Road Test Toyota Yaris 2018: Atas Nama Kesenangan Berkendara (Part-1)
Toyota selalu menghadirkan jenis kendaraan kompak. Yang praktis dikendarai di perkotaan, asyik dikendalikan dan memiliki tampilan stylish. Yaris-lah model yang me-representasikan nilai ini.
Ini nampaknya terus dipertahankan dari waktu ke waktu. Dan pada New Toyota Yaris yang kami uji, terkuak, bahwa Toyota berupaya membawa nilai-nilai itu dalam karakter yang lebih kuat.
Mau tak mau hal ini harus dilakoni oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku distributornya. Soalnya, sejak generasi sebelumnya (2014), Yaris sudah dilokalisasi produksinya. Tepatnya di tangan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Agar Yaris tetap dapat diproduksi di sini, maka performa penjualannya harus tetap tercapai.
Sekilas kami ulas tentang perkembangannya, soalnya hal ini cukup janggal. Yaris generasi kedua, meluncur di 2014, lantas diperbarui pada pengujung 2016. Seiring dikenalkannya varian crossover, Heykers, mesin baru 2NR-FE dan transmisi CVT dipadankan.
Tempo 2 tahun, memang bukan waktu yang cukup untuk mengenalkan generasi baru sebuah kendaraan. Namun hadirnya mesin dan transmisi baru, membuat perubahan cukup signifikan, meski tetap tak bisa disebut pembaruan menyeluruh.
Alhasil, awal 2018, tak sampai 2 tahun sejak peluncuran Heykers, Yaris dengan desain bodi baru diluncurkan. Itulah unit yang kami uji, mobil yang kami anggap sebagai All New Yaris sesungguhnya. Karena mesin dan bodi ini belum pernah dipadankan.
Kombinasi desain bodi anyar, dengan mesin berperforma paling baik membuat kami sangat penasaran membedahnya. Tepatnya varian TRD Sportivo CVT yang dijual TAM dengan banderol Rp 276,05 juta. Kami bawa Toyota Yaris terbaru ke tempat ia digunakan sehari-hari. Menelusuri kegiatan demi kegiatan yang aktif dan enerjik, juga melintas antarkota demi mengetahui seluruh performanya secara komprehensif. Apakah tujuan Toyota menyajikan mobil yang asyik dikendarai tercapai?
Performa
Kami sangat senang dengan variabel ini, performa. Mungkin ini bukan kali pertamanya unit 4-silinder 2NR-FE 1,5 liter Dual VVTI disajikan dalam sebuah mobil Toyota. Pertama kali kami menemukannya di Sienta, lantas saat menguji Yaris Heykers, unit inipun ada di engine bay. Namun dalam sebuah hatchback yang proporsional, yakni tubuh Yaris terbaru, kami rasa sensasinya berbeda.
Ya, desain bodi baru dari Yaris ternyata jadi rumah yang paling akomodatif dan tepat guna untuk mesin ini. Unit 1.496 cc terasa lebih mudah mengalirkan 107 dk ke roda depan. Sulit mengklarifikasinya dengan keterbatasan data beban kosong yang diberikan Toyota, namun impresi kami menangkap perkembangan positif dari segi ini. Soalnya kami yakin dengan ubahan signifikan di bodi, pasti menghasilkan distribusi bobot yang berbeda dibanding sebelumnya.
Padanan transmisi CVT memang sukses menyajikan karakter berkendara yang nyaman pada Yaris. Pantaskah dikeluhkan? Rasanya tidak, toh pesaingnya saja sudah lama menggunakan skema transmisi ini. Apalagi pengaliran tenaganya tetap terasa padat. Untuk diketahui, jenis girboks ini memang butuh perlakuan beda dari pengendara. Triknya, mempertahankan putaran mesin seiring naiknya kecepatan. Dengan demikian Anda tak perlu membuat mesin ‘berteriak’ demi mendapatkan kecepatan.
Well, jika Anda ngotot mau berakselerasi, pindahkan saja mode berkendara ke SPORT. Begitu ada di mode ini, mesin memberi respons yang lebih galak di setiap pijakan pedal gas. Transmisi mengolahnya dengan putaran mesin yang lebih tinggi. Torsi pun lebih padat dan akselerasi jadi lebih mudah. Masih kurang? Mainkan saja paddle shift, dari sana 7 percepatan dari girboks bisa didapat dengan lebih responsif.
Kami lebih suka mengendarai Yaris dengan sehemat-hematnya. Maklum, dengan makin tingginya harga bahan bakar, buat apa menyiksa konsumsinya hanya untuk kebutuhan mobilitas? Mode ECO kami nyalakan, dan berkendara hemat pun dipertahankan di semua pengujian. Caranya dengan memastikan indikator ECO tetap menyala di panel indikator. Nilai efisiensi yang baik pun dicatat oleh Yaris, yang kami yakini berimbas dari transmisi CVT dan dimensinya yang sekarang terlihat ringkas.
Data Tes Efisiensi
• Rute Dalam Kota: Sunter-Bekasi-Ancol-Bekasi-Slipi (3 hari pengujian,)
• Jarak pengujian: 200 km (tripmeter MID)
• Bahan bakar: RON 92
• Bobot orang dan barang: ± 150 kg
• Kecepatan rata-rata: 22 kpj (MID)
• Konsumsi bahan bakar: 13,4 kpl (MID)
• Rute Luar Kota: Cikarang- Bandung-Jakarta (pp)
• Jarak pengujian: +/- 300 km (tripmeter MID)
• Bahan bakar: RON 92
• Bobot orang dan barang: ± 200 kg
• Kecepatan rata-rata: 87 kpj (MID)
• Konsumsi bahan bakar: 19,6 kpl (MID)
Pengendalian
Meski kami tak mendapat berapa bobot pasti Yaris, namun tak mengurangi hasrat mengulik bagaimana pengendalian dari hatchback populer di Indonesia ini. Maklum, ekspektasi kami cukup tinggi untuk mendapatkan sisi fun to drive Yaris. Soalnya, desainnya sangat merepresentasikan kendaraan yang menyenangkan.
Faktanya memang demikian, sensasi berkendaranya sekarang lebih menyenangkan. Keuletan insinyur Toyota untuk mengatur kembali geometri kaki-kakinya berimbas sangat baik. Kini Yaris jadi lebih responsif untuk menerima arahan dari kemudi. Biasanya handling lebih baik bisa dicipta dengan mengeraskan suspensinya, alih-alih membuat Yaris jadi lebih nyaman dengan meningkatkan keempukan suspensinya, Toyota tetap dapat membuat mobil lebih mudah bermanuver dengan perbaikan di sektor geometri kaki.
Alhasil, suspensi empuk bisa dipasang, berimbas pada kenyamanan penumpang. Tiap menerobos speed bump, redamannya terasa nyaman ke tubuh seisi kabin. Terlalu empuk? Mungkin bisa dibilang demikian, namun kami tak mengkritisinya, selama pengendaliannya tetap dapat diandalkan.
Begitulah situasinya, pengendalian Yaris kini makin tajam dan presisi. Dan tentu dengan imbuhan VSC (Vehicle Stability Control) Anda tak perlu takut manuver yang berlebih. Seiring berubahnya kecepatan dan arah kemudi serta kondisi mobil, sistem memprediksi pergerakan yang diinginkan pengemudi dan mengatur output ke roda 16 incinya agar mobil tetap stabil bermanuver. Fun to drive? Bisa dibilang kini makin kental mengalir di Yaris walau tak bisa dipungkiri masih ada dua model lain di luar sana (Jazz dan Mazda2) yang lebih fun to drive. Namun tentu dengan konsekuensi yang berbeda. (Van)
Baca Juga: Road Test Toyota Yaris 2018: Atas Nama Kesenangan Berkendara (Part-2)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Toyota Yaris
Model Mobil Toyota
Promo Toyota Yaris, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Yaris Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
Electric
|
Bensin
|
Mesin
1496
|
1496
|
1498
|
-
|
1462
|
Tenaga
106
|
109
|
119
|
40
|
103
|
Torsi
140 Nm
|
144 Nm
|
145 Nm
|
110 Nm
|
138 Nm
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Otomatis
|
Manual
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Mesin
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.5L Petrol Engine, 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
-
|
1.5L Petrol Engine, In-Line 4 Cylinder 16 Valve
|
Ground Clearance
-
|
152 mm
|
-
|
-
|
160 mm
|
|
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Toyota Yaris dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota Yaris dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature