Memahami Teknologi Mild Hybrid Suzuki
Kita mulai disodori berbagai mobil dengan teknologi Hybrid seperti Toyota Camry Hybrid, Toyota Prius, Lexus 600hl, Lexus ES 300h, Honda CR-Z, dan Nissan X-Trail Hybrid. Dan yang terbaru, Suzuki Indonesia menghadirkan New Ertiga bermesin diesel dengan embel-embel nama hybrid di belakangnya. Yup, perpaduan yang masih asing berupa mesin diesel disatukan teknologi hybrid.
Ini menjadikan Ertiga sebagai low MPV pertama yang berani menerapkan teknologi ini di Indonesia. Dengan banderol ‘hanya’ Rp 219,5 juta, Ertiga Diesel Hybrid pantas dinobatkan sebagai mobil diesel, hybrid, sekaligus tercanggih di pasaran saat ini.
Lantas, secanggih apa teknologi yang ingin diperkenalkan oleh Suzuki Indonesia ini? Jika Anda tertarik membeli Ertiga Diesel Hybrid, ada baiknya mengetahui lebih dalam mengenai Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) dan bagaimana kinerja sistem ini dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Apa itu SHVS?
Tunggu dulu, teknologi hybrid yang diusung tidaklah sama dengan jajaran mobil hybrid yang telah saya sebutkan di atas. Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) bukanlah hybrid murni yang memiliki dua sumber tenaga penggerak. Melainkan berjenis mild hybrid karena tanpa adanya motor listrik yang menggerakkan roda. Ya, sumber tenaga hanya berasal dari mesin diesel D13A 4-silinder 1,3-liter DOHC yang disokong oleh Variable Geometry Turbocharger (VGT). Sementara SHVS yang sesungguhnya berupa perpaduan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai/aki berkapasitas 70AH. Sistem mild hybrid yang dimaksudkan oleh Suzuki lebih kepada pengumpulan energi yang terbuang dari hasil deselerasi (brake regeneration) untuk dimanfaatkan dalam peningkatan efisiensi bahan bakar.
Apa saja komponen SHVS?
Intinya, SHVS memiliki 3 komponen utama yang menjadi satu perangkat teknologi saling berkaitan, yaitu mesin, ISG dan baterai/aki. Mesin diesel tetap menjadi jantung utama dari mobil ini, dan mendapat sokongan dari ISG dan aki dalam memanfaatkan energi yang terbuang. Intinya sistem mild hybrid SHVS hanyalah memanfaatkan teknologi konvensional yang sudah ada, dengan menerapkan sistem brake regeneration untuk menghimpun dan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari proses deselerasi. Plus menggunakan energi tersebut untuk fitur idle start/stop dan Torque Assist Function yang membantu penyaluran torsi saat akselerasi.
Ya, sekilas SHVS mirip teknologi yang sama dengan efficient dynamic milik BMW dan i-ELOOP di Mazda yang sama-sama menerapkan brake regeneration. Energi yang terkumpul juga untuk mengaktifkan sistem idle start/stop. Bedanya, keduanya masih mengandalkan alternator, tidak seperti Suzuki yang digantikan oleh ISG.
Kemudian mengenai aki, ada satu yang berbeda dari Ertiga diesel hybrid di pasar India. Yaitu tidak memakai tipe aki model lithium-ion, melainkan aki tipe basah biasa dengan kapasitas 70Ah. Alasan penggunaan aki biasa tak lain untuk menghemat biaya perawatan dan menjadi jawaban yang tepat mengapa teknologi hybrid ini tidak semahal yang dibayangkan.
Bagaimana kerja SHVS?
Pusat kinerja SHVS ada pada ISG. Saat sedang berkendara normal, pasti ada proses akselerasi dan deselerasi. ISG membantu akselerasi dengan memberi tambahan torsi melalui motor yang terhubung dengan mesin. Bantuan torsi atau yang disebut Torque Assist Function tersebut tidak dapat diketahui kapan akan aktif karena tergantung pada baterai yang dalam kondisi penuh. Kemudian saat deselerasi atau melakukan pengereman, ISG akan mengumpulkan energi yang terbuang dan menyimpannya ke baterai. Tapi dengan satu syarat, yaitu tidak menginjak pedal kopling dan transmisi tidak dalam posisi netral. Cukup dengan melepas pedal gas atau menekan rem saja tanpa menginjak kopling dan menetralkan gigi. Aktifnya brake regeneration ditandai indikator SHVS menyala di panel instrumen.
Sistem idle start/stop dapat dinonaktifkan melalui tombol yang berada di sebelah kanan kemudi. Ada beberapa persyaratan jika ingin sistem ini aktif. Seluruh pintu hingga kap mesin harus dalam keadaan tertutup rapat. Kemudian pengemudi menggunakan sabuk pengaman. Dan yang terpenting tidak menginjak pedal kopling dan transmisi dalam posisi netral. Mesin akan mati setelah mobil berhenti, pengemudi menetralkan gigi dan melepas kopling. Kemudian ISG akan mengambil alih peran motor starter untuk me-restart mesin saat pengemudi menginjak pedal kopling. Bila baterai dalam keadaan penuh, sistem ini bertahan selama kurang lebih 3 menit.
Apa peran ISG?
Integrated Starter Generator (ISG) merupakan pengganti alternator yang sangat berhubungan erat dengan aki. Perannya ada dua yakni sebagai generator dan juga motor, namun masing-masing peran tersebut masih terbagi tugas lainnya. Peran sebagai generator ialah menghimpun energi yang dihasilkan dari proses deselerasi (brake regeneration) dan menyuplainya ke dalam baterai. Energi terkumpul digunakan untuk mengaktifkan motor yang membantu peningkatan torsi (torque assist function) pada saat akselerasi dan penopang kinerja idle start/stop. Pada saat sistem idle start/stop menyala, fungsi ISG akan beralih menjadi motor starter untuk menghidupkan mesin kembali dan memasok sumber kelistrikan untuk seluruh komponen. Dapat dikatakan, kerja ISG amatlah berat. Apakah sanggup menahan semua beban tugas tersebut terus-menerus? hanya waktu yang dapat menjawabnya.
Seberapa irit Ertiga Diesel Hybrid?
Berdasar hasil pengujian Balai Teknologi Termodinamika Motor dan Propulsi (BT2MP-BPPT), konsumsi bahan bakar Ertiga Diesel Hybrid sebesar 22,6 km/liter. Tapi dari hasil adu irit antar jurnalis otomotif, konsumsi yang didapat mampu tembus 31,14 km/liter. Pencapaian tersebut didapat melalui metode berkendara irit walaupun harus banyak melewati jalur menanjak dan kemacetan di dalam kota. Bahan bakar yang dianjurkan oleh Suzuki minimal DEXlite dengan cetane number 51. Meskipun dapat toleransi untuk menggunakan solar kualitas lebih rendah, Suzuki tidak memasukkannya dalam garansi bila terjadi kerusakan.
Baca Juga: Saat Suzuki Ignis Berhadapan Dengan Para Rivalnya
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Suzuki Ertiga
Model Mobil Suzuki
Promo Suzuki Ertiga, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Suzuki Ertiga Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1462
|
1499
|
1329
|
999
|
1462
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
3990 mm
|
4450 mm
|
Lebar
1735 mm
|
1750 mm
|
1730 mm
|
1739 mm
|
1775 mm
|
Tinggi
1690 mm
|
1730 mm
|
1665 mm
|
1643 mm
|
1710 mm
|
Ground Clearance
180 mm
|
225 mm
|
195 mm
|
182 mm
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Carvaganza
Artikel Mobil Suzuki Ertiga dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature