First Ride Vespa GTS Super 150: Nikmat Melahap Jalur Jakarta-Bogor

First Ride Vespa GTS Super 150: Nikmat Melahap Jalur Jakarta-Bogor
Contents
Baca SelengkapnyaSembunyikan

Mengarungi jalanan kota nan padat, Vespa GTS Super 150 terkesan kedodoran. Bobotnya yang berat dan ukuran yang gambot, saya jadi merasa kelelahan. Begitulah kesan saya tatkala diajak riding bareng Jakarta-Puncak, yang diselenggarakan PT Piaggio Indonesia. Bagaimana ulasan lengkapnya? Berhasilkah GTS memikat hati?

06.00 AM

Saya kebagian unit berwarna hitam (Black Vulcano) dari pihak panitia. Sejujurnya, tak terlalu suka Vespa warna gelap. Kurang mencerminkan aura klasik. Tiga kelir lainnya lebih menarik (White Innocenza, Red Passione, Yellow Sole). Tapi ya sudahlah, tak begitu penting. Sebagai informasi, unit GTS yang tersedia di situ berjumlah delapan unit. Karenanya, pengujian dibagi dalam dua kloter. Beruntung, kami dapat giliran pertama. Sisanya pakai Sprint atau Primavera.

Sembari bersiap, tas dan beberapa barang kami masukkan bagasi. Jelas, masih banyak ruang tersisa karena bagian ini cukup luas. Untuk melepas kuncian kail jok pun sudah elektrik. Baik dari pengoperasian tombol maupun dari remotenya. Canggih kan?

Menyimak panel instrumen, tak ada yang berubah. Tampilannya masih sama dengan kombinasi analog-digital. Jarum kembali digunakan untuk menunjuk kecepatan, agar mempertahankan gaya klasik. Lantas panel digitalnya? Ya masih sama. Hanya menginformasikan fuel gauge, dua tripmeter serta odometer. Sisanya, merupakan sensor penting saja. Mungkin perlu ada sedikit penambahan. Misal penghitung konsumsi BBM rata-rata, atau jarak tempuh dengan bensin yang tersisa. Dua hal ini cukup penting apalagi kalau sedang jalan jauh. Kalau urusan fitur lain, menurut sudah mencukupi. GTS punya fasilitas start/stop engine, ABS dua channel dan soket 12V pengisi daya gawai.

7.10 AM

Impresi pertama dan yang paling ingin kami garisbawahi, motor ini cukup berat. Apalagi saat mulai jalan. Sudah bisa terbayang jika dibawa stop and go pada kemacetan, kurang pas rasanya. Belum lagi motor cukup tinggi. Saya yang memiliki postur 170 cm, agak sulit meraih tanah dengan sempurna. Pun kalau bisa, hanya dengan satu kaki. Mungkin berbeda lagi jika posturnya tinggi. Maklum, bagaimanapun desain motor memang lebih relevan untuk tubuh orang Eropa.

Selain itu, ada hal yang sedikit mengganggu. Stang agak goyang begitu mulai melaju. Tapi kalau dilepas tetap stabil. Ternyata inilah sebabnya. “Stang agak berat karena profil ban lebih besar ketimbang Primavera dan Sprint. Sementara steering rack atau lehernya sama persis. Makanya ada gejala goyang dan berat saat mulai jalan. Tapi bukan berarti itu tak stabil. Pemilihan ban sudah dipikirkan matang-matang oleh tim riset Piaggio, untuk menghela bobot yang besar. Kalau mau, coba ganti dengan merek lain yang lebih premium, tapi jangan ubah ukurannya. Beberapa konsumen melakukan hal itu guna mengatasinya,” pungkas Robby Gozal, PR & Communications Manager PT Piaggio Indonesia.

Akselerasinya? Padat dan instan. Gas saya putar mengurut, tenaganya mengisi dari awal. Motor sanggup meluncur singkat ke angka 60-80 km/jam. Tapi memang, setelah itu rasanya relatif datar. Tidak sesignifikan di awal. Mesin 155,1 cc satu silinder, mengeluarkan output maksimal 14,6 PS/8.250 rpm serta torsi puncak 13,6 Nm/6.750 rpm. Perlu diketahui, kubikasi dan mapping ECU jauh berbeda dengan milik Sprint dan Primavera, walau sama-sama 150 cc. Makanya catatan tenaga dan torsinya lebih besar.

Suhu mesin tetap terjaga. Radiator dipasangkan persis di balik tepong kanan. Nah, untuk yang bertanya apa fungsi kisi angin di kedua sisi shield, tidak ada gunanya. Mutlak aksesori belaka. Bukan tanpa alasan, ini akibat desain bodi yang sama persis dengan seri 300ccnya. Posisi radiator varian mesin besar itu ada di balik shield, sehingga ornamen kisi angin diwariskan pada versi 150 cc.

8.00 AM

Sedang kencang-kencangnya melaju di daerah Margonda, tiba-tiba seorang wanita paruh baya mengemudikan motor dengan "disiplin". Saking disiplinnya, kami harus menarik tuas rem dalam-dalam secara mendadak. Sebetulnya ada untungnya juga, jadi punya justifikasi melakukan hard braking. Hasilnya? Sempurna. Padahal hanya menarik tuas rem belakang. Disc brake, kaliper, dan sensor ABS-nya bersinergi dengan baik. Motor sekejap melambat dan semuanya baik-baik saja. Tak sedikitpun ada gejala terkunci.

Kualitas suspensi? GTS Super 150 masih mempertahankan spesifikasi peredam kejut yang sama. Di depan, topangan lengan tunggal bersemayam dengan satu shock breaker. Lantas di belakang, memiliki model swing arm berbeda dengan Sprint dan Primavera. Peredam kejutnya juga bisa disetel empat level, dengan redaman yang lebih baik. Terbukti, menginjak gundukan maupun lubang di kecepatan tinggi, tak mempengaruhi kendali. Stabil.

8.20 AM

Mulai masuk ke jalur menanjak dan berliku, semua tertangani dengan baik. Terasa mantap dan minim gejala limbung. Walaupun, mengaturnya agak berat karena stangnya tadi. Nah, saat lalu lintas mulai padat, motor beberapa kali harus berhenti. Sedikit kekurangan yang terasa, tidak ada parking brake lock, mengingat bobot motor agak besar. Satu-satunya jalan, menahan dengan rem belakang. Apakah ini aman? Menurut Roby, “Tidak ada masalah, asalkan jangan sambil menarik gas sedikit. Karena bisa berpengaruh pada kopling yang panas, lalu tercium bau tak sedap. Tapi kalau risiko rem panas, masih aman biarpun tetap dipencet,” katanya.

Semua yang dipaparkan kami rasa masih serupa dengan generasi GTS bermesin i-Get. Lantas apa yang paling beda dari versi terbaru ini jika secara teknis masih sama? Jawabannya adalah jok. Ya, terdengar sederhana. Tapi ini berpengaruh. Versi sebelumnya, memiliki jok agak lebar. Praktis, postur seperti saya cepat pegal dan semakin sulit menginjak tanah. Sekarang, dipahat lebih ramping sehingga posisi kaki lebih nyaman, tidak terlalu “ngangkang”. Kemudian lampu LED terlihat lebih cantik dan tentu memberikan kualitas penerangan yang lebih baik. Berlaku di depan maupun belakang.

8.45 AM

Sampailah kami di Bogor. Tempat peristirahatan pertama ini, jadi ujung sesi berpacaran dengan GTS. Jarak sepanjang 45 km telah dilalui. Ya, belum maksimal, namun cukup memuaskan. Simpulan dari apa yang kami rasakan, GTS kurang lincah untuk mengarungi jalanan padat, ataupun kondisi stop and go. Tapi kalau melaju kencang, menikung dan berkelana jauh pada jalanan sepi, ia sanggup menjawabnya dengan baik. Perubahan desain jok juga berhasil mengubah posisi duduk lebih nyaman. Selain itu, suspensinya meredam dengan baik, tapi karakter kakunya masih ada. Jadi tidak limbung.

Harganya? Sampai kapanpun ini mahal. Paling tidak, uang Rp 58 juta bisa Anda tukarkan dengan skuter Jepang yang punya spesifikasi lebih tinggi. Namun itukah yang dicari penggemar skuter klasik? Saya rasa tidak. Estetika dan sensasinya tak bisa disamakan. Ini sebuah motor berdesain cantik, ikonik dan punya sejarah. Toh kalau masih ribut urusan fitur, apa yang disajikan juga sudah cukup menunjang. Jadi kembali lagi, apa prioritas Anda memilih roda dua? Kalau uang sebanyak itu wajib ditukar limpahnya perangkat pemanja, lupakan saja motor ini. Tapi kalau suka model begini, jangan banyak protes dengan banderolnya. (Hel/Odi)

Baca Juga: Test Ride Vespa Primavera ABS, Melebihi Logika

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

Model Motor Vespa

  • Vespa Sprint
    Vespa Sprint
  • Vespa LX
    Vespa LX
  • Vespa Primavera
    Vespa Primavera
  • Vespa GTS 150
    Vespa GTS 150
  • Vespa GTS Super Sport 150
    Vespa GTS Super Sport 150
  • Vespa GTV
    Vespa GTV
  • Vespa ELETTRICA ev
    Vespa ELETTRICA
  • Vespa GTS 300 Super Tech
    Vespa GTS 300 Super Tech
  • Vespa 946 Dragon
    Vespa 946 Dragon
Harga Motor Vespa

Promo Vespa GTS 150, DP & Cicilan

  • GTS 150 I-Get ABS DP Rp 11,8 Juta Angsuran Rp 3,35 Juta x 35 Bulan Rp 78,8 Juta OTR Lihat Promo

GIIAS 2024

IMOS 2024

Video Motor Vespa GTS 150 Terbaru di Oto

Oto
  • Vespa GTS Super 150 2019 | First Impression | Apa Saja Perbedaanya? | OTO.com
    Vespa GTS Super 150 2019 | First Impression | Apa Saja Perbedaanya? | OTO.com
    28 Jun, 2019 .
  • Vespa GTS 150 Super 2018 | Semua Yang perlu Anda Ketahui | OTO.com
    Vespa GTS 150 Super 2018 | Semua Yang perlu Anda Ketahui | OTO.com
    29 Oct, 2018 .
  • Vespa 150 GTS i-Get ABS | Test Ride | Bersurat Bersama Bapak | Oto.com
    Vespa 150 GTS i-Get ABS | Test Ride | Bersurat Bersama Bapak | Oto.com
    10 Oct, 2018 .
  • First Impession Vespa GTS 150 dan 300
    First Impession Vespa GTS 150 dan 300
    03 Oct, 2017 . 355 kali dilihat
Tonton Video Motor Vespa GTS 150

Bandingkan & Rekomendasi

Vespa GTS 150
Vespa GTS 150
Rp 79,8 Juta
4.67 (3 Ulasan)
Harga Vespa GTS 150
Kymco Downtown 250i
Honda Forza 250
Honda Forza 250
Rp 90,33 Juta
4.75 (4 Ulasan)
Harga Forza 250
Vespa GTS Super Sport 150
Aprilia SR-GT SPORT 200
Kapasitas 155.1
246.3
249
155.1
174
Tenaga Maksimal 14.48
22.58
23.19
14
17.4
Jenis Mesin i-get, 4-Stroke, 4-Valves Single Cylinder with Start Stop System
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve SOHC Engine
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid-Cooled Engine
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, SOHC Engine
Torsi Maksimal 13.5 Nm
23.14 Nm
24 Nm
13.5 Nm
16.5 Nm
Diameter x langkah -
66 mm x 72 mm
72 mm x 68.6 mm
-
61.5 mm x 58.7 mm
Bandingkan Sekarang

Tren Scooter

  • Yang Akan Datang
  • Kymco AK 550
    Kymco AK 550
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW C Evolution ev
    BMW C Evolution
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron T-Rex ev
    Polytron T-Rex
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron EVO ev
    Polytron EVO
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Cygnus X
    Yamaha Cygnus X
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
Motor Scooter Yang Akan Datang

Artikel Motor Vespa GTS 150 dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Artikel Feature
  • Vespa Luncurkan GTS Super Sport 150 i-get ABS, Dibanderol Rp65,5 Juta
    Vespa Luncurkan GTS Super Sport 150 i-get ABS, Dibanderol Rp65,5 Juta
    Raju Febrian, 09 Agu, 2021
  • Vespa GTS Series Dapat Penyegaran Warna Baru
    Vespa GTS Series Dapat Penyegaran Warna Baru
    Zenuar Istanto, 12 Jul, 2021
  • Beli Vespa GTS Super 150 DP Mulai Rp 9 Juta Saja
    Beli Vespa GTS Super 150 DP Mulai Rp 9 Juta Saja
    Raju Febrian, 05 Jun, 2020
  • Jejak Bersejarah Vespa Super di Indonesia
    Jejak Bersejarah Vespa Super di Indonesia
    Helmi Alfriandi, 12 Feb, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*