Test Ride Harley-Davidson Pan America 1250 Special: Sang Penantang Baru di Segmen Tualang
Apakah akan mengintimidasi atau membuat terlena??
Ketika Harley-Davidson (HD) berencana memproduksi sepeda motor tualang, kami sempat skeptis. Maksudnya, apakah perusahaan yang terkenal memproduksi motor cruiser besar, berat, berpendingin udara bisa membuat sepeda motor adventure? Dan bagaimana ia bisa bersaing di segmen yang begitu panas melawan BMW, KTM, Triumph, Ducati, dan Yamaha? Merek-merek besar yang sudah memproduksi sepeda tualang kelas terbuka selama puluhan tahun.
KEY TAKEAWAYS
Pan America 1250 ditenagai Revolution Max 1250 baru dari HD. Mesin V-twin 1.252 cc 60 derajat berpendingin cairan
Catatan tenaganya mencapai 150 hp pada 8.750 rpm dan torsi 128 Nm di 6.750 rpm. Rasio kompresinya adalah 13:1Kecurigaan kami semakin meningkat ketika gambar pertama Pan America keluar. Ia tampak besar, berat, dan terlalu menantang. Kami juga berfikir motor ini bisa mengintimidasi bagi rata-rata tubuh orang Asia.
Meski begitu, sebagai motor tualang besar pertama yang dirilis langsung di bawah bendera Harley-Davidson, pasti ada sisi uniknya. Ia memiliki gaya elegan dan cerdik serta utamanya tidak meniru para pesaingnya. Paling menarik, Pan Am 1250 tipe Special dibekali fitur-fitur inovatif, salah satunya Adaptive Ride Height System. Teknologinya mengesankan, kualitas kendaranya bagus, harganya menarik, dan ia cukup mencolok jika berbaur dengan gerombolan sepeda motor tualang lain di tempat parkir.
Untuk pasar Indonesia, Pan America 1250 Special mulai dikenalkan di ajang GIIAS 2023. Setelah resmi dijual, kami akhirnya berkesempatan buat mengujinya. Sebagai informasi, unit Completely Built Up (CBU) dari Thailand ini dibawa masuk PT JLM Auto Indonesia selaku APM dan distributor resmi merek Harley-Davidson (HD) di Indonesia.
Sihir Apa Ini?
Saat duduk di atas joknya dan kunci kontak menyala, saya sempat terkejut. Lantaran kedua kaki sudah rata di aspal. Sihir apa ini? tanyaku dalam hati. Ternyata berkat teknologi inovatif Adaptive Ride Height (ARH) System. Suspensi Semi-Active Front dan Rear Suspension with Vehicle Load Control turun secara otomatis sekira 25 mm. Hal ini sangat membantu, mengingat bobot motor mencapai 258 kg belum ditambah bahan bakar penuh.
Oh iya, ketinggian joknya 855 mm (tanpa muatan), berkat ARH menjadi 830 mm. Bisa lebih rendah lagi bila mengganti kursi aslinya dengan perangkat aksesori. ARH tentu sangat diperlukan bagi pengendara bertubuh pendek yang tertarik dengan Pan America, dan juga memperluas daya tarik ke lebih banyak rider, termasuk wanita.
Ini berarti pengguna bisa lebih percaya diri dan stabilitas terjamin saat berhenti. Tentu saja teknologi anyar dari HD tidak mengurangi kenyamanan, ground clearance, travel suspensi, atau jarak menikung. Sepanjang dua hari menggunakannya, saya takjub. Kaki yang menapak sempurna saat berhenti selalu terasa menyenangkan. Ini adalah fitur revolusioner buat ukuran perusahaan yang biasa memproduksi Cruiser.
Revolution Max, Tapi!
Pan America 1250 ditenagai Revolution Max 1250 baru dari HD. Mesin V-twin 1.252 cc 60 derajat berpendingin cairan. Ini adalah enjin yang benar-benar gres dan dirancang dari awal.
V-twin 60 derajat yang dipakai punya crank off-set 30 derajat. Mengapa ini penting? Selain memiliki rantai bubungan, DOHC, dan pendingin air, konfigurasi mesin ini membuatnya terdengar seperti V-twin 90 derajat. Jadi secara aura jauh berbeda dari Harley tradisional yang identik dengan V-twin 45 derajat. Dan rasanya juga tidak seperti itu.
Berkat fitur-fitur canggih yang baru dikembangkan, ia mampu bersaing di pasar sepeda motor tualang besar. Catatan tenaganya mencapai 150 hp pada 8.750 rpm dan torsi 128 Nm di 6.750 rpm. Rasio kompresinya adalah 13:1, yang berarti Revolution Max membutuhkan bahan bakar beroktan minimal 95 untuk performa terbaik.
Revolution Max adalah powertrain yang disatukan, artinya transmisi terintegrasi dalam wadah yang sama dengan mesin, tidak seperti Big Twins tradisional HD. Ini adalah unit enam kecepatan dengan bantalan rol pada shift drum dan bushing shift-shaft berlapis teflon.
Dan di sini kita menemukan kesalahan pertama dari Pan America. Tidak ada quickshifter. Padahal perpindahan gigi naik dan turun tanpa kopling telah menjadi fitur umum pada sepeda motor tualang big-bore. Meski begitu, perpindahan gigi terasa solid, tarikan kopling juga masih tergolong ringan. Namun tetap saja, adanya quickshifter bisa menambah kenyamanan.
Enjin Revolution Max 1250 menghasilkan kurva torsi datar tapi punya tenaga yang besar. Namun saat di jalan raya, suara dan getaran terasa sedikit kasar. Getarannya tidak buruk, tapi cukup jelas. Tentu saja, ini adalah preferensi pribadi. Tetapi saya lebih memilih mesin yang sedikit lebih halus, namun dengan suara dari knalpot lebih ‘menggonggong’.
Selain itu, cukup banyak panas mesin yang dikeluarkan saat berkendara dalam kondisi stop-and-go, terutama di kaki kanan yang dekat dengan pipa knalpot. Meski begitu, dengan bantuan suspensi semi aktif membuat pengendaraan menjadi menyenangkan.
Opsi Power Mode
Sistem ride-by-wire di mesin Revolution Max juga ditingkatkan. Mampu bekerja dengan baik di putaran rendah dan terasa sangat mulus. Pan America memiliki beberapa mode berkendara termasuk Road, Sport, Rain, Off-Road dan Custom. Mode ini tidak hanya terkait dengan performa mesin tetapi juga pada pengaturan suspensi, kontrol traksi, pengaturan ABS dan parameter lainnya. Berbagai mode berkendara dapat dipilih dengan satu sentuhan tombol di stang kanan.
Dalam mode Sport, tenaganya terus meningkat dengan kecepatan yang semakin tinggi saat melewati angka 8.500 rpm. Setelah itu agresinya mulai berkurang hingga mencapai rev limiter di 9.500 rpm.
Mode Road sangat mengesankan. Tarikan atas hingga menengah bekerja dengan baik. Bahkan masih ada banyak tenaga yang tersedia untuk berbagai medan jalan. Mode Rain tarikan bawahnya tidak menghasilkan apa-apa. Tentu ini hanya dikhususkan saat kita bertemu jalan licin yang membutuhkan traction control.
Off-Road memberikan tingkatkan tenaga saat melibas kontur kasar. Karakter motor lebih mudah dijinakkan tapi tenaga atas tidak terlalu besar. Sementara Custom memungkinkan pengendara untuk mengatur tingkat tenaga, respon throttle, pengereman mesin, dan pengaturan C-TCS, bersama dengan suspensi semi-aktif Showa yang dapat disesuaikan secara elektronik.
Performa low-end dan top-end sangat mengesankan. Gigi ketiga adalah tanda set-and-forget untuk jalan yang berkelok-kelok, membuat keluar dari tikungan lebih aman. Hasil dari ban Michelin Scorcher Adventure yang dikembangkan secara khusus mampu melakukan kinerja maksimal, apalagi dengan keadaan kontrol traksi yang sensitif, C-TCS dalam bahasa Harley.
Khusus C-TCS bisa mati sepenuhnya dengan menekan lama saat berhenti. Selama saya mengujinya, Mode Road adalah paling logis, tetapi mode Sport adalah tempat menghabiskan sebagian besar waktu saya di aspal.
Realita dan Kualitas
Seperti kebanyakan sepeda motor tualang, kemampuan Pan America juga bisa memacu semangat pengendara untuk melakukan perjalanan jauh ke luar kota. Realitanya meski tubuhnya tergolong besar, para insinyur Harley berhasil merancang pusat gravitasi cukup apik. Membuatnya mudah untuk dikendalikan.
Mesin Revolution Max ditopang dengan komponen struktural sasis rangkap tiga. Paketnya ringan dan kaku. Rangka depan untuk kepala kemudi, tengah yang menyambungkan suspensi belakang, dan subframe baja untuk pengendara, penumpang, dan bagasi. Efeknya membuat pengendara mudah mengendalikan motor saat bermanuver.
The 1250 Special punya bobot kering 258 kg. Berkat Adaptive Ride Height System yang cerdas, pengendara jadi lebih percaya diri saat berhenti. Ciri motor otomatis jadi lebih ceper bisa dilihat dari lambang suspensi yang di dekat gear position berkedip. Itu terjadi ketika kecepatan motor sedang pelan atau merayap. Suspensinya yang fleksibel juga mampu menyerap ketidaksempurnaan jalan tanpa terlalu empuk atau terasa lembek.
Secara umum, ergonominya sangat bagus. Jangkauan ke stang masih bisa digapai dengan mudah. Posisi riding sesuai karakteristik motor tualang, sedikit tegak. Dengan tinggi badan 173 cm, kaki masih bisa mendapat traksi di aspal ketika berhenti.
Kursinya empuk dan nyaman. Tapi setelah 45 menit, bagian pantat belakang mulai terasa pegal. Lantaran pinggul tidak mendapat tumpuan. Belum lagi hawa panas mesin yang tak bisa dibendung. Mulai dari kaki hingga ke paha. Maklum pengujian fokus di jalan raya dalam kota yang kondisinya stop and go.
Kualitas pengendaraan yang dihasilkan suspensi semi-aktif Showa sangat baik dalam menghadapi berbagai medan jalan. Boleh dibilang Harley-Davidson benar-benar menemukan solusi agar motornya mudah diakses oleh setiap rider.
Sementara perangkat keras pengereman berasal dari pabrikan Italia, Brembo. Namun, cakram ganda 320 mm di depan dengan kaliper monoblok empat piston yang dipasang secara radial, seperti kurang gigit dan memerlukan banyak tenaga untuk berhenti dengan cepat. Sedang belakang cakram tunggal 280 mm kaliper tunggal 1 piston juga dari Brembo. Sistem Pengereman Linked Elektronik Cornering Enhanced bekerja dengan baik, dan ABS tidak mengganggu dalam mode apa pun.
Ciri khas versi Special adalah pakai roda ruji, tapi bannya sudah tubeless model dual purpose. Pelek jari-jarinya tembus ke samping, sama seperti yang dipakai R 1250 GS. Dan di dalamnya juga terpasang sensor TPMS.
Perbedaan lain dengan versi reguler yakni memiliki pelindung mesin, suspensi Showa yang dapat disetel secara elektronik, headlight Daymaker Signature dengan lampu menikung, serta peredam kemudi.
Ikhtisar Teknologi
Sistem kontaknya sudah keyless. Buat mengoperasikan tinggal putar sakelar utama ke posisi on. Namun untuk membuka tangki masih andalkan kunci mekanis, begitu juga untuk mengunci setang yang letak lubangnya ada di segitiga atas.
Di ujung tangki depan terdapat fitur Steering Damper dari Ohlins, menjaga stabilitas roda depan khususnya di kecepatan tinggi.
Kaca depan atau windshield dapat disesuaikan sesuai keinginan pengendara. Caranya masih manual dengan tuas di depan sebelah kiri. Walau cuma empat pengaturan, cukup memberikan pengelolaan udara yang sangat baik. Tapi tetap saja cukup menyiksa jika sedang melintas di jalan kota yang padat di siang hari, embusan angin terasa sangat minim sehingga terasa gerah.
Begitu pula saat disesuaikan ke posisi tertingginya, hempasan angin ke helm begitu keras, efeknya jadi berisik. Mungkin rider yang lebih tinggi bisa mendapatkan hasil sempurna.
Fitur perlindungan tangan ada handguard di kedua setang. Tapi bahannya plastik tipis dan mudah lepas karena hanya model kancing di setiap ujungnya. Meski begitu lumayan melindungi tangan dari empasan batu, kerikil maupun ranting saat masuk jalur off road.
Di bawah windshield ada dua lampu dalam posisi atas-bawah. Bawah lampu utama, yang di dalamnya tentu untuk low beam dan high beam. Sorotnya putih khas LED. Saat malam hari cahayanya cukup terang.
Sementara bagian atasnya adalah cornering lamp. Ia bisa menyala saat motor mulai miring untuk berbelok. Semakin miring maka sorot sinarnya semakin terang. Dengan adanya lampu ini, sangat membantu daya pandang setiap menikung, karena sisi dalam tikungan jadi ikut terang. Mantap!
Lampu sein letaknya di bawah dekat radiator berbentuk bulat khas HD. Belakangnya pun punya bentuk yang sama. Sedang stoplamp secara bahasa desain mirip lampu utama, pipih dan juga sudah LED.
Geser ke area belakang windshield, terdapat panel instrumen yang ukurannya 6,8 inci dan sudah TFT. Info yang ditampilkan tentunya banyak. Ada info kecepatan, takometer, odometer, tripmeter A & B, range, fuelmeter, jam, voltmeter, suhu sekitar, suhu coolant, gear position, cruise control, pengingat standar samping, sampai navigasi, notifikasi pesan dan panggilan masuk yang tentunya jika sudah menginstal aplikasi HD di smartphone dan dihubungkan pakai Bluetooth.
Selain itu, terdapat pula info lampu-lampu dan peringatan lain. Termasuk juga Riding Mode yang digunakan, yaitu ada Road, Sport, Rain, Off-Road dan Custom. Namun dari sekian banyak info, ada satu hal yang dilupakan HD, tak ada info konsumsi bahan bakar real time maupun rata-rata.
Layarnya dapat disesuaikan tapi kurang kaku pada posisi tertingginya. Itu berarti layarnya bergoyang-goyang dan sedikit mengganggu. Meski begitu posisi kedua dari belakang ke atas, layar tetap stabil.
Untuk mengoperasikan fitur yang ada di panel instrumen, menggunakan tombol yang ada di setang. Sisi kanan terdapat konsol buat memilih Riding Mode yang bertuliskan MODE. Di belakangnya ada sakelar engine cut off berikut on, serta di tengahnya ada tombol untuk starter. Kirinya ada hazard. Kemudian berderet tombol untuk mengatur hiburan jika sudah terkoneksi dengan smartphone, yaitu untuk mengontrol jika menyalakan lagu. Di bagian paling bawah ada tombol untuk voice command dan pengaturan Traction Control System (TCS).
Geser ke setang kiri, tombolnya tak kalah banyak. Paling depan ada sakelar lampu jauh-dekat dan pass beam. Di belakangnya ada sakelar yang untuk mengaktifkan dan mengatur Cruise Control. Di sisi kanannya ada tombol untuk menyalakan dan mematikan fitur pemanas handgrip. Di belakangnya ada tombol untuk mengganti info MID.
Berikutnya berderet tombol yang untuk memilih dan mengganti info yang disajikan, ada tombol atas, bawah, kanan, kiri dan tengah untuk memilih. Di kanannya untuk membuka menu dan kembali ke Home. Salah satu yang ada di dalamnya adalah info tekanan ban atau TPMS (Tire Pressure Monitoring System). Baru di bawahnya ada sakelar lampu sein dan tombol klakson. Oh iya di sisi kanan panel instrumen terdapat power outlet model type c.
Konklusi
Pan America sebenarnya adalah ADV atau sepeda motor tualang yang sepenuhnya modern, sarat teknologi, dan berkemampuan tinggi. Ia merupakan gabungan antara motor trail dan road bike yang dapat dikendarai dalam jarak jauh, menyusuri jalan tanah, melewati aliran sungai dan ke tempat-tempat yang membangkitkan imajinasi pengendara.
Dilengkapi dengan kenyamanan, suspensi semi-aktif, dan perlindungan angin yang baik. Ini jelas bahwa Harley-Davidson melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan sepeda motor tualang pertamanya.
Dari sisi performa ia bisa lebih cepat dari BMW R 1250 GS atau Honda Africa Twin 1100, tapi tidak sebanding dengan Triumph Tiger 1200 atau Ducati Multistrada V4. Pan Am bukanlah pilihan off-road terbaik di kategorinya, namun cukup mengesankan untuk menjadi penantang. (BGX/ODI)
Baca Juga: First Ride Aprilia Tuareg 660: Jadi Standar Moge Adventure Kelas Menengah
-
Jelajahi Harley Davidson Pan America 1250 Special
Model Motor Harley Davidson
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Harley Davidson Pan America 1250 Special Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
Kapasitas
1252
|
1254
|
1254
|
659
|
Tenaga Maksimal
150
|
136
|
134
|
80
|
Torsi Maksimal
128 Nm
|
143 Nm
|
143 Nm
|
70 Nm
|
Jenis Mesin
Revolution Max 1250 V-Twin 2-Cylinder, Liquid-Cooled Engine
|
2-Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Air & Liquid Cooled Engine
|
2-Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled DOHC Engine
|
2 Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC Engine
|
Jenis Penggerak
Chain Drive
|
Shaft Drive
|
Shaft Drive
|
Chain Drive
|
Ukuran velg depan
R19
|
R19
|
R19
|
R21
|
Ban depan
120/70 R19
|
120/70 R19
|
120/70 R19
|
90/90 R21
|
Ban belakang
170/60 R17
|
170/60 R17
|
170/60 R17
|
150/70 R18
|
Ukuran velg belakang
R17
|
R17
|
R17
|
R18
|
Mode Berkendara
Road
|
Road,Touring
|
Road,Touring
|
Street, Road
|
|
Tren Adventure Touring
- Terbaru
- Populer
Artikel Motor Harley Davidson Pan America 1250 Special dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature