Ini Daftar Kekurangan BMW G310GS (GALERI FOTO)
Tak ada gading yang tak retak, tak ada yang sempurna di dunia. Pun BMW G310GS. Meski menyandang brand roda dua asal Jerman, sesungguhnya tidak luput dari kekurangan.
Setidaknya ada empat kekurangan G310GS yang kami temukan, setelah melakukan test ride dengan motor Rp 125 juta (off the road) ini selama empat hari. Apa saja kekurangannya? Simak bahasan berikut:
1. Jok Tinggi
Dibuat untuk orang asia, tapi saya dengan postur 168 cm harus jinjit saat duduk di joknya. Sebenarnya, untuk penunggang adventure berpengalaman, hal ini tidak masalah dan justru meningkatkan visibilitas berkendara. Tapi bagi pemula, tentu bisa mengurangi rasa percaya diri saat menjajal pertama kali.
Untungnya BMW Motorrad secara global sudah menyediakan aksesori resmi jok ukuran rendah. Berbeda 15 mm dengan standarnya, sehingga ketinggiannya menjadi 820 mm. Hanya saja itu tidak didapat gratis, perlu merogoh kocek tambahan untuk mendapatkannya.
2. Kopling Berat
Berkendara melewati padatnya jalanan Jakarta, tangan kiri terasa pegal. Maklum kopling G310GS cukup berat. BMW tidak menyediakan fitur assist & slipper clutch. Padahal di motor adventure lain, Kawasaki Versys X-250 yang notabene harganya cuma Rp 62,3 juta (OTR Jakarta) dan kapasitas mesin 250 cc, sudah memilikinya.
Perpindahan gigi transmisi juga sulit, terutama dalam mencari netral dan memasukkan ke gigi satu. Kendala ini kami anggap sebagai kekurangan, karena bukan dialami sekali tapi berkali-kali.
3. Pelek Bukan Jari-Jari
Bannya mengaplikasikan tipe dual purpose punya Metzeler yang cukup baik dalam memberi cengkeraman ke jalan tanah. Ukuran karet bundarnya 110/80-19 inci untuk depan dan belakang 150/70-17 inci. Sayangnya ban ini tidak didukung penggunaan pelek jari-jari. Padahal pelek jari-jari unggul untuk dipakai di medan off-road, karena punya tingkat kelenturan dan kekuatan lebih baik dipakai menghajar lubang dan undakan. Penggunaan pelek palang aluminium dikhawatirkan mudah bengkok saat melewati jalan off-road.
4. Tidak Ada Standar Tengah
Adanya standar tengah sungguh penting. Terlebih saat Anda memarkir kendaraan di permukaan miring. Gunanya membuat motor tetap stabil dan tetap diam di tempatnya. Sayang fitur ini tidak tersedia di G310GS. BMW cuma menyematkan satu standar samping. Standar tengah juga memudahkan Anda dalam memperbaiki kendaraan di perjalanan, misal ganti ban, rantai dan lain-lain. (Lodra/RS)
Baca juga: Test Ride BMW G310GS, Dilema Nama Besar GS dan Bollywood
-
Jelajahi BMW G 310 GS
Model Motor BMW
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan BMW
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor BMW G 310 GS Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
313
|
411
|
499.6
|
373
|
411
|
Tenaga Maksimal
34
|
24.3
|
46.9
|
43
|
24.3
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Water Cooled, DOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, SOHC Engine
|
Inline 2 Cylinders, 4-Stroke, Liquid Cooled, 4 Valves DOHC
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid-Cooled
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Air Cooled, SOHC Engine
|
Torsi Maksimal
28 Nm
|
32 Nm
|
46 Nm
|
37 Nm
|
32 Nm
|
Jenis Penggerak
Chain Drive
|
Chain Drive
|
Chain Drive
|
Chain Drive
|
Chain Drive
|
Ukuran velg depan
R19
|
R21
|
R19
|
-
|
R19
|
Mode Berkendara
Touring, Sport
|
-
|
Sport, Tour, Road
|
Road, Race, Touring
|
Off Road, Street
|
Ground Clearance
-
|
220 mm
|
-
|
200 mm
|
200 mm
|
|
Tren Adventure Touring
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor BMW G 310 GS dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature