Selain Kawasaki Ninja ZX-25R, Ini Daftar Motor Sport 250 cc 4-Silinder yang Pernah Ada
Kawasaki Ninja ZX-25R bukan motor pertama berkapasitas 250 cc yang menggunakan konfigurasi 4 silinder. Di era 80 sampai 90-an, ada banyak pabrikan Jepang yang bermain di segmen itu. Selain Kawasaki, ada pula Honda, Yamaha dan Suzuki. Berikut rangkuman motor sport full fairing seperempat liter dengan jumlah silinder banyak:
1. Kawasaki ZXR-250
Sebelum Ninja ZX-25R melantai di Tokyo Motor Show (TMS) 2019, Kawasaki pernah memproduksi motor sejenis di akhir 80-an. Namanya Ninja ZXR-250. Pertama kali dikenalkan 1988 dan berakhir diproduksi di akhir 90-an di Jepang. Selain dipasarkan di negeri Sakura, motor itu tersebar di Malaysia, Cina dan Australia. Tapi, saat masuk negeri Kanguru, namanya berubah jadi ZX-2R atau ZXRR.
Ia dibekali mesin berkapasitas 249 cc 4-langkah, 4-silinder segaris, DOHC, 16-katup, berpendingin cairan, transmisi 6-percepatan. Masih menggunakan karburator lansiran Keihin CVK D30. Tenaga yang dihasilkan mencapai 45 hp / 15.000 rpm dengan torsi maksimal 24,5 Nm / 11.500 rpm. Tapi untuk tipe yang dipasarkan di Cina, tenaganya dibatasi hanya 39 hp, menyesuaikan regulasi saat itu.
Punya varian SP (Sports Production) yang dikenal dengan nama ZXR-250R. Muncul di 1990 hingga 1993. Terdapat banyak perbedaan dengan tipe standar. Karburatornya menggunakan Keihin CVKD ukuran 32mm yang sempat jaya di masanya. Knalpot dibuat lebih besar, suspensi belakang juga beda, serta menggunakan single seat. Tenaga yang dihasilkan lebih besar karena ada perubahan di CDI. Rev limiter mencapai 19.000 rpm.
2. Honda CBR250RR (MC22)
Namanya sama dengan Honda CBR250RR yang ada saat ini. Bedanya ia memiliki kode MC22. Menggendong mesin 4-silinder 249cc, 16 katup, DOHC, 4-langkah, pasokan bahan bakar dengan sistem karburator serta didinginkan oleh radiator. Muncul di era 90-an, tepatnya diproduksi antara 1991 sampai 1994. Motor sport ini dijuluk Baby Blade. Merupakan penghargaan Honda pada warisan mesin multi silinder.
Awalnya, motor ini hanya dijual khusus untuk pasar Jepang. Karena permintaan tinggi, akhirnya didistribusikan juga ke berbagai negara termasuk Eropa dan Amerika Serikat. Diceritakan, CBR250RR MC22 memiliki bobot yang ringan, 143 kg. Tenaganya cukup responsif dan handling yang mudah. Tapi bagi rider moge profesional, MC22 dikenal punya daya yang lembut di putaran bawah. Jambakannya baru terasa ketika motor di putaran atas. Merujuk data pabrikan, daya maksimumnya 45 hp / 15.000 rpm dan torsi puncak 23,5 Nm / 11.500 rpm. Power yang diproduksi mesin dengan sistem karburasi ini, dilayani dengan transmisi 6 percepatan. Top speednya bisa mencapai 205 km/jam.
Ia juga dikenal sebagai motor sport full fairing hemat bahan bakar. Tercatat, konsumsi bahan bakarnya 37 kilometer per liter. Secara spesifikasi pabrikan, motor seperempat liter 4 silinder dari Honda menggunakan sasis Twinspar dengan bahan baku full alumunium. Dan swing arm model Gullarm yang juga berbahan baku alumunium. Suspensi depan teleskopik dipadukan rem cakram ganda 275mm dengan double piston.
3. Yamaha FZR250R
Menjadi motor andalan pabrikan berlambang Garputala sebelum era YZF. Lahirnya YZF series, bermula dari generasi sport FZR. Dikenalkan mulai 1986 hingga akhirnya di stop produksinya pada 1994. Baby FZR Series ini terbagi dalam dua masa produksi, generasi pertama di 1986 sampai 1988, dengan nama FZR250. Dan generasi kedua di 1989 hingga 1994, dengan nama FZR250R.
Perbedaan mencolok dari dua generasi itu, terdapat di bagian fairing, frame dan headlamp, serta penambahan Exhaust Ultimate Power (EXUP) system. Merupakan teknologi untuk meningkatkan torsi dengan mengoptimalisasi exhaust pulse. Di generasi kedua, bentuk lampu utamanya mirip FZR400/TZR250. Dengan perubahan rangka yang menggunakan alumunium Deltabox.
FZR250R tentunya pakai mesin 4-silinder 4-Tak, 250 cc, Genesis DOHC 20 Valve (5 Valve per-silinder), berpendingin cairan. Pakai 6 percepatan dengan perbandingan kompresi 12:1. Powernya tercatat 45 hp / 14.000 rpm. Sebetulnya, tenaga yang mampu dicapai bisa sampai 50-53 hp. Tapi dibatasi karena regulasi pemerintah Jepang saat itu.
4. Suzuki GSX-R250
GSX 250 cc 4-silinder Lahir di Jepang pada 1987 setelah kakaknya GSX-R400 dan GSX-R750. Unit DOHC 16 Valves mengusung pendingin cairan, tapi rangkanya masih menggunakan material dari baja. Tidak seperti kedua kakaknya yang berpendingin oli/oil cooler dan frame aluminium. Sebelum masa baktinya berakhir, Suzuki sempat merilis varian GSX-R250SP (Sport Production) dengan perubahan di bagian bodywork dan frame. Dikhususkan hanya untuk kebutuhan balap saat itu.
Dapur pacunya mampu menghasilkan tenaga sebesar 45 hp / 14.000 rpm dengan torsi mencapai 24 Nm / 10.500 rpm. Untuk GSX-R250SP dikabarkan memiliki tenaga sampai 50 tk pada 15.500 rpm. Kecepatan maksimalnya bisa 180 km/jam. Sayangnya, ia harus disuntik mati pada 1990-an.
Sumber: Great Biker
Baca Juga: Jokowi Tinjau Perbatasan dengan W175 Custom, Ini Spesifikasinya
-
Jelajahi Kawasaki Ninja 250
Model Motor Kawasaki
Jangan lewatkan
Promo Kawasaki Ninja 250, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Kawasaki Ninja 250 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
249
|
250
|
249.7
|
248.8
|
250
|
Tenaga Maksimal
38.46
|
35.53
|
38
|
29.5
|
35.5
|
Torsi Maksimal
23.5 Nm
|
23.6 Nm
|
23.3 Nm
|
24 Nm
|
23.6 Nm
|
Jenis Mesin
Parallel Twin Cylinder, 8 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valves DOHC, Liquid Cooled Engine
|
Parallel Twin Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled, DOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke Engine
|
Inline 2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Liquid-Cooled DOHC
|
Jenis Kopling
Wet Multi-Plate, Manual
|
Wet
|
Multi-Plate, Wet Clutch with Coil Spring
|
-
|
Wet, Multi-Plate, Manual
|
ABS
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
-
|
Tidak
|
Mode Berkendara
Sport
|
Sport, Road
|
Sport, Road
|
Road
|
Sport, Road
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Kawasaki Ninja 250 dari Zigwheels
- Motovaganza