Road Test Toyota Fortuner TRD Sportivo 2018: Apa Kelebihan dan Kekurangannya? (Part-1)

Satu dekade terakhir, Toyota Fortuner selalu menjadi raja medium SUV di Indonesia. Tak kecuali generasi kedua ini. Walaupun di kelasnya banyak saingan yang tak kalah hebat. Sebut saja Mitsubishi Pajero Sport. Bahkan generasi kedua rivalnya itu datang dengan fitur dan kelengkapan yang luar biasa. Tetap saja nama besar Toyota seperti punya magis bagi konsumen Indonesia.

Data penjualan Gaikindo sepanjang 2017 menjadi saksi. Penjualan lebih dari 22 ribu unit mengalahkan SUV lain di kelasnya. Memangnya apa sih kelebihan Fortuner dibanding kompetitor? Lalu apa pula kekurangannya?

Fitur Keselamatan

Jujur saja, meski penjualannya merajai, namun Fortuner bukanlah mobil terbaik di segmennya. Memang kenyataannya banyak sekali kekurangan mobil ini dibanding rival, seperti Pajero Sport tadi. Kompetitornya dilengkapi segudang fitur keselamatan mewah. Blind spot warning, forward collision mitigation system, ultrasonic misacceleration mitigation system, active stability dan traction control. Semua itu melengkapi fitur keselamatan standar 7-airbag serta rem ABS (anti-lock Braking System). Kecuali ABS, semua itu tak ada di Fortuner!

Fitur keselamatan apa yang dimiliki Fortuner selain rem ABS + EBD (Electronic Brake Distribution)? Kamera mundur dan dual + knee airbag. Memang, fitur keselamatan yang lebih lengkap ada di Fortuner 4x4. Pada varian ini Fortuner punya fitur vehicle stability & traction control, brake assist, hill assist dan down hill assist control sampai trailer sway control. Pun demikian, tetap fitur keselamatan mewah Pajero Sport yang disebutkan di atas, Fortuner tak punya.

Performa & Eksterior

Itu baru soal fitur keselamatan, belum lagi performanya. Memang Fortuner dibekali mesin baru yang lebih irit, tapi outputnya masih kalah. Mesin diesel 2,4 liter miliknya, menghasilkan tenaga 150 PS dengan torsi puncak 400 Nm. Bandingkan dengan mesin Pajero Sport yang 181 PS dengan torsi puncak 430 Nm. Itupun transmisi otomatis yang digunakan 6-speed. Pajero Sport pakai transmisi otomatis 8-speed!

Lagi-lagi kalah, Fortuner pun tak sebaik kompetitornya soal sentuhan emosi kepada pemilik. Ia tak punya elektrik parking brake, headlamp washer dan mekanisme pelipatan kursi baris ketiganya juga masih cukup merepotkan. Tak seperti Pajero Sport yang tinggal lipat rata lantai. Lantas apa yang membuat mobil ini begitu diminati konsumen Indonesia selain dari nama besar Toyota?

 

Pertama, mungkin desainnya. Buat mereka yang tak suka wujud terlalu maskulin Pajero Sport, Fortuner jawabannya. Tidak berlebihan, cantik dan elegan. Apalagi versi TRD sportivo ini yang sudah diimbuhi sejumlah ornamen sporty di sekeliling tubuh. Versi ini punya bemper depan dengan desain fog lamp bezel yang berbeda dari Fortuner lain, grille depan berwarna hitam, cover spion berwarna hitam, desain bemper belakang lebih gagah dan pelek berdesain khusus TRD Sportivo. Yang membanggakan, semua ornamen TRD Sportivo itu didesain orang Indonesia, memberi identitas tersendiri di antara pesaingnya.

Masih pada bagian eksterior, Fortuner versi 2017 ke atas yang kami uji ini, sudah mengalami revisi sedikit dibanding tahun sebelumnya. Pertama lampu depan, bi-beam LED proyektor dengan DRL yang desainnya minimalis, kontras dengan bodi yang bongsor. Lalu, rem belakang sekarang sudah cakram. Tak lagi teromol seperti sebelumnya. Sentuhan sederhana yang dilakukan oleh Toyota Indonesia ini cukup sukses menggaet hati konsumen Fortuner.

Bagaimana dengan interior? Apa saja fitur yang dimiliki oleh mobil ini? Apakah rasa berkendara Fortuner TRD menjamin kenyamanan bagi seluruh penghuni? Temukan semua jawaban beserta kesimpulan dari pengujian kami ini di artikel berikutnya. (RS/Odi)

Baca Juga: Road Test Toyota Fortuner TRD Sportivo 2018: Apa Kelebihan dan Kekurangannya? (Part-2)