Melihat Spesifikasi Suzuki Ertiga dan XL7 Mild Hybrid yang Siap Diproduksi di Indonesia
Untuk berbisnis di lahan hybrid, Suzuki tanam dana segar di Indonesia sebesar Rp 1,2 triliun. Modal itu bakal menjadi basis pengembangan produk Ertiga maupun XL7 sebagai mild hybrid atau SHVS. Mereka dilengkapi teknologi integrated starter generator (ISG). Berdasar pemaparan Menperin Agus Gumiwang, di Investor Daily Summit 2021. Masing-masing kendaraan rencananya bakal diproduksi pada 2022 dan 2023. Besar kemungkinan spesifikasi tak beda jauh dari unit yang pernah dipajang.
Suzuki sempat memamerkan Ertiga Mild Hybrid bermesin bensin di acara Kementerian Perhubungan di Monas pada 2019. Sebelumnya mereka sempat membawa teknologi serupa. Tepatnya di Ertiga diesel, yang sudah diskontinu. Pada versi terbaru, model berbekal baterai lithium ion 12 Volt berdaya 36 Wh lansiran Denso. Posisi tepat di bawah tempat duduk penumpang depan. Cara kerjanya sangat berbeda dari kendaraan full hybrid.
Kalau di Ertiga Smart Hybrid, menggunakan Integrated Starter Generator dan pengaturan dua baterai. ISG menggantikan alternator konvensional, juga mencakup fungsi motor penggerak, yang menambah kemampuan akselerasi. Menurut Suzuki, melalui teknologi itu, bisa meningkatkan efisiensi keseluruhan dan menurunkan emisi. Dikombinasikan pengaturan baterai ganda di Smart Hybrid, memungkinkan fungsi Start and Stop otomatis. Ini berkaitan meringankan beban pada mesin, dengan mematikan saat berhenti dan menghasilkan penghematan bahan bakar lebih baik.
Teknologi SHVS memiliki sistem kerja sederhana. Diawali ketika kendaraan pada posisi berhenti serta pengemudi tidak menginjak pedal dan gigi pada posisi ‘N’ atau netral. Maka secara otomatis mobil melakukan Engine Auto Stop yang berfungsi mematikan mesin. Namun sistem kelistrikan tetap menyala. Kemudian apabila pedal diinjak, secara otomatis ISG kembali menyalakan enjin kendaraan.
Baca juga: Suzuki Giatkan Strategi Daring, Transaksi dan Penjualan Onderdil Via Aplikasi Meningkat
Pada akselerasi awal, tenaga atau listrik tersimpan di baterai memberikan dukungan tenaga pada mesin. Ketika mobil dalam posisi melaju, tenaga atau listrik tersimpan bakal dialihkan ke komponen elektrik. Seperti lampu, audio, air conditioner, serta multi-information display. Sehingga kerja jantung pacu hanya dipusatkan untuk menghasilkan tenaga. Ini yang diklaim sanggup meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar, serta meningkatkan performa berkendara.
Lalu manfaat lain dari sistem itu, tersedia regenerasi energi. Jadi ISG mengubah kinetik dari pengereman atau perlambatan mobil. Kemudian disimpan ke dalam baterai lithium. Energi dari regenerasi inilah yang bisa digunakan untuk menghidupkan ulang mesin. Juga memberi daya pada sistem torque assist selama akselerasi. Begitu pedal rem diinjak, ISG mendeteksi dan langsung melakukan pengisian pada baterai lithium-ion serta aki 12 volt standar. Saat hendak berhenti (di bawah 15 kpj), mesin bakal mati otomatis begitu gigi dimasukkan ke netral dan pedal kopling diangkat.
Namun sistem itu bukan untuk menambah performa jantung mekanis. Tapi lebih ke efisiensi BBM saja. Baik di Ertiga maupun XL7 tetap memakai mesin bensin K15B 1,5 liter dan menawarkan tenaga 105 PS berikut torsi puncak 138 Nm. Daya dipadukan via transmisi manual 5-speed atau otomatis 4-speed. Kalau mengacu dari spesifikasi XL6 (penamaan model XL7 di India) efisiensi sangat baik.
Diklaim cukup minum bensin mencapai 19,01 km/liter dengan transmisi manual. Selanjutnya 17,99 km/liter pada jenis transmisi otomatis. Jika spesifikasi hybrid bagi Indonesia tak berubah, hasil itu bisa menjadi gambaran. Nah, secara global Smart Hybrid saat ini tersedia di Ciaz, Ertiga, Baleno dan S-Cross, selain XL6.
Masih berdasar data Kemenperin. Ertiga maupun XL7 Mild Hybrid bikinan Suzuki Indonesia, rencananya bakal mengisi market domestik maupun ekspor. Jadi kelak dijual untuk mengisi pasar Asia dan Amerika Latin. Perusahaan ini juga telah memiliki roadmap elektrifikasi. Kemudian turut menyampaikan bahwa insentif dari kebijakan pemerintah sangat diperlukan demi meningkatkan produksi. Ke depan, banyak pabrikan Jepang yang bersiap menawarkan kendaraan jenis hybrid di Tanah Air. Setidaknya satu sampai dua tahun ke depan.
“Suzuki turut mendukung pemerintah memasuki era kendaraan listrik ramah lingkungan. Juga minim kadar emisi CO2 dengan menghadirkan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki. Pada 2017, kami telah memiliki Ertiga Diesel Hybrid, mengadaptasi teknologi SHVS. Dan menjadi yang pertama di kelasnya dalam hal teknologi ramah lingkungan. Maka dari itu, kami siap mendukung pemerintah menuju masa transisi era mobil listrik. Yakni untuk menuju Indonesia bersih udara serta hemat energi,” ucap Dony Saputra, 4W Marketing Director PT SIS beberapa waktu lalu. (Alx/Tom)
Baca juga: PPnBM Mobil Hybrid dan PHEV Bakal Naik, Simak Daftar Model yang Dijual di Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Suzuki Ertiga
Model Mobil Suzuki
Jangan lewatkan
Promo Suzuki Ertiga, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Suzuki Ertiga Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1462
|
1499
|
1329
|
999
|
1462
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
3990 mm
|
4450 mm
|
Lebar
1735 mm
|
1750 mm
|
1730 mm
|
1739 mm
|
1775 mm
|
Tinggi
1690 mm
|
1730 mm
|
1665 mm
|
1643 mm
|
1710 mm
|
Ground Clearance
180 mm
|
225 mm
|
195 mm
|
182 mm
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature