Toyota dan Suzuki Berkolaborasi Ciptakan Teknologi Ramah lingkungan
Toyota dan Suzuki mulai menganyam lagi proses kerjasama mereka hari ini (6/2). Dalam sebuah pengumuman, disebutkan bahwa kerjasamanya akan difokuskan pada teknologi kendaraan canggih ramah lingkungan.
“Kedua perusahaan hari ini setuju membuat sebuah landasan kerja sama bisnis termasuk teknologi ramah lingkungan, keselamatan berkendara, informasi dan media serta distribusi produk dan komponen antar-perusahaan,” jelas siaran pers yang dirangkum Auto News, hari ini (6/2).
Kolaborasi keduanya, akan meminta para pabrikan mengombinasikan sumber daya yang dimiliki, agar bisa mereduksi dana selama proses penggarapan teknologi. Misalnya saja mesin yang ramah lingkungan dengan teknologi hibrida atau hidrogen, keamanan dan keselamatan berkendara lewat fitur canggih hingga teknologi swakendali.
Kedua merek ini, memang memiliki pendekatan berbeda untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan. Suzuki, misalnya, mencoba menghadirkan pengiritan konsumsi bahan bakar lewat SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Peranti yang merupakan penyederhanaan dari sistem hybrid konvensional ini, memungkinkan mobil hibrida bisa diproduksi dan dijual dengan budget yang lebih rendah. Sementara Toyota memperkenalkan sistem hybrid sebagai sebuah kemewahan.
Cukup unik melihat keuntungan yang diterima keduanya. Seolah bukan dalam bentuk yang sama, namun memiliki efek yang diharapkan oleh masing-masing pabrikan. Suzuki akan sangat diuntungkan lantaran Toyota sudah sangat unggul menghasilkan teknologi mobil ramah lingkungan hingga kendaraan otonom.
Sementara Suzuki, membukakan pintu agar Toyota bisa memasuki pasar India, mereka (Suzuki) sudah berjaya sementara pabrikan Jepang lainnya masih melakukan penetrasi.
OTO.com pernah memberitakan awal mula kerjasama ini pada Oktober 2016. Menurut Akio Toyoda, orang nomor satu di Toyota Motor Corporation, setiap perusahaan pasti mempunyai batasan masing-masing.
Lewat kerjasama seperti ini, diharapkan sharing informasi yang dilakukan, maka batasan itu bisa dilewati. Disebutkan Toyoda, ia sebelumnya sempat menyebutkan kala pengumuman kerjasama dengan Daihatsu. Dijelaskannya, Toyota belum terlalu hebat dalam membina sebuah aliansi.
“Biasanya, Toyota selalu berusaha sendiri memperbaiki dan membuat semua hal yang dibutuhkan. Namun karena iklim industri saat ini juga sudah berubah, mau tak mau kami harus merespons jika ingin terus bersaing,” tambah Toyoda.
Untuk diketahui, kerja sama serupa sempat dilakukan Nissan-Mitsubishi untuk mengembangkan Kei Car di Jepang. Kerjasama ini berbuntut sebuah aliansi, yang akhirnya menempatkan Carlos Ghosn di jajaran direksi Mitsubishi Motors Corporation.
Baca juga: Suzuki Ertiga Diesel Meluncur Di Indonesia Besok!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Suzuki Ertiga
Model Mobil Suzuki
Jangan lewatkan
Promo Suzuki Ertiga, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Suzuki Ertiga Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1462
|
1499
|
1329
|
999
|
1462
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
3990 mm
|
4450 mm
|
Lebar
1735 mm
|
1750 mm
|
1730 mm
|
1739 mm
|
1775 mm
|
Tinggi
1690 mm
|
1730 mm
|
1665 mm
|
1643 mm
|
1710 mm
|
Ground Clearance
180 mm
|
225 mm
|
195 mm
|
182 mm
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature