Suzuki Tak Muluk-muluk Targetkan Ertiga Sport

Suzuki resmi melepas varian baru Ertiga Sport. Dengan segenap peningkatan pada penampilan luar-dalam dan fitur, Ertiga Sport dibanderol Rp 10 jutaan lebih mahal dari basis Ertiga GX. Meski begitu, target yang dipasang Suzuki Indomobil Sales (SIS) tak muluk-muluk. Dikatakan, masih sama seperti target Ertiga lainnya.

Makmur, 4W Sales Director SIS mengungkap, target Ertiga Sport tak berbeda dengan Ertiga versi standar. "Masih sama, kami targetkan 20 persen dari penjualan sekarang," ungkapnya kepada media di acara peluncuran Ertiga Sport di Kota Kasablanka, Jakarta. Diklaim, rata-rata penjualan ritel per bulan Ertiga sepanjang 2018 lalu berada di kisaran 3.000 unit. Dikalikan 20 persen, berarti target yang dikejar berada di kisaran 500 - 600 unit perbulan.

Dengan target segitu juga jadi patokan SIS untuk menyediakan unit di pasar. Dikatakan kalau ada peningkatan penjualan, target dan produksi ikut berubah. "Kalau nanti penjualan naik ke 4.000 unit, misalnya, ya nanti kapasitas produksi kami tingkatkan. Pada dasarnya penambahan varian kami ingin coba tambah 20 persen dari produk yang sudah ada," ucap Makmur.

Berarti, diumpamakan penjualan rata-rata perbulan Ertiga standar 3.000 unit, ditambah target varian baru Ertiga Sport. SIS menargetkan penjualan ritel keseluruhan Ertiga sebanyak 3.600 unit per bulan. Lagi, angka itu bisa bertambah kalau angka penjualan rata-rata meningkat.

Dengan segenap peningkatan dan harga yang ditawarkan, Suzuki sekaligus menobatkan Ertiga Sport sebagai kasta tertinggi di keluarganya. Meski begitu, tak ada perubahan pada sektor performa. Jantung mekanis yang digendong masih sama. Mesin 4-silinder 1,5 liter berdaya 10,4 PS pada 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada 4.400 rpm. Pilihan transmisinya manual 5-speed dan otomatis 4-speed.

Ertiga Sport memiliki banyak perbedaan ketimbang basisnya, Ertiga GX. Ditawarkan di harga Rp 241 juta untuk Ertiga Sport MT dan harga Ertiga Sport AT Rp 251,5 juta. Menurut mereka, pengembangan Ertiga Sport sudah sesuai dengan kemauan dan kebutuhan pasar LMPV di Indonesia.

"Bahwa keputusan dan pengembangan produk yang dilakukan di Indonesia merupakan hasil riset dan survei kami yang ada di Indonesia. Jadi keadaan yang terjadi pada 3 - 5 tahun lalu itu tidak sama dengan keadaan sekarang. Artinya, ada perubahan tren, paradigma, kebutuhan dan lain sebagainya," tutup Donny Saputra, 4W Marketing Director SIS. (Tom/Odi)

Baca Juga: Pemilik Lama Bisa Tebus Komponen Suzuki Ertiga Sport, Harga Mulai Rp 109 Ribu