First Ride Ducati Panigale V2: Pembuktian Nyata di Sirkuit Jerez

Motor yang sulit dikendalikan memiliki tantangan tersendiri. Bahkan kalangan tertentu justru menikmatinya. Masih segar di ingatan saat menjajal Triumph Street Triple untuk pertama kali di sirkuit – dan rasanya saya tak sepemikiran dengan impresi menyenangkan dari salah satu media Inggris ternama.

Siddarth Trivellore – pengajar sekolah balap terkenal di India – turut mengatakan hal sama. Bagaimana bisa sesuatu yang tidak responsif dan liar malah disuka. Ia pun hanya mengatakan, “Motor ini tak biasa. Perlu skill khusus, barulah terasa benar-benar responsif.” Lantas, apa korelasinya dengan Ducati Panigale V2? Biar saya jelaskan.

Berkali-kali saya mencoba Panigale 959. Termasuk menguras tenaganya di Sirkuit Internasional Chang, Thailand. Dan tiap turun dari motor itu, rasanya benar-benar menyiksa. Mengendalikannya menguras tenaga ekstra. Makin mengagetkan lagi waktu selesai menguji Panigale V4. Ternyata performanya jauh lebih gila. Jika dibandingkan 959 hampir tak ada apa-apanya. Ia masih terbilang lembut. Tak berlebihan menyebut V4 begitu buas. Namun memasuki 2020, Ducati menambah varian mesin V-Twin dengan jenama V2.

Sebelum membahas hal terukur, mari bicara soal konteks dan posisi V2. Motor kelas tengah Ducati sebetulnya telah ada sejak 25 tahun silam. Dibuka dengan 748, sport fairing yang dirasa lebih relevan bagi para rider ketimbang 916. Dilanjut 749, 848, 899, serta 959 menyuarakan nada sama. Sebab saat itu, 916 (Flagship) benar-benar sulit dikendalikan. Rangka dan tenaga lebih difokuskan untuk trek balap. Agak repot menjinakkan laju di jalan raya.

Baca juga: MotoGP: Dovizioso Mundur dari Ducati, Potong Gaji Karena COVID-19 Penyebabnya?

Tapi bukan berarti V2 sepantar motor middleweight terkait. Sebelum ia lahir, 959 berada tepat di bawah V4. Mewakili sport bike yang lebih mudah diakses orang kebanyakan. Sementara V2 seperti ada di antara, sekaligus menjadi top of the line varian V-Twin. Hal yang kemungkinan besar bakal diterjemahkan pula pada Multistrada V4 tahun depan.

Perombakan dapur pacu cukup lugas. Salah satunya merupakan misi mereka dalam mereduksi emisi gas buang, memenuhi syarat regulasi Euro 5. Mesin V-Twin 90 derajat 955 cc berpendingin cairan tetap jadi sumber tenaga. Namun mereka berhasil mengekstraksi daya lebih besar, naik 4,9 Hp dan mengeskalasi torsi sebesar 2 Nm. Hal ini tentu tak lepas dari tambahan dua injektor di tiap silindernya. Plus, kini hadir perangkat quickshifter (dua arah).

Komponen penunjang pengendalian turut diubah. Monoshock belakang buatan Sachs lebih panjang 2 mm, fully adjustable. Sementara upside down Showa diposisikan agak tinggi, memangkas sedikit travel serta satu persen lebih berat di roda depan. Boleh dibilang, V2 makin ergonomis ketimbang 959.

Seluruh rangkaian itu dibungkus tubuh cantik dari V4. Ya, tak mentah-mentah identik. Area fairing berbeda sama sekali, tapi jika dilihat fasadnya begitu mirip. Wajahnya proporsional, betapa indah dilihat. Ducati turut menawarkan opsi single seat serta lengan tunggal layaknya V4.

Bagian menariknya lagi, saya memacu V2 di sirkuit Jerez (Spanyol), trek dengan banyak tikungan lebar. Mode Super Corsa langsung dipilih. Memang mengurangi traksi dan agak licin, tapi roda bakal bertahan lebih lama. Tim juga memasang ban Pirelli Diablo Rain – dengan spesifikasi persis ajang Superbike di permukaan basah.

Pada sesi pertama – dalam keadaan kering – V2 terasa begitu menyenangkan. Dalam kecepatan moderat, rasanya benar-benar natural dan mudah dikendalikan. Meskipun terasa agak kasar saat keluar tikungan. Sembari jalan, kontrol traksi saya pindahkan ke level empat supaya tetap aman. Dan agaknya tak perlu dipindahkan lagi, lantaran tak mengurangi sensasi berkendara sebelumnya.

Masuk sesi ke-dua, mulai disiksa. Tikungan demi tikungan dilewati dengan lutut menempel aspal dan ternyata begitu mengesankan. Manuver di belokan tajam pun motor tetap menurut. Semakin percaya diri bahwa saya dapat mengendalikan penuh Panigale V2.

Perubahan kecil pada konstruksi dan komponen pengendalian menjadikannya responsif. Mengubah arah motor dapat dituntaskan dengan cepat dan tangkas. Cengkeraman roda benar-benar solid, patuh diapakan saja. Bahkan dalam tikungan tajam sekalipun. Menyenangkan!

Begitu membuka gas, torsi seketika keluar. Insting mesin 955 cc lama seperti tak terpengaruh dari upaya pengurangan emisi. Masih tetap mengalun buas. Pengoperasian quick shifter juga terasa mulus, tanpa drama. Walaupun, agak terlalu sensitif menurut saya. Tapi bukan masalah besar, toh kinerjanya tetap optimal.

Agak mengganjal saat menguji kinerja rem. Ya, tak benar-benar mengecewakan. Brembo M4.32 sebetulnya bagus. Tapi khusus di track, rasa tuasnya terlalu panjang. Tipe M50 sepertinya lebih cocok berpadu dengan mesin buas.

Makin mengejutkan saat tiba-tiba hujan turun. Tingkat percaya diri seketika turun – ditambah belum tahu betul seperti apa karakter ban di permukaan basah. Mode berkendara langsung saya pindahkan ke Sport, sekaligus menambah level kontrol traksi.

Hampir saya berpikir, hari ini bakal berakhir kurang bahagia. Seiring berjalan waktu, nyatanya V2 dapat membuktikan kemampuannya. Beda sama sekali dengan 959 yang tak terkendali. Justru penambahan tenaga, serta racikan suspensi baru Ducati membuatnya lebih mudah dikontrol. Rasanya ini menjadi sport fairing kelas tengah paling spesial yang pernah ada.

Begitu pun V4. Ia terlalu brutal dan sulit dijinakkan. Sementara V2, memiliki performa sama seriusnya dengan V4, secara bersamaan penyalurannya tenang. Tak menurunkan nyali. Dalam standar saya, V2 merupakan sosok paling proporsional dari segi banyak hal. Harganya juga tak terlampau mahal, sepantaran 959. Tak perlu skill khusus seperti yang mereka bilang – baru terasa menyenangkan. Ia bakal jadi “teman baik” Anda. (Hlm/Tom)

Alih Bahasa: Helmi Alfriandi

Sumber: Zigwheels

Baca juga: First Ride Suzuki Gixxer SF250: Masih Menggodakah Ia di Antara Rival?

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

Model Motor Ducati

  • Ducati Panigale V4
    Ducati Panigale V4
  • Ducati MultiStrada
    Ducati MultiStrada
  • Ducati Panigale
    Ducati Panigale
  • Ducati Monster
    Ducati Monster
  • Ducati Hypermotard 950
    Ducati Hypermotard 950
  • Ducati Multistrada 1260
    Ducati Multistrada 1260
  • Ducati Diavel
    Ducati Diavel
  • Ducati XDiavel
    Ducati XDiavel
Harga Motor Ducati

GIIAS 2024

IMOS 2024

Video Motor Ducati Panigale Terbaru di Oto

Oto
  • The sound of the RED BEAST! DUCATI Superbike 999
    The sound of the RED BEAST! DUCATI Superbike 999
    06 Oct, 2015 . 914K kali dilihat
  • DUCATI Superbikes with Termignoni Exhausts - Sound of Open & Close Dry Clutch
    DUCATI Superbikes with Termignoni Exhausts - Sound of Open & Close Dry Clutch
    06 Oct, 2015 . 98K kali dilihat
  • Ducati Superbike 848 vs Porsche Carrera GTS
    Ducati Superbike 848 vs Porsche Carrera GTS
    06 Oct, 2015 . 87K kali dilihat
  • DUCATI 1198 SUPERBIKE Walk Around - In 1080P HD 5.1 Surround Sound
    DUCATI 1198 SUPERBIKE Walk Around - In 1080P HD 5.1 Surround Sound
    06 Oct, 2015 . 500K kali dilihat
  • Aruba.it Racing - Ducati Superbike Team: video finale, moto unveiled
    Aruba.it Racing - Ducati Superbike Team: video finale, moto unveiled
    06 Oct, 2015 . 9K kali dilihat
  • Termignoni exhaust system on DUCATI Superbike (5.1 Surround HD sound)
    Termignoni exhaust system on DUCATI Superbike (5.1 Surround HD sound)
    06 Oct, 2015 . 371K kali dilihat
  • DUCATI Superbike Test Ride! Termignoni Exhaust - GoPro HERO 3 Black Series
    DUCATI Superbike Test Ride! Termignoni Exhaust - GoPro HERO 3 Black Series
    06 Oct, 2015 . 18K kali dilihat
Tonton Video Motor Ducati Panigale

Bandingkan & Rekomendasi

Ducati Panigale
Ducati Panigale
Rp 530 Juta - 1,979 Milyar
Harga Panigale
Aprilia Tuono 660
Aprilia RS 660
Tenaga Maksimal 157
100
100
Jenis Kopling Wet, Multi-Plate
Wet, Multi-Plate
-
Torsi Maksimal 107.4 Nm
67 Nm
67 Nm
ABS Ya
Ya
Ya
Mode Berkendara Sport, Race
Road, Race
Road, Race
Rem Depan Disc
Cakram Ganda
Cakram Ganda
Rem Belakang Disc
Disc
Disc
Bandingkan Sekarang

Tren Sport

  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R 1200 GS 2024
    BMW R 1200 GS 2024
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW F 800 R
    BMW F 800 R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW F 700 GS
    BMW F 700 GS
    Rp 495 Juta Perkiraan Harga Jakarta Selatan
    Perkiraan Diluncurkan Jan, 2025 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BMW R Nine T Pure
    BMW R Nine T Pure
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Harley Davidson LiveWire ev
    Harley Davidson LiveWire
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
Motor Sport Yang Akan Datang

Artikel Motor Ducati Panigale dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Royal Enfield Gebrak EICMA 2024 dengan Banyak Model Baru, Termasuk Motor Listrik
    Royal Enfield Gebrak EICMA 2024 dengan Banyak Model Baru, Termasuk Motor Listrik
    Zenuar Istanto, 15 Nov, 2024
  • Moto Guzzi V7 Stone Corsa Special Edition Dirilis dengan Harga Rp500 Jutaan
    Moto Guzzi V7 Stone Corsa Special Edition Dirilis dengan Harga Rp500 Jutaan
    Zenuar Istanto, 07 Nov, 2024
  • 14 Perubahan di New Honda Scoopy
    14 Perubahan di New Honda Scoopy
    Bangkit Jaya Putra, 06 Nov, 2024
  • Honda Scoopy Terbaru Meluncur, Dapat Banyak Fitur Baru
    Honda Scoopy Terbaru Meluncur, Dapat Banyak Fitur Baru
    Muhammad Hafid, 05 Nov, 2024
  • Piaggio Indonesia Meluncurkan Moto Guzzi Stelvio
    Piaggio Indonesia Meluncurkan Moto Guzzi Stelvio
    Zenuar Istanto, 01 Nov, 2024
  • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
    Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
  • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
    Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
  • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
    Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
  • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
    Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
  • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
    Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
  • First Ride Moto Guzzi Stelvio: Pilihan Baru buat Touring Jalan Raya
    First Ride Moto Guzzi Stelvio: Pilihan Baru buat Touring Jalan Raya
    Zenuar Istanto, 19 Nov, 2024
  • Test Ride Yamaha Nmax "Turbo": Road Trip Bali-Lombok Membuktikan Segala Kelebihan dan Kekurangannya
    Test Ride Yamaha Nmax "Turbo": Road Trip Bali-Lombok Membuktikan Segala Kelebihan dan Kekurangannya
    Bangkit Jaya Putra, 03 Sep, 2024
  • First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Ada Sensasi yang Berbeda
    First Ride Yamaha Nmax "Turbo": Ada Sensasi yang Berbeda
    Setyo Adi, 01 Jul, 2024
  • First Ride All New Honda Beat Series: Khusus Beat Street, Makin Asyik
    First Ride All New Honda Beat Series: Khusus Beat Street, Makin Asyik
    Zenuar Istanto, 11 Jun, 2024
  • Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Aprilia SR-GT 200 Replica: Tetap Mengambil Pendekatan Tualang, Tapi Ada yang Beda
    Bangkit Jaya Putra, 25 Apr, 2024
  • Opsi Motor Listrik dari Pabrikan Jepang
    Opsi Motor Listrik dari Pabrikan Jepang
    Zenuar Istanto, 16 Okt, 2024
  • Yamaha Nmax "Turbo" Vs Honda CBR150R, Harga Mirip Bisa Dibandingkan?
    Yamaha Nmax "Turbo" Vs Honda CBR150R, Harga Mirip Bisa Dibandingkan?
    Zenuar Istanto, 02 Agu, 2024
  • Yamaha Nmax “Turbo” Vs Honda ADV160, Mana yang Enak buat Harian?
    Yamaha Nmax “Turbo” Vs Honda ADV160, Mana yang Enak buat Harian?
    Zenuar Istanto, 08 Jul, 2024
  • Dana Setara Yamaha Nmax "Turbo" Termahal, Bisa Beli Motor Sport Ini
    Dana Setara Yamaha Nmax "Turbo" Termahal, Bisa Beli Motor Sport Ini
    Zenuar Istanto, 27 Jun, 2024
  • Tarung Ulang Yamaha Nmax Terbaru Trim "Turbo", Melawan Honda PCX 160
    Tarung Ulang Yamaha Nmax Terbaru Trim "Turbo", Melawan Honda PCX 160
    Zenuar Istanto, 26 Jun, 2024

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*