untuk simulasi dalam kota. Lalu bagaimana buat dipakai di jalanan lebih senggang, tanjakan, dan turunan? Kita bahas nanti ya ketika sudah masuk ke daerah Bedugul dan Buleleng. Di sana punya menu jalan yang memang pas buat menguji performa dan fitur mode berkendara sekaligus Y-Shift nya.
Kami ingin menjelaskan lebih dulu fungsi dari mode berkendara, jadi 2 opsi riding mode ini kasih karakter mesin yang berbeda. Contohnya, jika motor sedang berjalan konstan dari T-Mode pindah ke S-mode, mesin terasa jadi lebih nendang karena akan ada kenaikan putaran mesin 1.000 rpm.
Dua mode berkendara dibedakan dari timing semprotan BBM, timing pengapian, dan settingan transmisi YECVT. Tombol pindah mode berkendaranya ada di paling depan saklar sebelah kiri dijangkau oleh jari telunjuk. Jika memilih T-Mode tachometer berwarna biru, apabila pilihan S-Mode berubah jadi merah.
Sementara Y-Shift diakses lewat tombol paling bawah sebelah kiri pakai ibu jari, buat yang pertama kali coba memang kerasa kagok, kebanyakan justru menekan tombol klakson. Maka dari itu perlu adaptasi agar pengoperasiannya lancar dan optimal.
Y-shift terdiri 3 level, level 1 (low), level 2 (medium), dan 3 (high). Kinerja Y-Shift diatur oleh YECVT yang terdiri dari motor untuk gantikan komponen roller buat buka tutup sheave pulley, TCU (Transmission Control Unit), dan juga ada peran ECU.
Ketika motor berjalan dan Y-shift diaktifkan akselerasinya akan terbantu karena setiap level Y-Shift bakal naikkan putaran mesin 500 hingga 1.000 rpm. Kenaikan putaran mesin lalu diikuti puntiran gas lebih dalam inilah yang kasih sensasi turbo dan membantu akselerasi.
Selain mampu diaktifkan secara manual, Y-Shift level 1 juga akan aktif otomatis jika membuka tuas gas dalam-dalam. Sementara bila mau menonaktifkan atau merilis Y-shift ada 3 cara, pertama tekan tombol mode di saklar kiri depan, menutup cepat tuas gas, dan terakhir membuka tuas gas secara konstan.
Namun secara penggunaan kami lebih nyaman menonaktifkannya lewat tombol mode. Aktivitas mengaktifkan dan mematikan Y-shift ini memang butuh adaptasi dan perlu dilakukan, kenapa? Karena bila Y-Shift aktif atau dipaksa terus on di momentum tidak tepat mesin motor jadi terasa ‘ngeden’ karena tertahan rpm-nya. Oh iya, syarat pakai Y-Shift adalah ketika putaran mesin di 3.500 rpm dan akan tidak aktif bila sudah menyentuh 8.000 rpm.
Sekarang singkatnya sudah masuk jalur yang dominan trek lurus, tanjakan, dan turunan. Lebih banyak ditemui di daerah Bedugul dan Buleleng. Penggunaan S-Mode dan kombinasi Y-Shift sesuai level yang dibutuhkan memang sangat membantu, baik akselerasi dan deselerasi.
Contoh kasus jika mau libas tanjakan, atau menyalip kendaraan di depan. Dengan kecepatan misalnya 50 km/jam dan sedang berada di putaran mesin 4.000 rpm, tekan tombol Y-Shift level 1 akan menaikan rpm ke 5.000 rpm. Masih kurang nendang tekan ke level 2 naik 6.000 rpm. Jika masih merasa masih kurang tekan level 3, putaran mesin melonjak ke 7.000 rpm. Kenaikan rpm yang cepat dan aktifnya VVA buat akselerasi dari NMax Turbo terasa signifikan.
Sementara buat deselerasi, bila menemukan jalanan menurun atau masuk tikungan tajam penggunaan Y-Shift sesuai level akan memberi efek engine brake untuk membantu perlambatan motor. Semakin tinggi level tentu deselerasi-nya makin terasa.
Kami sudah coba dari kecepatan tinggi masuk tikungan, lalu tekan Y-Shift cepat langsung ke level 3 ban belakang tidak mengunci. Selain ada pengaturan secara elektronik di CVT-nya, peran fitur Traction Control System juga berpengaruh di momen ini.
Tak terasa sudah sampai di destinasi utama di hari pertama, yakni Danau Tamblingan yang eksotis dengan keliling 13 purannya. Jadi memang program NTBN, selain mencoba fitur dan performa dari Nmax Turbo, para peserta diajak ke spot andalan tiap etape. Yamaha mau coba nunjukin kalau pakai motor ini bisa berpetualang ke lokasi yang mereka tuju.
Hari Kedua
Masuk hari kedua dari kawasan Singaraja tempat menginap di Bali Utara, kami meluncur ke Bali Timur, menuju Savannah Tianyar. Jalan yang disajikan kurang lebih sama seperti Buleleng, trek lurus mulus, tanjakan, turunan, dan jalan berkelok. Pakai Yamaha NMax Turbo dengan fitur mode berkendara serta Y-Shiftnya ini terbilang effortless untuk menaklukan situasi jalannya.
Nah masuk ke kawasan Savannah Tianyar, rombongan disambut jalanan tidak rata, berbatu, dan berpasir. Suspensi NMax terbaru memang dapat revisi, sekarang jadi lebih baik meredan jalan rusak. Karakter keras di suspensi belakang jujur masih terasa, tapi lebih lembut dan nggak bikin bokong dan pinggang terguncang parah.
Jadi peredam depan masih sama travel-nya namun ada ubahan pada per lubang dan suling. Sementara suspensi belakang diracik lebih empuk, per dipanjangkan dan makin fleksibel karena ada setingan preload yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Bicara posisi berkendara selama perjalanan, masih serupa NMax lama atau generasi pertama dan kedua yang menawarkan gaya berkendara nyaman sebuah maxi skuter. Setang lebar tinggi, pijakan kaki bisa selonjoran, dan jok rider yang lebar serta panjang bikin pengendara bisa atur posisi duduk yang terbaik.
Secara dimensi, panjang serta lebar masih sama dengan model lama, tapi tinggi dan ground clearancenya bertambah sedikit, secara umum nggak kerasa perbedaannya. Jadi yang sudah punya NMax nggak perlu adaptasi soal posisi berkendara. Pas buat harian tapi untuk kebutuhan jarak jauh tidak bikin badan cepat pegal.
Sudah puas di Savannah Tianyar, agenda selanjutnya adalah langsung ke pelabuhan penyebrangan Padang Bai untuk ke Pulau Lombok. Setidaknya butuh waktu 4-5 jam di atas kapal, landscape viewnya asyik sekali, hamparan biru laut dan langit dipermanis dengan gagahnya Gunung Agung Bali. Peralihan sore ke malam juga luar biasa, disambut golden sunset yang warna jingganya mempesona.
Sampailah di Lombok pukul 21.30 WITA, dari Pelabuhan Lembar jalan menuju hotel cukup minim penerangan. Headlamp NMAx terbaru kini pakai 2 proyektor LED, lampu dekat lebar dan terang, ditambah high beam-nya juga fokus ke arah tengah.
Kami ambil data konsumsi BBM-nya setiba di hotel Lombok. Memulai dari Denpasar, Bali menuju Mataram, Lombok selama 2 hari perjalanan dengan total 273,4 km didapat rata-rata konsumsi BBM di 41,5 km/liter. Hasil ini diperoleh tanpa menerapkan eco riding, dominan menggunakan S-mode dan Y-shift, serta bobot rider di 82 kilogram.
Hasilnya terbilang mirip-mirip dengan NMax generasi kedua yang belum pakai YECVT. Jadi, buat yang sudah pernah pakai NMax model sebelumnya seharusnya tidak perlu kaget dengan rata-rata konsumsi BBM generasi terbarunya ini.
Hari Ketiga
Besoknya pada hari ke-3, dari hotel di Mataram kami menuju Sembalun di lintasan kaki Gunung Rinjani. Menu jalannya lebih asyik dan menantang, masih dengan trek lurus, tikungan tajam, jalanan menurun, dan juga berkelok. Sama seperti di Bali Utara tempo hari, perpaduan S-Mode dan juga kombinasi Y-Shift dipakai sesuai kebutuhan.
Handling dari NMax di tikungan dengan kecepatan tinggi terhitung baik, minim body role, dan cukup stabil. Ini berkat revisi suspensi dan penggunaan ban yang lebar, di depan 110/70 dengan kombinasi ban belakang 130/70 ring 13 inci.
Sayang saat mencoba top speed dari motor ini di Bypass Mandalika, kami gagal mengabadikannya lantaran baterai kamera terlanjur habis. Tapi dari pengetesan pribadi, top speed NMax Turbo berhasil dicapai 124 km/jam.
Kemudian yang jadi highlight saat kecepatan tinggi di atas 100 km/jam motor terasa stabil meskipun karakter jalan di Bypass Mandalika agak bumpy. Inilah hasil dari suspensinya yang diracik dengan tawaran stiff, sedikit keras namun menawarkan kestabilan yang baik.
Sistem pengereman tidak berubah, di depan pakai cakram pun di bagian belakangnya. Performa rem identik dengan NMax generasi kedua, masih terhitung cukup untuk mengimbangi output mesin dari NMax Turbo.
Yamaha NMax Turbo punya fitur yang jadi nilai jualnya, selain penerangan full LED, juga punya panel meter TFT digital yang informatif serta bisa tersambung dengan navigasi garmin. Selain itu dibekali dengan Smart Motor Generator, Stop Start System, Smart Key atau keyless, pengereman dual ABS, Traction Control System, power outlet untuk isi daya smartphone, hingga peranti Y-Connect, Adapun ruang bagasi bervolume 25 liter ditambah 2 kompartemen di bagian depan, yakni model terbuka sisi kiri dan laci tertutup pada bagian kanan.
Kekurangan Yamaha NMax Turbo
Setelah berkendara dengan NMax Turbo varian Tech Max sejauh 562,5 km dari Bali ke Lombok, motor ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama adalah suspensinya, ya meski memang menawarkan kestabilan dan lebih empuk dari model sebelumnya, tapi menurut kami masih terhitung keras untuk dipakai di jalanan rusak, terkhusus peredam belakang.
Kedua bannya licin di jalanan basah, karena memang model ban dari NMax punya kembangan yang jarang. Tapi buat medan jalan kering sudah cukup baik. Bila ada bujet lebih atau nantinya ban sudah aus, hemat kami langsung upgrade ke ban yang lebih advanced.
Ketiga adalah tawaran harga, ini memang sulit dijustifikasi. Namun buat Anda yang ingin mencoba teknologi YECVT untuk sensasi turbonya harus memilih minimal varian Turbo terendah yang punya gap harga Rp5 jutaan dengan varian Neo standard tanpa YECVT. Harga lengkapnya seperti di bawah ini:
- Yamaha Nmax Neo: Rp32.700.00
- Yamaha Nmax Neo S: Rp33.700.000
- Yamaha Nmax Turbo: Rp37.750.000
- Yamaha Nmax Turbo Tech Max: Rp43.250.000
- Yamaha Nmax Turbo Tech Max Ultimate: Rp45.250.000
Jadi itulah hasil dari pengetesan touring jarak jauh dengan medan jalan yang beragam. Tentu motor ini ada plus dan minusnya, tapi yang jelas, Yamaha NMax khususnya varian Turbo membawa benchmark baru di segmen skutik kelas 155 cc ke atas pasar Indonesia. (KIT/ODI)
Baca Juga: Jelajah Bali 200 Km Lebih Pakai Yamaha NMax "Turbo", Segini Konsumsi BBM-nya
-
Jelajahi Yamaha Nmax Turbo
Model Motor Yamaha
Jangan lewatkan
Promo Yamaha Nmax Turbo, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Motor Unggulan Yamaha
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha Nmax Turbo Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
155
|
147.3
|
149
|
156.9
|
149.8
|
Tenaga Maksimal
15
|
18.23
|
13.8
|
15.8
|
13.27
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valves, SOHC Engine
|
4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC
|
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
|
Single Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Air Cooled SOHC Engine
|
Torsi Maksimal
14.2 Nm
|
13.8 Nm
|
11.7 Nm
|
14.7 Nm
|
10.2 Nm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha Nmax Turbo dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature