Komparasi Skuter Klasik, Vespa GTS Super 150 VS Lambretta V200 Special

  • 2019/06/ResizeGTS300.jpg
  • 2019/06/Vespa-GTS-Super-7.jpeg
  • 2019/06/Vespa-GTS-Super-4.jpeg
  • 2019/03/Lambretta-v125-Orange.jpg
  • 2019/04/IIMS-2019-Lambretta-V125-V200-1.jpeg
  • 2019/04/Lambretta-V200-8.jpg
  • 2018/12/Lambretta-V125-V200-BM-850x425.jpg

Akhirnya Vespa GTS Super 150 disegarkan. Meski terlihat sebagai jawaban atas hadirnya Lambretta V200 Special. Marco Noto La Diega, Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia menampiknya.

Menyegarkan GTS Super 150 bukanlah merespons kompetitor seperti Lambretta V200 Special. Ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, bahkan sebelum skuter itu muncul. Justru kami sangat terbuka dan senang dengan hadirnya kompetitor semacam ini. Membuat segmen skuter klasik semakin ramai.”

Meski ia berujar begitu, tak salah jika masyarakat memosisikan kedua motor itu sebagai rival. Dari mulai segmentasi dan harganya yang seimbang. Vespa GTS Super 150 dijual Rp 58 juta sedangkan Lambretta V200 Special seharga Rp 52,5 juta. Otomatis, para calon konsumen bakal membandingkannya sebelum memutuskan membeli. Karena itu, sila simak ulasan komparasi berikut.

Mesin

Yang perlu digarisbawahi, mesinnya. Lambretta menggunakan jantung pacu dengan kapasitas yang lebih besar ketimbang Vespa. Namun benarkah tenaganya juga lebih besar? Nyatanya tidak. Berkubikasi 169cc, ternyata tak memberikan output yang impresif. Mesin hasil karya SYM ini hanya mencatat tenaga sebesar 12PS pada 8.000rpm dan torsi puncak 12,2Nm di 5.500rpm. Sementara kekuatan i-Get 155,1cc milik Vespa, sanggup memuntahkan tenaga 14,6PS di 8.250rpm dan torsi puncak 13,5Nm pada 6.750rpm.

Pengereman

Kalau Anda pikir keduanya punya fasilitas pengereman yang kurang lebih sama, salah besar. ini jauh berbeda. Betul, dua-duanya punya cakram di depan dan belakang, ditambah sensor ABS sebagai pengaman. Namun tidak sama. Disc brake V200 berukuran 226mm di depan dan 220mm di belakang. Sayangnya sensor ABS, hanya tertanam di roda depan saja. GTS hadir lebih lengkap dari ini. Piringan berukuran 220mm di kedua sisi sudah dilengkapi sensor pengaman ban terkunci dua kanal. Maka dari itu, kualitas pengeremannya jauh lebih baik sekaligus aman.

Fitur

Mengenai kelengkapan fitur, secara kasat mata terlihat sama. Karena keduanya punya panel instrumen kombinasi digital-analog. Gayanya sesuai DNA masing-masing di masa lalu. Sayang, baik Vespa maupun Lambretta, hanya menyajikan informasi yang tak begitu lengkap. Tapi masih oke untuk kebutuhan sehari-hari.

Nah, V200 kalah telak pada fitur berikutnya. GTS sudah dilengkapi idling start/stop system yang berfungsi saat motor berhenti lebih dari tiga detik. Fitur ini juga dapat dimatikan melalui tombol di kanan stang. Selanjutnya, ia punya kunci dengan alarm. Yang tentunya lebih aman jika sedang memarkirkannya. Pun saat mencari di keramaian tidak menyulitkan. Lalu ada tilt sensor. Ia berbunyi untuk memperingatkan pengendara, saat sudut kemiringan sudah di titik bahaya. Semua hal ini tidak dimiliki oleh Lambretta. Namun hal-hal seperti immobilizer, soket 12V, bagasi luas, tombol pembuka jok, sudah ada sebagai fasilitas standar.

Urusan pencahayaan, dua motor Italia itu sudah mendapatkan LED di setiap titik. Bahkan headlightnya, mengadopsi rangkaian yang mirip. Dengan separator di tengah, memisahkan high beam dan lampu utama. Bedanya milik Vespa bundar, Lambretta hexagonal. DRL serta stoplamp LED juga tertanam di keduanya.

Rangka dan Suspensi

Keduanya punya konsep yang berbeda. GTS memiliki rangka monokok layaknya mobil. Sedangkan V200 menggunakan rangkaian tulang besi tubular. Beberapa pihak mengatakan, sasis milik Lambretta ini lebih enak sekaligus lincah dibawa bermanuver.

Pindah ke kaki-kaki, suspensi depan Vespa mengadopsi model tunggal layaknya produk mereka di masa lalu. Jauh berbeda dengan sang rival yang menggunakan model teleskopik. Penopang bagian belakang cenderung sama. Dua-duanya pakai suspensi ganda yang bisa disetel tingkat kekerasannya.

Desain

Ini semua tergantung selera. Tapi kurang lebih begini kami menyimpulkannya. Di bagian depan GTS lebih terlihat modern, elegan, sekaligus mewah. Belum lagi disisipkan sirip-sirip angin di shield depan yang membuat motor terlihat lebih “serius”. Kalau V200, memiliki tampang yang hampir serupa dengan pendahulunya. Sangat klasik. Penggunaan headlamp hexagonal juga memberi aura yang sedikit lebih sporty.

Beranjak ke bagian sisi dan belakang. Kami jauh lebih suka Lambretta. Lekukan yang diberikan sangat ekstrem, sesuai DNA mereka. Keunikan inilah yang kami rasa tak dimiliki Vespa. Bisa jadi, karena mulai bosan dengan desain membulat seperti itu. Mika stoplamp V200 juga sangat atraktif. Modelnya menjorok tajam keluar dan pipih, dengan rentetan LED yang berbaris rapi di dalamnya.

Satu lagi catatannya. Beberapa orang yang bermasalah dengan ornamen plastik mungkin benci dengan ini. Tepong Lambretta dibuat dari bahan plastik fiber keras. Yang terbuat dari lempengan besi adalah bagian tengah belakang hingga ke depan. Sedangkan Vespa, lebih banyak menggunakan bahan plat ketimbang rivalnya.

Simpulan

Bicara fitur, Lambretta tak bisa banyak bicara. Vespa jauh lebih unggul meracik produk motor premium. Kapasitas jantung pacu yang lebih besar, ternyata tak menjanjikan performa yang impresif. Tapi masalah pengendalian, V200 bisa bermanuver lebih lincah karena pengadaptasian rangka tubularnya. Selain itu, Lambretta juga lebih murah Rp 6,5 juta.

Namun, benarkah konsumen skuter klasik mengutamakan ragam fitur dan power mesin yang dihasilkan? Jika iya, mestinya mereka sudah beli skutik Jepang dengan harga yang jauh lebih murah. Berkaca pada pengalaman pribadi, maupun lingkungan sekitar, para pengguna tidak melulu begitu. Rata-rata melihat hal berbau estetika ketimbang teknis. Yang mereka inginkan adalah sensasi mengendara, keunikan desain, dan nilai history pada merek yang dipilih.

Maka dari itu, tak ada parameter yang jelas. Semua bergantung pada selera. Begitupun saat tadi disebutkan “lebih suka Lambretta karena pahatan garisnya yang ekstrem”. Ya, itu menurut kami. Karena ketimbang skuter yang ada, tampilannya tidak membosankan sekaligus berbeda dari yang lain. (Hlm/Van)

Baca Juga: First Ride Kawasaki KLX230

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

Model Motor Vespa

  • Vespa Sprint
    Vespa Sprint
  • Vespa LX
    Vespa LX
  • Vespa Primavera
    Vespa Primavera
  • Vespa GTS 150
    Vespa GTS 150
  • Vespa GTS Super Sport 150
    Vespa GTS Super Sport 150
  • Vespa GTV
    Vespa GTV
  • Vespa ELETTRICA ev
    Vespa ELETTRICA
  • Vespa GTS 300 Super Tech
    Vespa GTS 300 Super Tech
  • Vespa 946 Dragon
    Vespa 946 Dragon
Harga Motor Vespa

Jangan lewatkan

Promo Vespa GTS 150, DP & Cicilan

  • GTS 150 I-Get ABS DP Rp 12 Juta Angsuran Rp 3,33 Juta x 33 Bulan Rp 78,8 Juta OTR Lihat Promo

GIIAS 2024

IMOS 2024

Tren & Pembaruan Terbaru

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature

Motor Unggulan Vespa

Video Motor Vespa GTS 150 Terbaru di Oto

Oto
  • Vespa GTS Super 150 2019 | First Impression | Apa Saja Perbedaanya? | OTO.com
    Vespa GTS Super 150 2019 | First Impression | Apa Saja Perbedaanya? | OTO.com
    28 Jun, 2019 .
  • Vespa GTS 150 Super 2018 | Semua Yang perlu Anda Ketahui | OTO.com
    Vespa GTS 150 Super 2018 | Semua Yang perlu Anda Ketahui | OTO.com
    29 Oct, 2018 .
  • Vespa 150 GTS i-Get ABS | Test Ride | Bersurat Bersama Bapak | Oto.com
    Vespa 150 GTS i-Get ABS | Test Ride | Bersurat Bersama Bapak | Oto.com
    10 Oct, 2018 .
  • First Impession Vespa GTS 150 dan 300
    First Impession Vespa GTS 150 dan 300
    03 Oct, 2017 . 355 kali dilihat
Tonton Video Motor Vespa GTS 150

Bandingkan & Rekomendasi

Vespa GTS 150
Vespa GTS 150
Rp 79,8 Juta
4.67 (3 Ulasan)
Harga Vespa GTS 150
Kymco Downtown 250i
Honda Forza 250
Honda Forza 250
Rp 90,33 Juta
4.75 (4 Ulasan)
Harga Forza 250
Vespa GTS Super Sport 150
Aprilia SR-GT SPORT 200
Kapasitas 155.1
246.3
249
155.1
174
Tenaga Maksimal 14.48
22.58
23.19
14
17.4
Torsi Maksimal 13.5 Nm
23.14 Nm
24 Nm
13.5 Nm
16.5 Nm
Jenis Mesin i-get, 4-Stroke, 4-Valves Single Cylinder with Start Stop System
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve SOHC Engine
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid-Cooled Engine
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, SOHC Engine
Diameter x langkah -
66 mm x 72 mm
72 mm x 68.6 mm
-
61.5 mm x 58.7 mm
Bandingkan Sekarang

Tren Scooter

  • Yang Akan Datang
  • Kymco AK 550
    Kymco AK 550
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW C Evolution ev
    BMW C Evolution
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron T-Rex ev
    Polytron T-Rex
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Yamaha Cygnus X
    Yamaha Cygnus X
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Polytron EVO ev
    Polytron EVO
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
Motor Scooter Yang Akan Datang

Artikel Motor Vespa GTS 150 dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Artikel Feature
  • Vespa Luncurkan GTS Super Sport 150 i-get ABS, Dibanderol Rp65,5 Juta
    Vespa Luncurkan GTS Super Sport 150 i-get ABS, Dibanderol Rp65,5 Juta
    Raju Febrian, 09 Agu, 2021
  • Vespa GTS Series Dapat Penyegaran Warna Baru
    Vespa GTS Series Dapat Penyegaran Warna Baru
    Zenuar Istanto, 12 Jul, 2021
  • Beli Vespa GTS Super 150 DP Mulai Rp 9 Juta Saja
    Beli Vespa GTS Super 150 DP Mulai Rp 9 Juta Saja
    Raju Febrian, 05 Jun, 2020
  • Jejak Bersejarah Vespa Super di Indonesia
    Jejak Bersejarah Vespa Super di Indonesia
    Helmi Alfriandi, 12 Feb, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*