Test Ride Harley-Davidson Pan America 1250 Special: Sang Penantang Baru di Segmen Tualang

Apakah akan mengintimidasi atau membuat terlena??

Test Ride Harley-Davidson Pan America 1250 Special: Sang Penantang Baru di Segmen Tualang

Ketika Harley-Davidson (HD) berencana memproduksi sepeda motor tualang, kami sempat skeptis. Maksudnya, apakah perusahaan yang terkenal memproduksi motor cruiser besar, berat, berpendingin udara bisa membuat sepeda motor adventure? Dan bagaimana ia bisa bersaing di segmen yang begitu panas melawan BMW, KTM, Triumph, Ducati, dan Yamaha? Merek-merek besar yang sudah memproduksi sepeda tualang kelas terbuka selama puluhan tahun.

KEY TAKEAWAYS

  • Pan America 1250 ditenagai Revolution Max 1250 baru dari HD. Mesin V-twin 1.252 cc 60 derajat berpendingin cairan

    Catatan tenaganya mencapai 150 hp pada 8.750 rpm dan torsi 128 Nm di 6.750 rpm. Rasio kompresinya adalah 13:1
  • Kecurigaan kami semakin meningkat ketika gambar pertama Pan America keluar. Ia tampak besar, berat, dan terlalu menantang. Kami juga berfikir motor ini bisa mengintimidasi bagi rata-rata tubuh orang Asia.

    Meski begitu, sebagai motor tualang besar pertama yang dirilis langsung di bawah bendera Harley-Davidson, pasti ada sisi uniknya. Ia memiliki gaya elegan dan cerdik serta utamanya tidak meniru para pesaingnya. Paling menarik, Pan Am 1250 tipe Special dibekali fitur-fitur inovatif, salah satunya Adaptive Ride Height System. Teknologinya mengesankan, kualitas kendaranya bagus, harganya menarik, dan ia cukup mencolok jika berbaur dengan gerombolan sepeda motor tualang lain di tempat parkir.

    Untuk pasar Indonesia, Pan America 1250 Special mulai dikenalkan di ajang GIIAS 2023. Setelah resmi dijual, kami akhirnya berkesempatan buat mengujinya. Sebagai informasi, unit Completely Built Up (CBU) dari Thailand ini dibawa masuk PT JLM Auto Indonesia selaku APM dan distributor resmi merek Harley-Davidson (HD) di Indonesia.

    Sihir Apa Ini?

    Saat duduk di atas joknya dan kunci kontak menyala, saya sempat terkejut. Lantaran kedua kaki sudah rata di aspal. Sihir apa ini? tanyaku dalam hati. Ternyata berkat teknologi inovatif Adaptive Ride Height (ARH) System. Suspensi Semi-Active Front dan Rear Suspension with Vehicle Load Control turun secara otomatis sekira 25 mm. Hal ini sangat membantu, mengingat bobot motor mencapai 258 kg belum ditambah bahan bakar penuh.

    Oh iya, ketinggian joknya 855 mm (tanpa muatan), berkat ARH menjadi 830 mm. Bisa lebih rendah lagi bila mengganti kursi aslinya dengan perangkat aksesori. ARH tentu sangat diperlukan bagi pengendara bertubuh pendek yang tertarik dengan Pan America, dan juga memperluas daya tarik ke lebih banyak rider, termasuk wanita.

    Ini berarti pengguna bisa lebih percaya diri dan stabilitas terjamin saat berhenti. Tentu saja teknologi anyar dari HD tidak mengurangi kenyamanan, ground clearance, travel suspensi, atau jarak menikung. Sepanjang dua hari menggunakannya, saya takjub. Kaki yang menapak sempurna saat berhenti selalu terasa menyenangkan. Ini adalah fitur revolusioner buat ukuran perusahaan yang biasa memproduksi Cruiser.

    Revolution Max, Tapi!

    Pan America 1250 ditenagai Revolution Max 1250 baru dari HD. Mesin V-twin 1.252 cc 60 derajat berpendingin cairan. Ini adalah enjin yang benar-benar gres dan dirancang dari awal.

    V-twin 60 derajat yang dipakai punya crank off-set 30 derajat. Mengapa ini penting? Selain memiliki rantai bubungan, DOHC, dan pendingin air, konfigurasi mesin ini membuatnya terdengar seperti V-twin 90 derajat. Jadi secara aura jauh berbeda dari Harley tradisional yang identik dengan V-twin 45 derajat. Dan rasanya juga tidak seperti itu.

    Berkat fitur-fitur canggih yang baru dikembangkan, ia mampu bersaing di pasar sepeda motor tualang besar. Catatan tenaganya mencapai 150 hp pada 8.750 rpm dan torsi 128 Nm di 6.750 rpm. Rasio kompresinya adalah 13:1, yang berarti Revolution Max membutuhkan bahan bakar beroktan minimal 95 untuk performa terbaik.

    Revolution Max adalah powertrain yang disatukan, artinya transmisi terintegrasi dalam wadah yang sama dengan mesin, tidak seperti Big Twins tradisional HD. Ini adalah unit enam kecepatan dengan bantalan rol pada shift drum dan bushing shift-shaft berlapis teflon.

    Dan di sini kita menemukan kesalahan pertama dari Pan America. Tidak ada quickshifter. Padahal perpindahan gigi naik dan turun tanpa kopling telah menjadi fitur umum pada sepeda motor tualang big-bore. Meski begitu, perpindahan gigi terasa solid, tarikan kopling juga masih tergolong ringan. Namun tetap saja, adanya quickshifter bisa menambah kenyamanan.

    Enjin Revolution Max 1250 menghasilkan kurva torsi datar tapi punya tenaga yang besar. Namun saat di jalan raya, suara dan getaran terasa sedikit kasar. Getarannya tidak buruk, tapi cukup jelas. Tentu saja, ini adalah preferensi pribadi. Tetapi saya lebih memilih mesin yang sedikit lebih halus, namun dengan suara dari knalpot lebih ‘menggonggong’.

    Selain itu, cukup banyak panas mesin yang dikeluarkan saat berkendara dalam kondisi stop-and-go, terutama di kaki kanan yang dekat dengan pipa knalpot. Meski begitu, dengan bantuan suspensi semi aktif membuat pengendaraan menjadi menyenangkan.

    Opsi Power Mode

     

    Sistem ride-by-wire di mesin Revolution Max juga ditingkatkan. Mampu bekerja dengan baik di putaran rendah dan terasa sangat mulus. Pan America memiliki beberapa mode berkendara termasuk Road, Sport, Rain, Off-Road dan Custom. Mode ini tidak hanya terkait dengan performa mesin tetapi juga pada pengaturan suspensi, kontrol traksi, pengaturan ABS dan parameter lainnya. Berbagai mode berkendara dapat dipilih dengan satu sentuhan tombol di stang kanan.

    Dalam mode Sport, tenaganya terus meningkat dengan kecepatan yang semakin tinggi saat melewati angka 8.500 rpm. Setelah itu agresinya mulai berkurang hingga mencapai rev limiter di 9.500 rpm.

    Mode Road sangat mengesankan. Tarikan atas hingga menengah bekerja dengan baik. Bahkan masih ada banyak tenaga yang tersedia untuk berbagai medan jalan. Mode Rain tarikan bawahnya tidak menghasilkan apa-apa. Tentu ini hanya dikhususkan saat kita bertemu jalan licin yang membutuhkan traction control.

    Off-Road memberikan tingkatkan tenaga saat melibas kontur kasar. Karakter motor lebih mudah dijinakkan tapi tenaga atas tidak terlalu besar. Sementara Custom memungkinkan pengendara untuk mengatur tingkat tenaga, respon throttle, pengereman mesin, dan pengaturan C-TCS, bersama dengan suspensi semi-aktif Showa yang dapat disesuaikan secara elektronik.

    Performa low-end dan top-end sangat mengesankan. Gigi ketiga adalah tanda set-and-forget untuk jalan yang berkelok-kelok, membuat keluar dari tikungan lebih aman. Hasil dari ban Michelin Scorcher Adventure yang dikembangkan secara khusus mampu melakukan kinerja maksimal, apalagi dengan keadaan kontrol traksi yang sensitif, C-TCS dalam bahasa Harley.

    Khusus C-TCS bisa mati sepenuhnya dengan menekan lama saat berhenti. Selama saya mengujinya, Mode Road adalah paling logis, tetapi mode Sport adalah tempat menghabiskan sebagian besar waktu saya di aspal.

    Realita dan Kualitas

    Seperti kebanyakan sepeda motor tualang, kemampuan Pan America juga bisa memacu semangat pengendara untuk melakukan perjalanan jauh ke luar kota. Realitanya meski tubuhnya tergolong besar, para insinyur Harley berhasil merancang pusat gravitasi cukup apik. Membuatnya mudah untuk dikendalikan.

    Mesin Revolution Max ditopang dengan komponen struktural sasis rangkap tiga. Paketnya ringan dan kaku. Rangka depan untuk kepala kemudi, tengah yang menyambungkan suspensi belakang, dan subframe baja untuk pengendara, penumpang, dan bagasi. Efeknya membuat pengendara mudah mengendalikan motor saat bermanuver.

    The 1250 Special punya bobot kering 258 kg. Berkat Adaptive Ride Height System yang cerdas, pengendara jadi lebih percaya diri saat berhenti. Ciri motor otomatis jadi lebih ceper bisa dilihat dari lambang suspensi yang di dekat gear position berkedip. Itu terjadi ketika kecepatan motor sedang pelan atau merayap. Suspensinya yang fleksibel juga mampu menyerap ketidaksempurnaan jalan tanpa terlalu empuk atau terasa lembek.

    Secara umum, ergonominya sangat bagus. Jangkauan ke stang masih bisa digapai dengan mudah. Posisi riding sesuai karakteristik motor tualang, sedikit tegak. Dengan tinggi badan 173 cm, kaki masih bisa mendapat traksi di aspal ketika berhenti.

    Kursinya empuk dan nyaman. Tapi setelah 45 menit, bagian pantat belakang mulai terasa pegal. Lantaran pinggul tidak mendapat tumpuan. Belum lagi hawa panas mesin yang tak bisa dibendung. Mulai dari kaki hingga ke paha. Maklum pengujian fokus di jalan raya dalam kota yang kondisinya stop and go.

    Kualitas pengendaraan yang dihasilkan suspensi semi-aktif Showa sangat baik dalam menghadapi berbagai medan jalan. Boleh dibilang Harley-Davidson benar-benar menemukan solusi agar motornya mudah diakses oleh setiap rider.

    Sementara perangkat keras pengereman berasal dari pabrikan Italia, Brembo. Namun, cakram ganda 320 mm di depan dengan kaliper monoblok empat piston yang dipasang secara radial, seperti kurang gigit dan memerlukan banyak tenaga untuk berhenti dengan cepat. Sedang belakang cakram tunggal 280 mm kaliper tunggal 1 piston juga dari Brembo. Sistem Pengereman Linked Elektronik Cornering Enhanced bekerja dengan baik, dan ABS tidak mengganggu dalam mode apa pun.

    Ciri khas versi Special adalah pakai roda ruji, tapi bannya sudah tubeless model dual purpose. Pelek jari-jarinya tembus ke samping, sama seperti yang dipakai R 1250 GS. Dan di dalamnya juga terpasang sensor TPMS.

    Perbedaan lain dengan versi reguler yakni memiliki pelindung mesin, suspensi Showa yang dapat disetel secara elektronik, headlight Daymaker Signature dengan lampu menikung, serta peredam kemudi.

    Ikhtisar Teknologi

    Sistem kontaknya sudah keyless. Buat mengoperasikan tinggal putar sakelar utama ke posisi on. Namun untuk membuka tangki masih andalkan kunci mekanis, begitu juga untuk mengunci setang yang letak lubangnya ada di segitiga atas.

    Di ujung tangki depan terdapat fitur Steering Damper dari Ohlins, menjaga stabilitas roda depan khususnya di kecepatan tinggi.

    Kaca depan atau windshield dapat disesuaikan sesuai keinginan pengendara. Caranya masih manual dengan tuas di depan sebelah kiri. Walau cuma empat pengaturan, cukup memberikan pengelolaan udara yang sangat baik. Tapi tetap saja cukup menyiksa jika sedang melintas di jalan kota yang padat di siang hari, embusan angin terasa sangat minim sehingga terasa gerah.

    Begitu pula saat disesuaikan ke posisi tertingginya, hempasan angin ke helm begitu keras, efeknya jadi berisik. Mungkin rider yang lebih tinggi bisa mendapatkan hasil sempurna.

    Fitur perlindungan tangan ada handguard di kedua setang. Tapi bahannya plastik tipis dan mudah lepas karena hanya model kancing di setiap ujungnya. Meski begitu lumayan melindungi tangan dari empasan batu, kerikil maupun ranting saat masuk jalur off road.

    Di bawah windshield ada dua lampu dalam posisi atas-bawah. Bawah lampu utama, yang di dalamnya tentu untuk low beam dan high beam. Sorotnya putih khas LED. Saat malam hari cahayanya cukup terang.

    Sementara bagian atasnya adalah cornering lamp. Ia bisa menyala saat motor mulai miring untuk berbelok. Semakin miring maka sorot sinarnya semakin terang. Dengan adanya lampu ini, sangat membantu daya pandang setiap menikung, karena sisi dalam tikungan jadi ikut terang. Mantap!

    Lampu sein letaknya di bawah dekat radiator berbentuk bulat khas HD. Belakangnya pun punya bentuk yang sama. Sedang stoplamp secara bahasa desain mirip lampu utama, pipih dan juga sudah LED.

    Geser ke area belakang windshield, terdapat panel instrumen yang ukurannya 6,8 inci dan sudah TFT. Info yang ditampilkan tentunya banyak. Ada info kecepatan, takometer, odometer, tripmeter A & B, range, fuelmeter, jam, voltmeter, suhu sekitar, suhu coolant, gear position, cruise control, pengingat standar samping, sampai navigasi, notifikasi pesan dan panggilan masuk yang tentunya jika sudah menginstal aplikasi HD di smartphone dan dihubungkan pakai Bluetooth.

    Selain itu, terdapat pula info lampu-lampu dan peringatan lain. Termasuk juga Riding Mode yang digunakan, yaitu ada Road, Sport, Rain, Off-Road dan Custom. Namun dari sekian banyak info, ada satu hal yang dilupakan HD, tak ada info konsumsi bahan bakar real time maupun rata-rata.

    Layarnya dapat disesuaikan tapi kurang kaku pada posisi tertingginya. Itu berarti layarnya bergoyang-goyang dan sedikit mengganggu. Meski begitu posisi kedua dari belakang ke atas, layar tetap stabil.

    Untuk mengoperasikan fitur yang ada di panel instrumen, menggunakan tombol yang ada di setang. Sisi kanan terdapat konsol buat memilih Riding Mode yang bertuliskan MODE. Di belakangnya ada sakelar engine cut off berikut on, serta di tengahnya ada tombol untuk starter. Kirinya ada hazard. Kemudian berderet tombol untuk mengatur hiburan jika sudah terkoneksi dengan smartphone, yaitu untuk mengontrol jika menyalakan lagu. Di bagian paling bawah ada tombol untuk voice command dan pengaturan Traction Control System (TCS).

    Geser ke setang kiri, tombolnya tak kalah banyak. Paling depan ada sakelar lampu jauh-dekat dan pass beam. Di belakangnya ada sakelar yang untuk mengaktifkan dan mengatur Cruise Control. Di sisi kanannya ada tombol untuk menyalakan dan mematikan fitur pemanas handgrip. Di belakangnya ada tombol untuk mengganti info MID.

    Berikutnya berderet tombol yang untuk memilih dan mengganti info yang disajikan, ada tombol atas, bawah, kanan, kiri dan tengah untuk memilih. Di kanannya untuk membuka menu dan kembali ke Home. Salah satu yang ada di dalamnya adalah info tekanan ban atau TPMS (Tire Pressure Monitoring System). Baru di bawahnya ada sakelar lampu sein dan tombol klakson. Oh iya di sisi kanan panel instrumen terdapat power outlet model type c.

    Konklusi

    Pan America sebenarnya adalah ADV atau sepeda motor tualang yang sepenuhnya modern, sarat teknologi, dan berkemampuan tinggi. Ia merupakan gabungan antara motor trail dan road bike yang dapat dikendarai dalam jarak jauh, menyusuri jalan tanah, melewati aliran sungai dan ke tempat-tempat yang membangkitkan imajinasi pengendara.

    Dilengkapi dengan kenyamanan, suspensi semi-aktif, dan perlindungan angin yang baik. Ini jelas bahwa Harley-Davidson melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan sepeda motor tualang pertamanya.

    Dari sisi performa ia bisa lebih cepat dari BMW R 1250 GS atau Honda Africa Twin 1100, tapi tidak sebanding dengan Triumph Tiger 1200 atau Ducati Multistrada V4. Pan Am bukanlah pilihan off-road terbaik di kategorinya, namun cukup mengesankan untuk menjadi penantang. (BGX/ODI)

     

    Baca Juga: First Ride Aprilia Tuareg 660: Jadi Standar Moge Adventure Kelas Menengah

    Contents

    Zenuar Yoga

    Zenuar Yoga

    Zenuar 'Bgenk' Yoga adalah salah satu jurnalis otomotif berpengalaman di Indonesia. Spontanitas dan suaranya yang lantang memberi warna kemanapun dia pergi. Keseharian, Yamaha Nmax jadi andalan mobilitas ke kantor atau untuk peliputan. Pengalaman berkendara dan pengetahuan di bidang otomotif roda dua membuatnya kerap ditunjuk sebagai road captain saat Forum Wartawan Otomotif melakukan kegiatan touring. 

    Baca Bio Penuh

    Model Motor Harley Davidson

    • Harley Davidson Fat Bob
      Harley Davidson Fat Bob
    • Harley Davidson Street Bob
      Harley Davidson Street Bob
    • Harley Davidson Street Glide
      Harley Davidson Street Glide
    • Harley Davidson Fat Boy
      Harley Davidson Fat Boy
    • Harley Davidson Road Glide
      Harley Davidson Road Glide
    • Harley Davidson Breakout 117
      Harley Davidson Breakout 117
    • Harley Davidson Road King Special
      Harley Davidson Road King Special
    • Harley Davidson Sportster
      Harley Davidson Sportster
    • Harley Davidson Nightster
      Harley Davidson Nightster
    • Harley Davidson Softail
      Harley Davidson Softail
    Harga Motor Harley Davidson

    GIIAS 2024

    IMOS 2024

    • Yang Akan Datang

    Video Motor Harley Davidson Pan America 1250 Special Terbaru di Oto

    Oto
    • Test Ride Harley-Davidson Pan America, Tongkrongannya Asyik Teknologinya Ciamik
      Test Ride Harley-Davidson Pan America, Tongkrongannya Asyik Teknologinya Ciamik
      20 Nov, 2023 .
    Tonton Video Motor Harley Davidson Pan America 1250 Special

    Bandingkan & Rekomendasi

    Harley Davidson Pan America 1250 Special
    BMW R 1250 GS
    BMW R 1250 GS Adventure
    Aprilia Tuareg 660
    Kapasitas 1252
    1254
    1254
    659
    Tenaga Maksimal 150
    136
    134
    80
    Torsi Maksimal 128 Nm
    143 Nm
    143 Nm
    70 Nm
    Jenis Mesin Revolution Max 1250 V-Twin 2-Cylinder, Liquid-Cooled Engine
    2-Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Air & Liquid Cooled Engine
    2-Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled DOHC Engine
    2 Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC Engine
    Jenis Penggerak Chain Drive
    Shaft Drive
    Shaft Drive
    Chain Drive
    Ukuran velg depan R19
    R19
    R19
    R21
    Ban depan 120/70 R19
    120/70 R19
    120/70 R19
    90/90 R21
    Ban belakang 170/60 R17
    170/60 R17
    170/60 R17
    150/70 R18
    Ukuran velg belakang R17
    R17
    R17
    R18
    Mode Berkendara Road
    Road,Touring
    Road,Touring
    Street, Road
    Bandingkan Sekarang

    Tren Adventure Touring

    Artikel Motor Harley Davidson Pan America 1250 Special dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Tips
    • Review
    • Artikel Feature
    • Royal Enfield Gebrak EICMA 2024 dengan Banyak Model Baru, Termasuk Motor Listrik
      Royal Enfield Gebrak EICMA 2024 dengan Banyak Model Baru, Termasuk Motor Listrik
      Zenuar Istanto, 15 Nov, 2024
    • Moto Guzzi V7 Stone Corsa Special Edition Dirilis dengan Harga Rp500 Jutaan
      Moto Guzzi V7 Stone Corsa Special Edition Dirilis dengan Harga Rp500 Jutaan
      Zenuar Istanto, 07 Nov, 2024
    • 14 Perubahan di New Honda Scoopy
      14 Perubahan di New Honda Scoopy
      Bangkit Jaya Putra, 06 Nov, 2024
    • Honda Scoopy Terbaru Meluncur, Dapat Banyak Fitur Baru
      Honda Scoopy Terbaru Meluncur, Dapat Banyak Fitur Baru
      Muhammad Hafid, 05 Nov, 2024
    • Piaggio Indonesia Meluncurkan Moto Guzzi Stelvio
      Piaggio Indonesia Meluncurkan Moto Guzzi Stelvio
      Zenuar Istanto, 01 Nov, 2024
    • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
      Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
      Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
    • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
      8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
      Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
    • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
      Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
      Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
    • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
      Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
      Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
    • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
      Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
      Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
    • First Ride Moto Guzzi Stelvio: Pilihan Baru buat Touring Jalan Raya
      First Ride Moto Guzzi Stelvio: Pilihan Baru buat Touring Jalan Raya
      Zenuar Istanto, 19 Nov, 2024
    • Test Ride Yamaha Nmax "Turbo": Road Trip Bali-Lombok Membuktikan Segala Kelebihan dan Kekurangannya
      Test Ride Yamaha Nmax "Turbo": Road Trip Bali-Lombok Membuktikan Segala Kelebihan dan Kekurangannya
      Bangkit Jaya Putra, 03 Sep, 2024
    • First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Ada Sensasi yang Berbeda
      First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Ada Sensasi yang Berbeda
      Setyo Adi, 01 Jul, 2024
    • First Ride All New Honda Beat Series: Khusus Beat Street, Makin Asyik
      First Ride All New Honda Beat Series: Khusus Beat Street, Makin Asyik
      Zenuar Istanto, 11 Jun, 2024
    • Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
      Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
      Bangkit Jaya Putra, 25 Apr, 2024
    • Opsi Motor Listrik dari Pabrikan Jepang
      Opsi Motor Listrik dari Pabrikan Jepang
      Zenuar Istanto, 16 Okt, 2024
    • Yamaha Nmax "Turbo" Vs Honda CBR150R, Harga Mirip Bisa Dibandingkan?
      Yamaha Nmax "Turbo" Vs Honda CBR150R, Harga Mirip Bisa Dibandingkan?
      Zenuar Istanto, 02 Agu, 2024
    • Yamaha Nmax “Turbo” Vs Honda ADV160, Mana yang Enak buat Harian?
      Yamaha Nmax “Turbo” Vs Honda ADV160, Mana yang Enak buat Harian?
      Zenuar Istanto, 08 Jul, 2024
    • Dana Setara Yamaha Nmax "Turbo" Termahal, Bisa Beli Motor Sport Ini
      Dana Setara Yamaha Nmax "Turbo" Termahal, Bisa Beli Motor Sport Ini
      Zenuar Istanto, 27 Jun, 2024
    • Tarung Ulang Yamaha Nmax Terbaru Trim "Turbo", Melawan Honda PCX 160
      Tarung Ulang Yamaha Nmax Terbaru Trim "Turbo", Melawan Honda PCX 160
      Zenuar Istanto, 26 Jun, 2024

    Bandingkan

    You can add 3 variants maximum*