Toyota Avanza 1.3 G MT Jadi LMPV Terlaris Kuartal Pertama, Mengapa Begitu Diminati?

Toyota Avanza 1.3 G bertransmisi manual sukses menjadi LMPV terlaris kuartal pertama 2020. Berdasar data Wholesales Gaikindo, Ia mencatatkan angka 8.843 unit, terbanyak di line-up Avanza yang juga mendominasi pasar. Menakar dari segi produk, mengapa varian ini bisa begitu diminati?

Melihat ring tinju, Avanza memiliki cukup banyak kompetitor. Pabrikan mainstream lain tak ketinggalan bermain di segmen ini seperti Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander, dan sang saudara kembar Daihatsu Xenia. Tentu masing-masing menjajakan keunggulan tersendiri. Tapi kalau bicara varian, tak ada lagi lawan setara bermesin 1.300 cc. Semua menggendong mesin 1.500 cc.

Hal ini pun berimplikasi pada harga jual – berperan penting di segmen LMPV. Dengan banderol Rp 216 juta, jauh lebih terjangkau ketimbang lawan yang setara di segi fitur bawaan. Bahkan Toyota terlihat luwes membekali Avanza 1.3 G ini tanpa membuatnya menjadi lebih mahal ketimbang model lain.

Pertama, mari melihat daftar kelengkapan eksterior. Tipe ini sudah menerapkan pencahayaan utama LED di depan dan belakang meski positioning lamp dan fog lamp bukan dioda. Lalu spion disertai pengaturan dan pelipatan elektris. Kalau membandingkan Ertiga GL M/T, dilego Rp 224,5 juta belum mengadopsi lampu ekstra terang di malam hari. Begitu pun dengan Mobilio E MT, diberi label Rp 224,4 juta, baru sebatas proyektor halogen walau disertai LED DRL.

Baca Juga: Toyota Avanza E, Seberapa Layak Dibeli?

Xpander? Terlalu jauh selisihnya bila ingin menyetarakan fitur Avanza 1.3 G. Tipe GLS MT dibanderol Rp 232,3 juta. Harga terdekat adalah tipe GLX, Rp 215,8 juta, menawarkan alat transportasi di spesifikasi terendah. Secara konsep berbeda dari Avanza 1.3 G. Headlamp proyektor dan LED DRL eksis, tapi disayangkan memakai pelek kaleng. Apalagi di interior, belum ada head unit. Ala kadarnya.

Bicara soal interior, di sinilah nilai utama kelengkapan Avanza. Untuk harga serendah itu, konsumen dimanjakan fitur rasa kelas atas. Memang esensinya standar namun disajikan mewah. Contoh sarana hiburan, sudah touchscreen dengan konektivitas eksternal, disokong juga audio steering switch. Kemudian, pengaturan AC menganut rangkaian digital walau belum disediakan pengaturan suhu otomatis. Agar semua penumpang nyaman, AC double blower mengalirkan udara dingin sampai ke area belakang kabin.

Kendati begitu, Avanza 1.3 G MT tidak hebat dalam segi performa berkendara. Bagaimana tidak, ialah LMPV paling loyo, menggendong mesin empat silinder 1.300 cc saja. Ekstraksi tenaga 96,5 PS dibantu torsi 121 Nm, bukan nilai impresif. Ada opsi lain bila menginginkan mesin bertenaga, Honda misalnya. Tak dapat dipungkiri tenaga 118 PS di Mobilio adalah output terbesar dalam pertarungan MPV kelas teri.

Menimbang peranti keselamatan, tak ada nilai spesial juga. Sama seperti pemain lain, dibekali dual SRS Airbag di depan guna meredam benturan keras. ABS+EBD bekerja sebagai alat meminimalisir risiko celaka saat mengerem mendadak.

Ya, mesin jelas tidak hebat, tak adil pula bila dikomparasi langsung dengan LMPV lain karena kurang seimbang. Namun kalau mempertimbangkan harga terjangkau dan kelengkapan fitur, Avanza 1.3 G MT tampak pantas diminati. Bernilai lebih dari harga yang ditawarkan. Memang ada saja solusi lebih murah seperti Daihatsu atau merek Cina. Tapi kedua opsi itu tidak diselimuti kekuatan fanatisme dan persepsi merek Toyota. (Krm/Odi)

Baca Juga: Imajinasi Wujud Toyota Avanza Masa Depan dari Basis Konsep DN Multisix