Test Ride Aprilia RS 660: Menguji Nilai Jualnya Langsung di Sirkuit Mandalika
RS 660 jadi portofolio sport bike full fairing kelas menengah dari Aprilia. Kami berhasil menggeber motor ini hingga kecepatan 200 km per jam di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kesempatan inilah yang coba ditawarkan oleh PT Piaggio Indonesia (PID) kepada kami, menguji performanya secara langsung di tempat paling ideal.
KEY TAKEAWAYS
Aprilia RS 660
Per Mei 2023, Aprilia RS 660 dibanderol Rp630 juta on the road JakartaKami sudah menjabarkan secara lengkap impresi perdana dari Aprilia RS 660 saat meluncur pertama kali di Indonesia pada 2021 lalu. Euforia dan penasaran kali ini di Mandalika tentunya mengerucut kepada performa dan pengendalian, kami yakin hal itu jadi pertanyaan banyak orang juga.
Tenaga dan Torsi yang Badak
Sebelum jauh membahas bagaimana impresi performanya, untuk diketahui lebih dulu jika Aprilia RS 660 dibenamkan mesin berkubikasi 659 cc, 2-silinder (parallel twin), 8 katup, DOHC, 4-tak, pendingin cairan, dan pengabut injeksi. Komposisi itu mampu memproduksi tenaga maksimal hingga 100 Hp pada 10.500 rpm dan torsi 67 Nm pada 8.500 rpm.
Firing ordernya diracik di 270 derajat, lantas suara raungan mesin dan knalpotnya tergolong merdu, mirip-mirip enjin V4. Perusahaan menamakan jantung pacu RS 660 dengan sebutan Aprilia Forward-Facing Parallel Twin seperti yang digunakan pada Aprilia RSV4, maka tak heran bila enjin sport bike kelas menengah mengambil mesin sisi depan dari sang kakak.
Oke, usai memahami instruksi dari pihak Sirkuit Mandalika, kami langsung dilepas melewati pitlane. Impresi pertama yang muncul adalah motor ini terasa ringan, bobotnya hanya 183 kg. Bahkan beratnya selisih 1 kg saja dari Ninja ZX-25R ABS SE yang ada di 182 kg. Dengan isi silinder dan output yang jauh lebih besar serta dipadu bobot ringan, sudah terbayang bagaimana ganasnya motor ini.
Satu lap pertama kami pakai untuk pengenalan sirkuit sembari memanaskan kedua ban. Seusai itu, masuk tikungan ke-17 atau tikungan terakhir sebelum garis start/finish posisi motor ada di-gigi 3. Percobaan trek lurus pertama kali berhasil didapat dengan kecepatan 195 km per jam.
Dengan kecepatan tersebut, perpindahan gigi makin asyik berkat hadirnya peranti Quick Shifter up & down, kami tak perlu menekan tuas kopling untuk penggantian gigi. Apalagi RS 660 ketambahan auto blipping serta assist slipper clutch saat melakukan engine brake, motor terasa tak liar ketika 'dipaksa' memasuki tikungan 1 Sirkuit Mandalika dengan kecepatan 100 km per jam.
Lepas 2 lap memahami karakternya, timbul hasrat membuktikan nilai jual sesungguhnya dari bintang baru sport bike 660 cc ini. Power mode sudah diatur ke opsi Race dengan pengaturan ATC (Aprilia Traction Control), AEM (Aprilia Engine Map), AEB (Aprilia Engine Brake) dan Multimap Cornering ABS yang seluruhnya kami atur di level 1. Semakin rendah angka pengaturan level, maka semakin 'hilang' juga kontrol elektronik pada motor ini.
Dengan minimnya kontrol elektronik, penguasaan motor ada di kendali sang rider. Masuk dan keluar tikungan makin terasa mantap, apalagi ketika mencobanya di trek lurus. Sepenglihatan kami di panel meter, top speed yang kami capai dengan motor ini tembus 200 km per jam. Itu bukan kecepatan puncaknya, sebab posisi gigi motor masih ada di 5 sebelum kami turunkan ke-4 lalu ke-3 untuk memasuki tikungan pertama Mandalika.
Kami menganalisa top speed dari motor bisa ini tembus di atas 220 hingga 225 km per jam bila punya keberanian late braking sebelum melibas tikungan kanan pertama. Tapi karena pertimbangan keselamatan, dan juga saat itu aspal sirkuit terdapat banyak debu kami menyudahi penasaran dan kecepatan puncak yang kami gapai berada di 199 sampai 200 km per jam saja.
Sementara karakter mesin yang memang ganas di putaran bawah hingga menengah, tak menyulitkan motor ini untuk mendapatkan torsi yang ideal ketika masuk dan keluar tikungan. Sedikit putar tuas gas, torsi dan tenaga tersedia setiap saat. Tapi pastikan perpindahan giginya tepat, jujur saja motor ini proper untuk dipakai di Sirkuit Mandalika dengan keadaan unit standar pabrik.
Catatan sedikit dari mesin Aprilia RS 660 adalah karakter getarnya yang cukup terasa, kami alami saat putaran rpm mesin tinggi. Ini karena konfigurasi mesin 2-silinder dan kubikasinya nya cukup besar. Selain itu, prediksi kami getaran yang terasa disebabkan sasis dari motor ini tak menyangga swing arm belakang, lengan ayun RS 660 diaplikasikan langsung ke dudukan khusus pada enjin.
Tapi tak mengapa, catatan getar tersebut terbayar lunas dengan performa mesin yang dihasilkan dari RS 660. Kami sudah mencoba dan membuktikannya sendiri di Mandalika, kami juga bisa memastikan untuk Anda rider pemula yang ingin mencoba track day dengan RS 660 tak akan terintimidasi. Ya, bobotnya ringan, ada paket Aprilia Performance Ride Control (APRC) yang bisa bisa disesuaikan dengan keinginan penggunanya untuk menunjang keasyikan dan keamanan.
Handling Lincah dan Posisi Riding Nyaman
Untuk pemakaian harian di jalan raya, kami sudah membahas itu dan menempatkan dirinya sebagai moge yang menyuguhkan riding position yang nyaman. Bahkan untuk rata-rata postur tubuh orang Indonesia di 165-175 cm.
Nah untuk posisi riding ketika di ajak Sirkuit Mandalika, komposisi ini tak membuat saya terintimidasi. Posisi setang dan footstep masih dalam keadaan standar, hasilnya memacu RS 660 hingga belasan lap tak membuat badan pegal berlebih. Bahkan untuk posisi tubuh ketika race yang mengharuskan rider menunduk juga rasanya pas saja dengan postur tinggi di 172 cm.
Lalu ada hal lain yang membuat motor ini nyaman ketika dipakai di sirkuit dengan konteks fun track day, yakni joknya yang tebal dan empuk. Jauh berbeda dengan jok motor sport yang pernah kami cicipi sebelumnya.
Kemudian jarak antara jok dengan stang tak terlalu jauh. Ini membuat posisinya menjadi nyaman, terutama untuk rider yang punya postur tubuh tak terlalu tinggi.
Berlanjut ke handling, Aprilia RS 660 dengan berat 183 kg menjadikannya terasa sangat lincah dan mudah dikendalikan di jalur trek sirkuit. Keluar masuk tikungan dengan kecepatan tinggi terasa aman saja, asal gaya berkendaranya tepat dan komposisi gas dan rem sesuai.
Buat mendukung handlingnya, Aprilia RS 660 dibenamkan sasis alumunium dual beam. Bahan dasar frame ini memang terkenal nyaman dan ringan.
Suspensi depan dari RS 660 menggunakan model upside down dari Kayaba yang memiliki diameter as 41 mm. Pengaturannya sudah lengkap, bahkan bisa meracik untuk karakter suspensi kiri dan kanan sesuai keinginan pengendara dan kondisi sirkuit.
Suspensi depan dari motor terasa pas, entah apa yang disetel oleh tim Aprilia Indonesia. Tapi mereka memastikan bila tak ada ubahan pada peredam depan, kecuali menyelaraskannya dengan kebutuhan track day saat itu.
Beda cerita dengan suspensi belakang, kami merasakan sedikit gejala limbung ketika masuk dan keluar tikungan. Suspensi belakang RS 660 memang terbilang sederhana, dia menggunakan monoshock tanpa pro-link atau unitrack dan hanya berbekal setelan rebound serta preload.
Racikan ini membuat monoshock bertumpu langsung pada komponen lengan ayun, mirip kepunyaan motor 250 cc dari Jepang. Untuk penggunaan sirkuit, utamanya saat menikung memang sedikit ada gejala mantul, sebab komposisi ini membuat hentakan diterima semua langsung ke monoshock. Cara paling mudah adalah dengan melakukan upgrade suspensi belakang dengan setelan yang lebih lengkap.
Tapi perlu digarisbawahi, untuk kebutuhan trackday saja, kami rasa perpaduan suspensi depan belakangnya sudah cukup. Tapi bila ingin lebih advanced dan jika dananya tersedia, rasanya tak rugi untuk mendapatkan handling yang lebih baik.
Aprilia RS 660 menggunakan pelek tapak lebar. Di depan pakai ukuran pelek 3,5 inci berbalut ban 120/70 ring 17 dan di belakang pakai pelek berukuran 5,5 inci serta balutan ban 180/55. Komposisi ini juga umumnya dipakai oleh sport bike bermesin 1.000 cc.
Paket Rem Brembo yang Apik
Tenaga dan torsi yang buas dari RS 660 dijinakan oleh paket pengereman Brembo, baik master rem dan juga kalipernya. Di roda depan dikawal dengan sepasang cakram dengan kaliper radial Brembo 4 piston 320 mm semi floating. Sementara di belakang juga menggunakan piringan 220 mm dan kaliper Brembo 2 piston.
Peranti rem bawaan standar pabrik ini sudah lebih dari cukup untuk melakukan deselerasi di Sirkuit Mandalika, utamanya ketika melaju di trek lurus hingga 200 km per jam. Ketika memacu motor ini di Mandalika, pengereman depan lebih mendominasi dibandingkan rem belakang.
Oh iya, handle rem depan Brembo juga sudah dilengkapi dengan pengaturan jarak, jadi kami bisa menyesuaikan dengan keinginan. Melengkapi itu, sistem pengereman telah berbekal Multimap Cornering ABS yang membuat kepercayaan diri kami meningkat.
Fitur Lengkap
Kembali dirinci, Aprilia RS 660 dilengkapi dengan ragam fitur elektronik yang memudahkan dan memberikan keamanan pengendaranya. Paling terasa manfaatnya ketika di sirkuit Mandalika adalah Quick Shifter up & down.
Karakter Quick Shifter-nya cukup halus, perpindahan gigi dapat dengan mudah dilakukan tanpa menutup throttle dan menekan kopling. Dengan hadirnya peranti ini, waktu perpindahan gigi bisa diminimalisir di momen krusial seperti saat memasuki atau keluar tikungan, hingga berakselerasi di trek lurus.
Kemudian peranti Aprilia Engine Brake juga berperan penting. Fitur ini memiliki 3 level, level pertama memiliki karakter engine brake yang tidak paling invasif. Tingkatan ke-2 memiliki level menengah, dan level 3 punya karakter engine brake yang paling terasa. Efeknya bisa dirasakan pada putaran rpm mesin sedang dan tinggi.
Melengkapi itu, Aprilia RS 660 turut dibekali dengan komponen assist and slipper clutch. Fungsinya paling terasa ketika menjajal di sirkuit dengan kecepatan tinggi lalu downshift (penurunan gigi) secara cepat, efek torsi yang besar tidak menyebabkan ban belakang mengalami skid (mengunci) dan hilang traksi.
Buat memudahkan Anda, kami rangkum seluruh fitur yang dimiliki oleh Aprilia RS 660 seperti di bawah ini.
- 3 level AEM (Aprilia Engine Map)
- 3 level AEB (Aprilia Engine Brake)
- 3 Level ABS
- 8 level ATC (Aprilia Traction Control,
- AWC (Aprilia Wheelie Control)
- AQS (Aprilia Quick Shifter) up and down
- ACC (Aprilia Cruise Control)
- Multimap Cornering ABS
- Cruise Control
- Assists and Slipper Clutch
- Panel Meter TFT 5 inci dengan Automatic Cahaya
- LED Headlamp
- LED Stoplamp
- Daytime Running Light
- Adaptive Cornering Headlamp
- 5 Riding Modes (3 untuk jalan raya: Commute, Dynamic, Individual, 2 untuk race: Challenge, Time Attack).
Simpulan
Berbanderol Rp630 juta on the road Jakarta per Mei 2023 ini, Aprilia RS 660 layak menjadi pilihan sport bike kelas menengah yang berperforma, walau hanya dengan mesin 2 silinder segaris parallel twin-nya. Lalu ragam suntikan teknologi yang memanjakan dan bahkan tak dimiliki oleh brand Jepang sekelasnya patut dipertimbangkan.
Gengsi status merek Italia juga menjadikan Aprilia RS 660 memiliki kelas tersendiri dibandingkan merek asal Jepang. Tak heran bila motor ini laku dijajal oleh para peserta Track Day Mandalika pada 20 Mei 2023 lalu.
(KIT/TOM)
Baca juga: First Ride Aprilia Tuareg 660: Jadi Standar Moge Adventure Kelas Menengah
-
Jelajahi Aprilia RS 660
Model Motor Aprilia
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Motor Unggulan Aprilia
- Terbaru
- Populer
Video Motor Aprilia RS 660 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
Tenaga Maksimal
100
|
162.2
|
100
|
Torsi Maksimal
67 Nm
|
114 Nm
|
67 Nm
|
ABS
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Mode Berkendara
Road, Race
|
Touring, Sport
|
Road, Race
|
Rem Depan
Cakram Ganda
|
Cakram Ganda
|
Cakram Ganda
|
Rem Belakang
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Jenis Kopling
-
|
Multi-Plate Wet,Slipper Clutch
|
Wet, Multi-Plate
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Aprilia RS 660 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature