Suzuki Ertiga terbaru mengandalkan sistem hybrid untuk mengejar efisiensi bahan bakar. Sistem mild hybrid dengan sokongan baterai Lithium-ion dan Integrated Starter Generator (ISG) diklaim mampu menekan lebih jauh konsumsi BBM pada Ertiga. Meski begitu, dalam penyegarannya tidak disematkan fitur safety canggih, seperti pada beberapa kompetitornya. Disebut, konsumen Suzuki lebih butuh fitur yang bisa dirasakan langsung.

Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales menjelaskan, konsumen Suzuki punya keunikan. Dari hasil studi, lebih menginginkan fitur yang bisa dirasakan atau digunakan pada daily driving. Sehingga fitur safety canggih dan bantuan pengemudian dinilai belum terlalu dibutuhkan. Selain itu, nilai berbanding biayanya juga jadi pertimbangan.

"Kalau konsumen Suzuki pilih fitur itu yang value for money dan bisa dinikmati sewaktu-waktu. Jadi kalau benefit seperti safety canggih, dengan kondisi macet dan lain sebagainya, mereka tidak bisa nikmati setiap hari dan benefit tidak mereka dapatkan," tutur Donny saat ditemui di Surabaya (24/6).

Donny menjelaskan lebih lanjut, fitur yang paling signifikan dan memberi benefit langsung salah satunya sistem hybrid. Alasannya karena bisa membantu dalam mengurangi penggunaan bahan bakar minyak. Makanya Ertiga terbaru mengandalkan sistem hybrid.

Baca juga: Diklaim Lebih Irit, Berapa Konsumsi BBM Suzuki Ertiga Hybrid MT Termurah?

"Kalau Suzuki Smart Hybrid dengan mereduksi konsumsi bahan bakar, impaknya bisa dirasakan saat daily driving. Langsung operational cost-nya turun. Konsumen Suzuki lebih rasional. Sehingga saat kami menentukan, juga berdasarkan studi, konsumen kami lebih pilih sistem smart hybrid."

Fitur-fitur pada Suzuki Ertiga Hybrid

Pada pembarun Ertiga, Suzuki membenamkan sistem mild hybrid yang bertujuan pada efisiensi bahan bakar. All New Ertiga Hybrid menggunakan mesin K15B yang digabungkan dengan integrated starter generator (ISG) dan lithium ion battery. ISG berfungsi sebagai motor dan generator yang menangkap dan menyimpan energi listrik ke baterai. Energi listrik ini kemudian berperan pada sejumlah fungsi, seperti fitur auto start aktif dan sokongan torsi instan pada awal mobil melaju, maupun saat kondisi dibutuhkan. Diklaim bisa sampai 50 Nm bantuan torsi yang bisa disediakan. Sehingga bisa berkontribusi pada konsumsi bahan bakar yang lebih baik.

Selain itu, ragam fitur pendukung pun sudah tersaji. Seperti cruise control yang bisa aktif mulai pada kecepatan 43 km/jam. Masih ada lagi Engine Auto Start-Stop yang mematikan mesin saat mobil berhenti. Sangat bermanfaat kala sering berjumpa kemacetan atau kondisi berkendara stop & go. Untuk varian manual, ada gear shift indicator. Panduan optimal untuk memindahkan gigi transmisi. Biasanya menyala sebelum jarum menyentuh 2.000 rpm. Fungsinya tentu mengoptimalkan perpindahan agar bisa mendapat efisiensi bahan bakar.

All New Ertiga Hybrid juga masih membawa AC dengan fitur auto climate dengan pemanas, kamera belakang (varian SS), halogen proyektor dengan DRL, armrest di baris kedua, tawaran bagasi dan kabin lapang, engine push start stop, one touch folding 2nd row serta ventilated cup holder. Ada juga autolight with guide me light, fitur electric stability programme serta fitur hill hold control. Fitur-fitur ini melengkapi  yang sebelumnya sudah hadir yakni dual SRS airbags, ABS + EBD, ISOFIX, serta platform HEARTECT. (Tom)

Baca juga: Karena Alasan Ini Suzuki Ertiga Hybrid Masih Pakai Mesin dan Transmisi Lama