Test Ride Aprilia SR-GT 200 Replica: Lincah dan Punya Balans Bagus di Jalan Pegunungan
Enak dipakai touring seperti ke daerah Gunung Halimun Salak
Saya tergiur mencoba kendaraan roda dua asal Italia ini gara-gara Lebaran Drive beberapa waktu lalu. Waktu itu, ada dua jurnalis OTO Group yang meminjam dua unit skutik Aprilia SR-GT 200 Replica untuk mengisi waktu liburan Idul Fitri 1445 / 2024 yang jatuh pada pertengahan bulan April.
KEY TAKEAWAYS
Berapa bobot isi Aprilia SR-GT 200 Replica?
Memiliki bobot isi (terisi bensin, oli, cairan radiator) mencapai 148 kg.Berapa tenaga yang dihasilkan oleh Aprilia SR-GT 200 Replica?
Mengadopsi mesin 174 cc, SOHC, 1 silinder, pendingin cairan, bertenaga 17,4 Hp pada 8.500 rpm dan torsi 16,5 Nm di 7.000 rpm. Disalurkan ke roda belakang oleh transmisi CVT.Mereka bercerita, enaknya mengendarai skutik itu. Saya pun jadi penasaran. Kebetulan, ada rencana touring ke daerah Gunung Halimun Salak pada akhir pekan. Waktu yang tepat untuk menjajalnya!
Posisi Riding
Posisi berkendara Aprilia SR-GT 200 Replica terasa cukup tinggi bagi saya yang memiliki tinggi badan 167 cm. Rasanya mirip dengan mengendarai motor trail Kawasaki 150 yang dilengkapi dengan pelek 21/19. Meskipun tidak membuat saya merasa seperti penari balet yang hanya bisa menapakkan ujung jari kaki saat berdiri di atas motor, setidaknya setengah telapak kaki saya masih bisa menyentuh tanah, memungkinkan saya untuk menopang diri saat berhenti di tanjakan.
Sebagai skuter adventure dengan posisi berkendara yang tinggi, saya merasa terdorong untuk membawanya ke daerah Gunung Halimun Salak, yang terletak di perbatasan antara Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Area ini, yang dulu sering digunakan untuk bermain trail, menawarkan pengalaman berkendara yang beragam dengan kontur dan kondisi jalan yang bervariasi. Walaupun SR-GT 200 adalah skuter, saya merasa tidak ada salahnya untuk menguji kemampuannya di daerah pegunungan.
Jalan Perkotaan
Sebelum saya memacunya di jalan pedesaan Halimun Salak, saya menikmatinya terlebih dulu di daerah perkotaan. Selama 4 hari, Aprilia SR-GT 200 Replica saya jadikan sebagai kendaraan harian. Selain mengantarkan dari rumah ke kantor di jam-jam sibuk, juga menemani ke tempat-tempat meeting.
Ada dua hal menonjol yang saya suka dari Aprilia ini. Pertama lincah dan kedua, balance-nya bagus sekali. Meski berbodi cukup gemuk dengan bobot yang lumayan berat plus jangkung, saya merasa seperti membawa motor trail 150 yang berbadan jauh lebih ramping. Padahal Aprilia skutik ini memiliki panjang 1.920 mm, lebar 765 mm, tinggi jok 799, dan jarak sumbu roda (wheelbase) di 1.350 mm.
Untuk bobot isi (terisi bensin, oli, cairan radiator) mencapai 148 kg. Pergerakannya dalam kondisi lalu lintas yang padat sangat lincah. Pengendara bisa memiliki rasa percaya diri tinggi ketika harus menyalip pada sudut-sudut yang sempit yang mungkin biasanya membuat pengendara ragu untuk bermanuver.
Dalam kondisi traffic macet, Aprilia SR-GT memiliki balans yang bagus. Pengendara tak perlu banyak turun kaki ketika harus berjalan pelan mengikuti sepeda motor di depan, atau ketika mengikuti arus kepadatan lalu lintas. Padahal, prediksi saya kalau saya bawa motor lain dengan dimensi dan bobot seperti Aprilia ini, saya akan banyak turun kaki untuk memberikan keseimbangan yang baik. Bahkan balans yang bagus itu juga dirasakan ketika berboncengan. Penumpang bonceng waktu itu memiliki postur tinggi 175 cm, dengan berat kisaran 55 - 60 kg.
Tenaga dari mesin 174 cc, SOHC, 1 silinder terasa berisi di setiap putaran ketika bergerak lincah di traffic yang padat. Handlingnya terasa stabil sehingga enak diajak bermanuver. Pada waktu dihadang
kemacetan, keseimbangan motor terasa sampai pada titik terendah lajunya.
Jantung pacu itu menghasilkan tenaga 17,4 Hp pada 8.500 rpm dan torsi puncak menyentuh 16,5 Nm di 7.000 rpm. Disalurkan ke roda belakang oleh transmisi CVT (Continuously Variable Transmission).
Libas Rute Gunung Halimun Salak
Jalanan menuju Gunung Halimun Salak merupakan rute yang dulu sering dipakai penulis untuk bermain motor trail. Di sini memiliki beragam kondisi jalan. Dari mulai aspal mulus, jalanan beton, jalan bumpy, aspal rusak sampai jalanan berlumpur dan makadam. Tapi tentu saja, saya tidak mengajak Aprilia untuk masuk ke jalanan tanah berlumpur atau makadam.
Dari Gunung Halimun Salak, tujuan terakhir penulis adalah kota kecil Pelabuhan Ratu dengan melewati jalur perbukitan Cikidang. Dari mulai PLTA Karacak - Desa Puraseda sampai dengan Perkebunan Teh Cianten, suspensi SR-GT 200 anteng meladeni jalanan bumpy, aspal rusak dan permukaan ‘beton berkerak’. Suspensinya mampu meredam guncangan dengan baik, memiliki titik toleransi yang tinggi terhadap tekanan sehingga pengendara tidak merasa capek ketika menempuh perjalanan jauh. Motor dengan santai melindas lubang-lubang dan tonjolan jalan tanpa effort berlebihan.
Aprilia juga dengan tenang meladeni tanjakan-tanjakan panjang di daerah Purwabakti selepas Kebun Teh. Hal serupa pun dijumpai ketika harus melayani tanjakan-tanjakan ekstrem di Cikidang maupun tanjakan curam di Bukit Habibie di Pelabuhan Ratu. Tenaga dan torsinya terisi padat di setiap putaran dalam kondisi pengendaraan solo tanpa berboncengan.
Pengendara pun tidak merasakan guncangan yang kuat ketika melewati jalanan tidak rata. Rahasia sukses Aprilia SR-GT 200 meredam guncangan itu adalah berkat pemakaian sasis model double cradle sehingga motor dapat dikendarai dengan tenang dan mudah dikendalikan.
Ditambah penggunaan suspensi jenis teleskopik dengan travel yang tinggi 120 mm pada bagian depan. Suspensi depannya terasa empuk ketika meredam. Untuk bagian belakang memakai model suspensi ganda 102 mm dengan opsi pengaturan preload sampai 5 tingkatan.
Pelek depan maupun belakang menggunakan model cast wheel (racing) dengan lingkar ukuran yang berbeda. Di depan memakai pelek alloy ringan berdiameter 14 inci berbalut ban jenis touring 110/80, sementara di belakang pelek alloy ringan 13 inci berprofil ban 130/80. Kelengkapan postur tersebut membuat Aprilia terasa anteng ketika melindas jalanan bumpy, polisi tidur dan bahkan ketika harus melewati jalanan aspal rusak di ruas Cipeuteuy sampai Kabandungan, Sukabumi. (EKA/TOM)
Baca juga: Sensasi Berdansa Bersama Yamaha WR 155 R di Padang Pasir dan Pegunungan Bromo
-
Jelajahi Aprilia SR-GT Replica
Model Motor Aprilia
Jangan lewatkan
Promo Aprilia SR-GT Replica, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Motor Unggulan Aprilia
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
174
|
200
|
246.3
|
154.8
|
154.8
|
Tenaga Maksimal
17.4
|
-
|
22.58
|
11.66
|
11.66
|
Diameter x langkah
61.5 mm x 58.7 mm
|
-
|
66 mm x 72 mm
|
-
|
-
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, SOHC Engine
|
4-Stroke, SOHC
|
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
|
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
|
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
|
Torsi Maksimal
16.5 Nm
|
-
|
23.14 Nm
|
12 Nm
|
12 Nm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Aprilia SR-GT Replica dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review