IIMS 2018: All New Suzuki Ertiga Termahal Dapat Apa Saja?

Suzuki Ertiga generasi terbaru mengalami banyak ubahan, meski tidak spesial. Bisa dilihat dari desain Ertiga 2018 yang bermain aman dan terlihat kurang original. Ada banyak bagian yang menyerupai mobil-mobil lain. Bagian depan seperti Toyota Kijang Innova dengan bentuk lampu mirip Mitsubishi Outlander Sport. Beruntung sudah model proyektor walau jenis lampu masih halogen. Tak mengapa, Mitsubishi Xpander juga masih halogen dan belum proyektor. Sampingnya masih tersirat Ertiga lama, namun ditambahkan garis tegas di sepanjang sisi.

Bagian belakang mulai tercampur aduk lagi dengan desain lain. Kaca pilar D menyambung dengan kaca belakang, memberi efek atap mengambang, sangat mirip Honda Mobilio. Bahkan desain lampu belakang LED jelas sekali menyerupai Honda CR-V Turbo dan sedikit XPander. Perubahan berlanjut ke desain pelek yang tampak ramai, ukurannya tetap sama 185/65 R15.

Dimensi membesar sedikit dari sebelumnya 4.265 x 1.695 x 1.685 mm, menjadi 4.395 x 1.735 x 1.690 mm. Wheelbase ternyata tetap 2.740 mm meski memakai platform baru, HEARTECT. Seharusnya kabin bertambah luas, tapi tak banyak dan tidak sampai selega Xpander. Anehnya, ground clearance turun jadi 180 mm. Masih tergolong memadai untuk kondisi beragam jalanan Indonesia dan radius putar 5,2 m. Wajar sebagai MPV penggerak depan.

Di Ertiga tipe GX ESP, fitur baru terlihat dari tombol kotak hitam di gagang pintu yang artinya sudah pakai remote key dan engine start/stop button. Desain dasbornya pun berubah total mirip seperti interior Swift dan Dzire di India. Perpaduan beige dan coklat tua kini ditambah hiasan ornamen kayu khusus tipe GX saja. Headunit berupa monitor layar sentuh berukuran 6,8” dengan pigura di sekelilingnya, tampak serupa di Suzuki Ignis. Fiturnya tersedia koneksi smartphone dan Bluetooth. Pengaturannya mudah dilakukan via Switch Audio Control.

Setelan ketinggian kursi hanya ada di tipe GX. Ada pengurangan fitur di interior, salah satunya pengaturan ketinggian sabuk pengaman yang tampak menghilang. Tweeter speaker juga tidak ada, tapi itu sudah hilang sejak Ertiga lama facelift. Air Conditioner diatur lewat kenop yang mulai terlihat kuno. Di bawahnya terdapat cup holder dengan ventilasi udara untuk mengembuskan udara dingin. Kemudian disediakan power outlet di konsol tengah untuk kebutuhan mengisi baterai gadget penumpang belakang.

Ada sesuatu yang hilang di kursi baris kedua, tanpa ada armrest tengah. Timbal baliknya, kursi baris ketiga bisa dibagi 50:50 dan terlipat rata lantai. Bertambahnya panjang bodi seharusnya turut menambah ruang kaki serta ruang kargo.

Sektor penggerak cuma mengubah mesin dari K14B ke K15B. Kapasitas mesin naik ke 1.462 cc dan tenaganya menjadi 104,7 PS di 6.000 rpm dengan torsi 138 Nm di 4.400 rpm. Transmisinya tidak berubah, masih dengan pilihan manual 5-speed dan otomatis konvensional torque converter 4-speed yang semua rasionya serupa. Berdasarkan data konsumsi BBM hasil pengujian BT2MP – BPPT, mesin baru standardisasi Euro 4 itu menghasilkan angka 16,73 km/liter untuk matik dan 18,06 km/liter untuk manual.

Soal fitur keselamatan, jelas ada peningkatan bila ingin bertahan dalam pertarungan Low MPV. Varian tertinggi GX ESP berarti ditambahkan Electronic Stability Program (ESP) untuk mencegah mobil melintir. Tersedia juga ISOFIX untuk keamanan meletakkan child seat di kursi belakang. Selebihnya standar seperti Ertiga GX lawas, antara lain dual SRS airbag, Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake-force Distribution (EBD)

PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) belum merilis resmi harga Ertiga terbaru. Tapi calon konsumen sudah bisa membelinya dengan booking fee Rp 5 juta. Kami hanya mendapat penjelasan dari para tenaga penjualan, bahwa harga akan naik antara Rp 10-15 juta. Bila berpatokan dengan harga lama, kemungkinan Ertiga termahal berada di rentang Rp 240 - 245 juta. Apakah sepadan dengan yang didapat? (Odi)

Baca Juga: All-New Ertiga Resmi Meluncur