Road Test Kymco Like 150i (Part-1): Pesona dan Muslihat Skutik Taiwan
Antara senang dan tidak, melihat Kymco kembali ke Indonesia. Apalagi mereka datang dengan lini paling gres, Kymco Like 150i. Kami menyambut baik karena sang skutik coba memainkan peran, di antara skuter ikonik asal Eropa. Secara desain juga tak kalah ciamik. Malah ia unggul dalam hal teknologi. Wajarlah jika akhirnya sang kompetitor sentimen, bahkan mungkin enggan bertegur sapa. Toh, pesona racikan Taiwan ini memang layak diperhitungkan.
Jika Anda tumbuh dewasa di era 2000-an, nama Kymco Jetmatic pasti familiar. Kehadirannya merupakan hal baru lantaran ditampilkan dalam wujud skutik. Sebuah terobosan karena pasar Tanah Air, kala itu tengah keranjingan bebek underbone. Ini pula yang mendorong brand Jepang "latah" membuat produk sejenis. Seiring waktu, sepak terjang skutik berbendera Negeri Sakura kian beringas. Sementara nama Kymco selaku pionir justru tenggelam.
Namun, mereka coba bangkit. Tepatnya 2018, Kymco kembali menginjakkan kaki lewat PT Smart Motor Indonesia (SMI). Produk yang ditawarkan cukup menggoda. Tak perlu kami paparkan, Anda pasti mengira dia adalah Vespa. Kami maklum, toh bentukan retro pada Like 150i ini memang cukup kental. Sama seperti racikan Vespa modern, yang tetap mempertahankan gaya leluhurnya.
Desain
Lihat saja bentuk lampu sein sekaligus penempatan lubang klakson di tebeng depan. Pun demikian dengan finishing pelek dual tone yang teraplikasi di kedua roda. Tapi, anggapan tadi langsung buyar saat memandanginya dari dekat. Kymco Like 150i menyajikan bentuk lampu hexagonal dengan terapan jenis penerangan LED. Lampu utama dan lampu jauhnya juga terpisah atas-bawah. Tidak seperti Vespa yang keduanya tergabung dalam satu rumah.
Namun, skutik Italia itu punya postur tubuh tinggi semampai. Sementara Like 150i cenderung bantet. Sebagai pembanding, jarak sumbu rodanya lebih pendek dari Vespa Sprint. Selain itu, menurut kami, caster angle motor hasil semi CKD ini lebih positif, agar stang mudah dijangkau pengendara. Wajar saat menaikinya, kami merasa leg room, tepatnya untuk dengkul tak seluas Vespa. Tapi, diimbangi dengan penggarapan dek yang tinggi. Rasanya jadi seperti duduk di atas sebuah kursi. Ditunjang penopang bokong lebar, meski busanya tak terlalu tebal.
Lanjut ke buritan, ini juga wujud pembedanya dari Vespa. Kymco Like 150i punya bentuk tepong unik. Di situ juga terdapat lubang yang berfungsi sebagai pelepas hawa panas dari mesin 150 cc-nya. Desain lampu belakang diracik menyatu dengan bodi, tak berkonde seperti Vespa. Pola stoplamp dan lampu seinnya juga cantik. Lalu di kaki-kaki belakang terdapat suspensi ganda, lengkap dengan preload adjuster 4 setelan. Sayang bentuk sepatbornya terlalu panjang. Padahal sudah ada wheel hugger di atas roda 12 inci itu.
Handling
Kendati begitu, tak mengubah rasa penasaran kami untuk mencobanya di jalan raya. Ekspektasi kami, dia pasti menawarkan kenyamanan untuk sang pemilik. Demikian adanya. Dengan posisi tangan menekuk serta kaki membentuk segitiga siku-siku, jelas menunjang riding position nan rileks. Feeling seperti ini mirip ditemui pada Peugeot Django. Salah satu skuter Eropa berkewarganegaraan Prancis. Walaupun untuk penunggang dengan tinggi badan 173 cm, posisi badan cenderung bungkuk karena mengikuti stang yang rendah.
Sebelum membahasnya lebih lanjut, ada satu informasi terkait posisi berkendaranya itu. Kenyamanan, khususnya kaki tadi, dikarenakan peletakan tangki bensin di bagian bawah. Tapi, posisi lubang tangki yang pendek cukup merepotkan sewaktu pengisian BBM. Apalagi untuk membuka covernya dilakukan secara manual. Sisi positif dari posisi tampungan bensin itu, memberi keuntungan terhadap akomodasi barang di bawah jok. Bawaan jadi lebih banyak dan di bagasi itu juga sudah tersedia USB port untuk mengisi daya ulang gawai.
Balik soal handling. Kami justru makin nikmat mengendarainya di tengah kemacetan. Ditambah lagi sepanjang perjalanan, ada saja owner Vespa modern yang menyapa via klakson. Sembari tersenyum, hati berkata Kymco Like 150i sukses melakoni muslihatnya.
Lanjut ke urusan kemudi. Memang radius putarnya tidak lebar. Namun tereduksi karena pergerakan stang yang ringan. Ketika melajukannya menembus berbagai kondisi jalan, peredam kejut bagian depan cenderung empuk. Karakter khas moda transportasi perkotaan. Beruntung dia punya suspensi belakang yang dapat disetel. Saran kami, atur ulang preload-nya jadi lebih keras biar anteng di tikungan. (Ano/Van)
Baca Juga: Tes Honda ADV di Pulau Bali, Bisa Nanjak?
-
Jelajahi Kymco Like 150i
Model Motor Kymco
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Kymco Like 150i Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
149.8
|
147.3
|
149
|
156.9
|
155
|
Tenaga Maksimal
13.27
|
18.23
|
13.8
|
15.8
|
15
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Air Cooled SOHC Engine
|
4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC
|
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
|
Single Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled SOHC VVA Engine
|
Torsi Maksimal
10.2 Nm
|
13.8 Nm
|
11.7 Nm
|
14.7 Nm
|
13.9 Nm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Kymco Like 150i dari Zigwheels
- Motovaganza