BMW S 1000 R dan G 310 R Dapat Upgrade, Sudah Penuhi Euro 5
Satu hal yang kerap membuat pabrikan -- baik mobil maupun motor -- kelabakan adalah soal ketatnya aturan emisi gas buang. Negara-negara Eropa sangat memperhatikan soal ini, Emisi kendaran bermotor mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan bila melebihi ambang konsentrasi tertentu. Itulah sebabnya diberlakukan aturan standar emisi dari kendaraan baru yang dijual di negaranya.
Dalam upaya mengurangi emisi, Uni Eropa menempuh cara dengan untuk menggunaan teknologi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Di awal 1990 EU mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaan katalis untuk mobil bensin, sering disebut standar Euro1. Hal ini bertujuan untuk memperkecil kadar bahan pencemar yang dihasilkan kendaraan bermotor. Lalu secara bertahap EU memperketat peraturan menjadi standar Euro2 (1996), Euro3 (2000), Euro4 (2005), Euro5 (2009), dan Euro6 (2014).
BMW Motorrad melakukan upgrade untuk baked bike flagship dan entry levelnya; S 1000 R dan G 310 R. Selain berganti muka juga bertambah pernak-pernik pemanis dan reduksi bobot. Selain menyegarkan line up, evolusi ini turut menjadi agenda penyesuaian emisi Euro 5. Dan bagusnya tak satu pun dari mereka mengalami pengurangan tenaga.
BMW S 1000 R
Buat seri top of the line, karakter muka boleh dibilang berubah total. Rumah dan mika lampu tadinya senada versi sport fairing – alias S 1000 RR yang jadi basisnya. Mengenakan dua mika split serba lancip. Kini hampir tak ada kesamaan dari segi muka. Dimensinya lebih besar dan berbentuk trapesium vertikal. Tentunya dengan cahaya dioda dan DRL tengah sebagai pemanis.
Ketimbang versi lalu, MY 2021 jadi makin berkarakter. Desain begitu membuat komposisinya terlihat penuh dan kekar, sesuai nuansa naked sport. Revisi luar pun tak hanya diterapkan di fasad. Sayap samping ikut dipahat ulang jadi lebih menyudut. Serta secara dimensi makin besar, menutupi jantung buas di baliknya.
Soal kelengkapan elektronik, apa yang Anda temukan di seri RR diwariskan ke sini. Artinya memakai layar TFT 6,5 inci dengan tata tulisan dan display warna lebih jelas dari kemarin. Sejumlah mode berkendara diperbaharui. Di antaranya ada mode Rain, Road, serta Dynamic Pro. Ia pun memiliki kontrol traksi sebagai standar, berikut sensor ABS Pro, yang juga optimal bekerja saat menikung (Cornering ABS).
Menariknya, mode Dynamic Pro benar-benar bisa mengatur respons motor detail. Bukan soal ketajaman akselerasi semata. Efek engine brake dapat disesuaikan sesuka hati, begitu pula drag torque control serta power wheelie. Lantas teknologi pencahayaan LED baru, bisa ditambahkan opsi Headlight Pro dengan kemampuan cornering light. Advance.
Baca juga: Yamaha Rilis Varian Tengah Nmax dengan Smart Key dan Fitur Y–Connect, Harga Lebih Murah
Penopang motor turut jadi bagian penting dari agenda penyegaran. Struktur milik S 1000 RR baru lebih ringan. Dan si versi naked bike sekarang kebagian rangka anyar. Alhasil ada reduksi bobot lumayan signifikan. Frame bertajuk Flax ini diklaim lebih stabil, terutama ketika menikung dalam sudut besar. Kerangkanya ringkas pula di area tengah, sehingga pengendara bisa memiliki posisi riding nyaman dari sebelumnya.
Lantas amunisi dapur pacu, tak mengalami koreksi tenaga sama sekali. Masih sama dengan versi lama, hanya saja kini memenuhi standar Euro 5. Tampaknya insinyur BMW cukup terampil, bisa mempertahankan itu meski dituntut soal aturan gas buang. Padahal biasanya aturan emisi kerap membuat motor punya tenaga lebih kecil jika mengadopsi mesin sama.
Adalah jantung inline four 999 cc DOHC, dengan komposisi bore dan stroke 80 mm x 49,7 mm. Yap. Sangat signifikan selisihnya, sebab memang racikan overbore sengaja dipilih buat brutal di putaran atas. Dan bisa terus melengking hingga belasan ribu rpm. Daya kuda maksimal mencapai 165 Hp di 11.000 rpm, serta torsi puncak 114 Nm pada 9.250 rpm. Ada kemungkinan impresinya makin buas, lantaran pembagi bobotnya berkurang. Mengenai teknis lainnya kurang lebih sama. Pakai radiator dan kompresi diset 12.5:1, mengharuskan dirinya minum bensin oktan tinggi (95-98).
Komponen kaki-kaki pun identik. Konstruksi frame masih terbuat dari material aluminium, dipadukan inverted fork super besar, 45 mm. Sementara bagian belakang memakai dua lengan ayun aluminium, dengan shock sentral fully adjustable.
Baca juga: Terungkap, Begini Spesifikasi Yamaha Tracer 9 dan Tracer 9 GT Model 2021
BMW G 310 R
Beda dengan G 310 R. Update model ini tak semenakjubkan seri flagship. Tidak ada reduksi bobot atau fitur canggih. Tapi paling tidak ada sedikit tambahan mekanisme putaran gas, yakni disisipkan electromotive throttle serta automatic idle boost. Wujudnya pun makin gahar, serta mesin Euro 5 memiliki tenaga sama seperti generasi lawas.
Jika dulu kita ingat G 310 R hadir dengan warna jagoan putih biru, uniknya BMW mengubah identitas itu. Yang disebarkan dalam rilis dan laman resmi kini kombinasi putih merah dan hitam. Ini benar-benar kontradiktif dengan nada BMW. Satu sisi menjadi langkah berani, namun di lain sisi agak mirip motor Jepang.
Pasalnya, aksen merah dituangkan kontras pada bagian-bagian penting. Dari mulai pelek, sampai rangka teralis tengah dicat seperti itu. Adapun grafis di fairing dan area sisi atas tangki hitamnya. Sepintas, kami mengira ia masuk dalam keluarga Yamaha MT-series. Untung saja tetap ada opsi kelir putih biru dan serba hitam, yang menurut kami lebih merepresentasikan motor Eropa.
Setengah bodi hingga muka G 310 R bersolek habis. Tangkinya berubah jadi lebih menyudut, fairing makin besar, serta komposisi warna segar. Apalagi saat dilihat batok lampunya, jauh berbeda dengan predecessor. Dulu tepian mika agak lembut dan besar, serta masih halogen. Kini dimensinya diperingkas dan punya bingai tajam, serta merta sorot cahaya dioda dan DRL yang jadi separator tengah. Makin maskulin.
Tambahan fitur, selain mekanisme buka tutup gas, adalah penyetelan lever rem dan kopling. Masing-masing kini dapat dikunci dalam empat level. Menyesuaikan ukuran jari pengendara, sebab motor ini diperuntukkan pula buat pemula. Sisanya hanya tambahan pencahayaan LED, sementara lainnya sama.
Begitu pun spesifikasi mesin. Satu-satunya hal beda ialah keluaran emisi standar Euro 5. Sementara kubikasinya tetap satu silinder 310 cc, bertenaga 34 Hp di 9.500 rpm dan torsi 28 Nm pada 7.500 rpm. Karakter mesin satu piston itu memang diset kuat pada putaran awal-menengah, layaknya rival dari grup oranye. (Hlm/Raju)
Sumber: Visordown, Rideapart, Autocar
Baca juga: Suzuki Luncurkan Nex Crossover, Skutik Tualang Seharga Rp 17,9 juta
-
Jelajahi BMW G 310 R
Model Motor BMW
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor BMW G 310 R Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga Maksimal
34
|
42.9
|
42.9
|
51
|
51
|
Torsi Maksimal
28 Nm
|
35 Nm
|
-
|
22.9 Nm
|
22.9 Nm
|
Jenis Mesin
4-Stroke,DOHC
|
4-Stroke, DOHC Engine
|
4-Stroke, DOHC Engine
|
Inline 4 Cylinder, 4-Stroke, 16 Valves, Liquid Cooled DOHC Engine
|
Inline 4 Cylinder, 4-Stroke, 16 Valves, Liquid Cooled DOHC Engine
|
Jenis Kopling
Multi-Plate
|
Wet, Multi-Plate
|
-
|
Wet, Multi-Plate, Manual
|
Wet, Multi-Plate, Manual
|
ABS
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Tidak
|
Tidak
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor BMW G 310 R dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature