Masyarakat Indonesia ramai membicarakan Nmax “Turbo”. Ya, produk baru Yamaha Indonesia hadir dengan gimik marketing “Turbo” di belakang penamaannya. Alih-alih berharap adanya sistem forced induction yang dapat meningkatkan tenaga mesin dengan memanfaatkan gas buang dari mesin, nyatanya kata “Turbo” yang menempel pada Nmax hanya sebuah penamaan, bukan komponen turbo sungguhan.

Saat peluncurannya pada Rabu (12/6), pabrikan mengklaim kalau daya tarik dari Nmax “Turbo” yakni penggunaan mesin Blue Core 155 cc VVA generasi terbaru. Teknologi yang disematkan digadang lebih andal untuk mendukung berbagai macam kebutuhan mobilitas.

Namun, bagaimana dengan performanya? Apakah dengan penamaan “Turbo” angka tenaganya bertambah signifikan dibanding Nmax model sebelumnya?

Berdasar data spesifikasi yang ada di situs web resmi, Nmax model sebelumnya memiliki tenaga 11,3 kW (15,1 Hp) pada 8.000 rpm dan torsi maksimal 13,9 Nm pada 6.500 rpm.

Baca juga: Dana Rp45 Juta untuk Nmax Turbo, Bisa Buat Beli Motor Bekas Ini!

Sementara Nmax “Turbo” untuk mencapai tenaga maksimum tetap bermain di 8.000 rpm dan torsi maksimal sebesar 14,2 Nm di putaran mesin yang sama. Itu berarti perbedaan outputnya tak terlalu signifikan. Kenaikan hanya di angka torsi, cuma bertambah sekitar 0,3 Nm. Sementara tenaganya sama.

Profil mesin juga tidak mengalami ubahan yang berarti. Sama-sama masih mengusung mesin berpendingin cairan 4 Tak SOHC VVA. Dengan ukuran diameter x langkah (58 mm x 58,7 mm), dan volume ruang silinder 155,09 cc. Sementara perbandingan kompresi juga identik, yaitu 11,6:1.

Sedangkan pemberian kata "Turbo" tampaknya hanya berupa respons mesin yang lebih terasa pada putaran bawah. Semua itu berkat hadirnya sistem transmisi otomatis YECVT, yang menggantikan sistem CVT konvensional.

YECVT sistem kinerjanya dikendalikan secara elektronik sebagai pengganti fungsi mekanisme gaya sentrifugal. Jadi tidak lagi mengandalkan roller. Menurut Yamaha, dengan pengendali elektronik, sinkronisasi antara kinerja transmisi dan tarikan grip gas serta putaran mesin jadi lebih presisi.

Dijelaskan pula Nmax “Turbo” didukung dua opsi Riding Mode, yaitu T-Mode (Town Commuting) dan juga S-Mode (Sport Touring). Kedua mode berkendara dapat dioperasikan melalui tombol 'Mode' pada bagian depan stang kemudi kiri. Teknologi baru yang juga disematkan pada Nmax “Turbo” adalah Y-Shift. Fungsinya untuk menghasilkan akselerasi secara instan. Mungkin ini dia yang dimaksud dengan "Turbo" pada Nmax terbaru.

Fitur Y-Shift memiliki tiga tingkatan, yakni Low (1), Medium (2), dan High (3). Pihaknya mengatakan kalau pilihan riding mode yang tersedia cocok dioperasikan ketika ingin mendahului kendaraan di depan atau melewati tanjakan. Bisa dipakai juga untuk melakukan deselerasi ketika menghadapi turunan dan saat masuk tikungan.

Berdasarkan pengujian internal YIMM, dari titik nol ke 100 meter bisa ditempuh dalam waktu 7,2 detik. Sedang mesin non-“turbo” butuh waktu 7,43 detik.

Pengetesan akselerasi jarak 200 meter dibutuhkan waktu 11,56 detik dengan capaian kecepatan 90 km/jam. Sementara Nmax lawas dengan jarak yang sama butuh waktu 11,93 detik dengan kecepatan 86 km/jam.

Tapi angka tersebut bisa saja berbeda, karena banyak faktor yang memengaruhi. Butuh pembuktian dan kami tak ingin berspekulasi sebelum mencobanya lebih lanjut. Namun yang pasti, melihat perbandingan keduanya dari sisi data spesifikasi mesin, peningkatan performanya kurang signifikan. (BGX/TOM)

Baca juga: Awas Salah Kaprah, Ini Konsep Kerja “Turbo” di Yamaha NMax Terbaru