Assist dan Slipper Clutch Bisa Dipasang ke Honda CBR250RR Lama, Tidak dengan Quick Shifter
Secara fisik tak nampak perbedaan antara CBR250RR lama dan seri terbaru, Special (SP) Quick Shifter. Beberapa basis teknis juga sebetulnya masih dalam satu benang merah. Hanya saja terjadi penyempurnaan pada komponen-komponen ruang bakar, hingga performa terdongkrak naik. Plus ada tambahan assist dan slipper clutch serta quick shifter. Lantas, aspek mana saja yang bisa diadopsi ke CBR generasi lawas?
Ternyata memungkinkan untuk mengejar spesifikasi mesin baru. Namun hal ini tak sederhana. Seperti kita tahu, perubahan komponen di dalam ruang bakar agak rumit. Terutama jenis piston, part pendukungnya, hingga menyentuh ECU.
"Versi lama sebetulnya bisa saja diupgrade (mesin), semisal dari unit 2016 menjadi seperti sekarang. Namun ini ada konsekuensinya. Banyak komponen yang perlu diganti. Masalahnya semua berhubungan. Semisal piston, terkait langsung dengan paket perubahan baru. Seperti conrod, crankshaft, pin piston, hingga per klep. Balancer juga berbeda dengan tipe sebelum," papar Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), saat diwawancarai OTO.com di sela sesi pengujian CBR baru.
Justru jika mau menyempurnakan motor lama, perangkat paling mudah diaplikasikan adalah assist dan slipper clutch. Pemasangannya plug and play. Hampir keseluruhan pendukungnya identik, tak rumit prosesinya.
"Justru kalau mau tambah assist dan slipper clutch bisa. Pemasangannya plug and play. Tentu konsumen perlu beli satu set dengan kampas kopling dan lain-lainnya. Tapi tinggal masuk saja. Ada sedikit perbedaan memang di bagian lifter, agak panjang sedikit," jelasnya.
Baca juga: Honda Astrea Grand Masih Eksis, Banderolnya Hampir Rp 40 juta
Sayang tak disebutkan berapa ongkos yang dibutuhkan untuk tambahan ini. Namun jika ternyata tak menguras ongkos, serta proses pemasangan mudah, tentu bisa jadi opsi menarik. Toh CBR250RR lama sebetulnya memiliki performa cukup. Kala bisa ditambah assist dan slipper clutch, sensasi menyiksa dapur pacu 250 cc-nya makin menyenangkan. Sebab tuas jadi ringan, berikut waktu downshift agak keras dari putaran tinggi tak takut ban mengunci dan kehilangan traksi.
Lain lagi dengan quick shifter. Mungkin sebagian kalangan sudah berharap, perangkat baru ini bisa diaplikasikan dengan mudahnya. Mengingat Kawasaki menyediakan opsi semacam ini, dengan proses pemasangan sederhana dan tak memakan biaya banyak. Tapi Endro menegaskan, Honda tak mengamini CBR lama untuk dipasang quick shifter baru.
"Nah, khusus quick shifter tidak bisa dipasang ke CBR lama. Keterkaitannya terlalu panjang. Ada sensor ke pedal gigi, ke stroke, serta komputasi ECU ke perpindahan gigi. Kalau yang dulu dibaca komputer secara keseluruhan (1-N-2-3-4-5-6). Khusus seri SP membaca di masing-masing gigi. Berikut komponen ada di dalam crankshaft, yang notabene berbeda jenis. Plus sistem komputerisasi dan elektronik lain tidak sama," kata Endro.
Paling tidak, para pemilik CBR250RR generasi sebelumnya bisa mengeskalasi performa mesin. Memang belum ada bocoran soal biayanya. Namun jika berpikir rasional, unit keluaran awal sampai 2018 agaknya lebih relevan untuk mengaplikasikan hal ini. Sebab generasi 2019 sampai terbaru, harganya cenderung dekat. Rasanya lebih praktis menjualnya dan membeli seri SP dalam keadaan baru bukan?
Sebagai informasi, peningkatan daya jenis mesin baru lumayan terasa. Lontaran tenaga jantung 250 cc DOHC dua silinder segaris menjadi 40,2 Hp keluar di 13.000 rpm, naik 2 Hp dari sebelumnya 38,2 Hp/12.500 rpm. Torsinya pun terdongkrak jadi 25 Nm pada 11.000 rpm, alias meningkat 1,7 Nm. Honda mengklaim CBR bisa menuntaskan jarak 0-200 meter dalam 8,65 detik. Sementara kecepatan puncak menyentuh 172 kpj.
Baca juga: Honda CT125 Meluncur di Indonesia, Beda Rp 2,3 Juta dari Super Cub C125
Kawasaki Ninja ZX-25R Standar Bisa Menambah Quick Shifter dengan Mudah
Berbeda dengan Ninja empat silinder, Kawasaki menyediakan satu set quick shifter untuk dipasang ke varian standar. Tentu kasusnya berbeda. Dari segi dapur pacu, jenis girboks, hingga sistem komputerisasi dan elektronik sudah satu basis. Oleh itu pemasangannya begitu sederhana, sekaligus menelan biaya Rp 3,5 juta saja.
"Harganya Rp 3,5 juta sudah set. Tapi hanya untuk part. Kalau pemasangan tergantung kebijakan diler masing-masing. Setelah itu tinggal pasang dan mengaktivasi kartu berkode khusus di diler resmi, langsung bisa berfungsi. Sebab sebetulnya ECU bawaan Ninja sudah compatible dengan quickshifter," papar Morrit, Section Head Spare Part Department Kawasaki Abdul Muis, waktu kami hubungi lewat telepon beberapa waktu lalu.
Perangkat tambahan tergolong sederhana. Dibagi dalam empat barang utama yakni: Sensor, tie rod, clamp pengunci, serta activation card. Tak perlu menyiapkan banyak alat bengkel. Dalam unggahan video di kanal YouTube resmi Kawasaki, hanya kunci 10 dan mikrometer sekrup saja cukup. Rasanya dalam waktu kurang dari satu jam instalasi quick shifter selesai.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuka sisi kiri fairing supaya tak terhalang. Setelah itu lepaskan tie-rod persneling, serta baut-baut dan kuncian area tuas. Dilanjut pasang sensor quick shifter, diikat kembali dengan baut dan klem. Terakhir, tinggal sambungkan soket dan melakukan instalasi software. Jika indikator di panel instrumen telah menyala, berarti fitur pun langsung dapat dioperasikan.
Tentu saja sama persis dengan seri SE. Quick shifter bakal aktif selama putaran mesin lewat 2.500 rpm, berikut dalam keadaan masuk gigi. Sementara jenisnya bi-directional, alias dapat dipergunakan saat up shift dan down shift. Perlu diingat, dari netral ke gigi satu tetap perlu menarik tuas kopling.
Girboks manual enam percepatan ZX-25R turut dilengkapi assist dan slipper clutch. Lever kopling semestinya terasa ringan berkat fitur assist tadi. Sementara slipper clutch, memperhalus transisi gear. Dan tak kalah penting, ia meminimalisir risiko ban terkunci di kala down shifting secara agresif dari kecepatan tinggi.
Angka Rp 3,5 juta terbilang ekonomis. Begitu juga bisa menjadi solusi, lantaran ada saja yang merasa tak butuh ABS. Kalau dihitung, varian standar Rp 96 juta OTR Jakarta plus komponen pemindah gigi baru ditotalkan jadi Rp 99,5 juta. Sementara seri SE (Tertinggi), harganya masih lebih mahal sekitar Rp 13,4 jutaan. (Hlm/Tom)
Baca juga: AHM Perkenalkan Pusat Pelatihan Berkendara Terbesar di Asia Tenggara
-
Jelajahi Honda CBR250RR
Model Motor Honda
Jangan lewatkan
Promo Honda CBR250RR, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda CBR250RR Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
249.7
|
250
|
199.5
|
248.8
|
249
|
Tenaga Maksimal
38
|
35.53
|
25.47
|
29.5
|
38.46
|
Jenis Kopling
Multi-Plate, Wet Clutch with Coil Spring
|
Wet
|
Wet, Multi-Plate
|
-
|
Wet Multi-Plate, Manual
|
Jenis Mesin
Parallel Twin Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled, DOHC Engine
|
2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valves DOHC, Liquid Cooled Engine
|
4-Stroke, DOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke Engine
|
Parallel Twin Cylinder, 8 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
Torsi Maksimal
23.3 Nm
|
23.6 Nm
|
-
|
24 Nm
|
23.5 Nm
|
ABS
Tidak
|
Tidak
|
Ya
|
-
|
Tidak
|
Mode Berkendara
Sport, Road
|
Sport, Road
|
Road
|
Road
|
Sport
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda CBR250RR dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review