Yamaha R25 Terbaru Tak Butuh Fitur VVA, Ini Alasan YMC
Fitur mesin, Variable Valve Actuation (VVA), memang bukan peranti yang jamak digunakan. Katup variabel itu, fungsinya memberikan mesin tenaga yang lebih padat di putaran bawah dan juga tinggi. Terdengar canggih, lantas kenapa Yamaha R25 tak pakai fitur ini?
Itulah yang jadi pertanyaan ketika bertemu pihak Yamaha Motor Corporation (YMC). Di tengah peluncuran Yamaha R25 terbaru, YMC turut hadir menjelaskan detil demi detil tentang motor sport 250 cc-nya. Adalah Michiharu Hasegawa, Project Leader of Yamaha R25 dan R3 YMC, juga Keitaro Horikoshi, General Manager of South East Asia Sales Division and Head of Motorsport Strategy Division YMC.
Hasegawa menjelaskan pada OTO.com, “VVA tak dibutuhkan oleh R25,” jawabnya singkat dalam bahasa Jepang yang diartikan oleh Horikoshi. Sesingkat jawaban itu, kami pun langsung sadar, logis juga jika konstruksi mesinnya sudah memungkinkan untuk dapat tujuan yang diinginkan. Lantas mengapa perlu memberikan fitur tambahan?
Belakangan, Horikoshi menambahkan lagi dengan bersumber jawaban Hasegawa. “VVA saat ini digunakan di dunia oleh R125 sedangkan tenaga model ini (R25) sudah cukup besar, tidak butuh lagi bantuan VVA” jelasnya. Hal itu mengonfirmasi pertanyaan kami pada pihak YMC. Menyumber mesin 2-silinder Blue Core berkubikasi 249,6 cc itu, Yamaha sudah dapat mengail 36 PS (daya kuda). Bahkan grafik pengaliran tenaganya pun disebut Horikoshi sudah cukup merata.
Tenaganya mengalir dengan baik dan bisa memuncak di level 12 ribu RPM. Begitupun dengan torsinya. Momen puntir yang sangat besar, mencapai 22,6 Nm, bisa maksimal di level 10 ribu RPM. Putaran yang terbilang cukup rendah, tanpa melihat grafiknya pun, bisa dinilai melonjaknya cukup cepat.
Tanpa menggunakan VVA saja, R25 sudah memiliki tenaga yang berlebih. Bandingkan dengan Honda CBR250RR (38,7 PS) dan Kawasaki Ninja 250 (32 PS), lontaran daya R25 (36 PS) tentu sudah cukup mumpuni untuk bersaing.
Konstruksi DOHC (dual over head camshaft) di atas silinder dengan konstruksi 60 x 44,1 mm, sudah cukup untuk memberikan karakter tenaga yang padat dan merata. Apalagi output daya dan torsinya sudah cukup besar, sehingga YMC merasa tak perlu mengimbuhkan lagi doping fitur berupa VVA.
Teknologi ini memang digunakan Yamaha untuk motor-motor bermesin kompak. Diawali dari unit berkapasitas 155 cc pada Yamaha NMax, R15 dan Aerox. Tugas sang katup variabel, memungkinkan hadirnya tenaga yang lebih padat di putaran atas meski mesinnya dirancang sebagai penyaji efisiensi ketika bekerja di putaran rendah. Dengan katup yang bisa bekerja di dua kondisi, mesin pun jadi punya keunggulan di atas kekurangannya. Belakangan, fitur ini bahkan diadopsi untuk 125 cc di unit Yamaha Lexi. (Van/Odi)
Baca Juga: Debut Global di Indonesia, Apa Saja Perubahan di Yamaha R25 Terbaru?
-
Jelajahi Yamaha YZF R25
Model Motor Yamaha
Jangan lewatkan
Promo Yamaha YZF R25, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha YZF R25 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
250
|
250
|
249.7
|
199.5
|
248.8
|
Tenaga Maksimal
35.5
|
35.53
|
38
|
25.47
|
29.5
|
Jenis Mesin
Inline 2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Liquid-Cooled DOHC
|
2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valves DOHC, Liquid Cooled Engine
|
Parallel Twin Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled, DOHC Engine
|
4-Stroke, DOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke Engine
|
Torsi Maksimal
23.6 Nm
|
23.6 Nm
|
23.3 Nm
|
-
|
24 Nm
|
Jenis Kopling
Wet, Multi-Plate, Manual
|
Wet
|
Multi-Plate, Wet Clutch with Coil Spring
|
Wet, Multi-Plate
|
-
|
ABS
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Ya
|
-
|
Mode Berkendara
Sport, Road
|
Sport, Road
|
Sport, Road
|
Road
|
Road
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha YZF R25 dari Zigwheels
- Motovaganza