Rekam Jejak Vespa Super di Tanah Nusantara (Part-1)
Vespa tidak tercipta sebagai motor “ningrat”. Tapi justru sebaliknya, dinamika sosial-lah yang membentuknya seakan bertahta. Berkat kultur serta sejarah panjang yang ditoreh, siapapun mendewakan eksistensinya. Perusahaan aviasi yang banting setir kala itu, ternyata berbuah manis di kemudian hari. Desain ikoniknya, abadi hingga detik ini.
Mahakarya Italia itu tak hanya melekat di daratan Eropa. Seluruh dunia bisa merasakan. Dan, erat pula hubungannya dengan Tanah Air. Fakta menyebutkan, komunitas Vespa terbesar kedua ada di sini, setelah negara pencipta. Begitu banyak memang “penyembah” si mesin kanan. Rupa-rupa Vespa menyebar di tiap kota. Salah satunya, seri Super. Orangtua, kakek-nenek Anda, bisa jadi mengukir kenangan di atasnya. Ia jamak terlihat di aspal Indonesia. Terlebih pada era 60-70an, saat Dan Motor menjadi importir, sekaligus merakitnya di dalam negeri.
Perjalanan Super cukup panjang. Dari tiga gigi hingga ber-CVT. Dari berasap hingga menjunjung tinggi standar emisi. Namun satu yang jadi benang merah. Selalu dibuat stylish dan menyenangkan dipakai siapa saja.
Vespa 150 VL & VB1 (1954-1958)
Wideframe. Begitu kata Piaggio mengategorikan seri VL dan VB. Keduanya merupakan kakak beradik, yang boleh dibilang, nenek moyang Vespa Super. Tak lain, karena memiliki bodi bongsor dan mesin 150cc. VL lahir di 1954, dengan bahasa desain baru saat itu. Lampu utama sudah dipindahkan menyatu dengan stang. Berubah dari yang tadinya berada di atas spatbor.
Mesin satu silinder dua tak 145,6cc, jadi sumber tenaganya. Jenis square engine ini memasok tenaga 5,4HP/5.000rpm yang disalur oleh transmisi tiga percepatan. Belum begitu impresif, karena top speednya pun hanya sanggup hingga 69kpj.
Seri VB merupakan lanjutan langsungnya. Ia diluncurkan pada 1957, dengan beberapa update. Lampu depan memiliki diameter yang membesar. Lantas jenis karburator juga ikut dibarukan, serta kapasitas tangki yang membesar. Walaupun spesifikasi mesinnya masih sama, kecepatan puncak melonjak ke angka 83kpj.
Keduanya kini menjadi spesies langka yang diburu para kolektor. Harganya? Suka-suka penjual. Kelangkaan ini berdampak pada nilai yang mulai tak masuk akal. Salah satu kerabat saya memiliki seri VB. Upaya berupa tawaran uang senilai mobil, tak jarang diutarakan untuk menebusnya. Namun sang pemilik tak mau kehilangan motor ini.
Vespa 150 VBA (1958-1960)
Inilah successor para wide frame. Seluruh desainnya berubah jadi lebih ramping, walaupun tetap saja tergolong besar. Bodi motor benar-benar dibuat baru, tak membekas pendahulunya. Piaggio, saat itu, mengategorikannya dengan sebutan large frame. Inilah yang menjadi basis Vespa bodi bongsor ke depan, dengan berbagai nama.
VBA hidup pada masa peralihan menuju era 60an. Alhasil desainnya beranjak modern (saat itu). Paling kentara, speedometernya berubah menjadi model clamshell nan ikonik. Ya, siluet ini digunakan kembali pada Vespa modern hari ini. Tapi lampu indikator di atas speedometer, masih terpasang rapi bekas dari sang pendahulu. Lantas bagian yang berubah lagi, mika lampu belakang. Bentuknya melekuk-lekuk, tak lagi hanya persegi panjang yang mencuat. Pun panel di bawah jok yang cenderung rata.
Konstruksi mesin masih sama, begitu pula kubikasinya. Namun karburator berpindah dari bawah jok, ke atas mesin. Jenisnya pun berbeda, menggunakan Dell’ Orto SI ukuran 10/17 type A/B. Daya yang sanggup dikeluarkan ikut melonjak. Mesin ini memproduksi 5.5HP dan topspeed 85kpj. Selain itu, sistem kopling multi plate juga baru, tapi masih mempertahankan transmisi tiga percepatan.
Vespa 150 VBB (1960-1966)
Tidak lama berselang, muncullah versi facelift. Beberapa ornamen ditambahkan dan diubah. Misalnya, tepong yang dipahat sedikit berbeda. List chrome juga muncul mengikuti lekuk bodi samping dan kisi-kisi angin. Dan, lampu indikator di atas speedometer itu akhirnya menghilang.
Secara teknis, hampir seluruhnya sama persis. Catatan output juga kurang lebih serupa dengan VBA. Namun, modernisasi terjadi pada transmisi. Vespa 150 pertama kalinya mendapat transmisi empat percepatan. Jenis karburator pun ikut berubah, berukuran 20/17 type C. Keran bensin dan beberapa aksesori juga dibarukan. Plus, kecepatan puncak naik ke 87kpj. (Hlm/Van)
Baca Juga: Napak Tilas Suzuki Satria di Indonesia
-
Jelajahi Vespa GTS 150
Model Motor Vespa
Promo Vespa GTS 150, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Vespa
- Terbaru
- Populer
Video Motor Vespa GTS 150 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
155.1
|
246.3
|
249
|
155.1
|
174
|
Tenaga Maksimal
14.48
|
22.58
|
23.19
|
14
|
17.4
|
Torsi Maksimal
13.5 Nm
|
23.14 Nm
|
24 Nm
|
13.5 Nm
|
16.5 Nm
|
Jenis Mesin
i-get, 4-Stroke, 4-Valves Single Cylinder with Start Stop System
|
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
|
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve SOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid-Cooled Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, SOHC Engine
|
Diameter x langkah
-
|
66 mm x 72 mm
|
72 mm x 68.6 mm
|
-
|
61.5 mm x 58.7 mm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Vespa GTS 150 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature