First Drive Mazda CX-80 PHEV: Performa dan Konsumsi BBM Impresif!
Model PHEV pertama langsung kami jajal di selatan Jawa Barat

Mazda CX-80 menjadi model terbaru di lini SUV Mazda di Indonesia. Perkenalannya dilakukan sederhana, meski harganya jadi yang termahal saat ini, mencapai Rp1,199 miliar on the road Jakarta.
KEY TAKEAWAYS
Bagaimana performa Mazda CX-80 PHEV saat dikendarai di berbagai kondisi jalan di Indonesia?
Mazda CX-80 PHEV menawarkan performa impresif terutama dalam mode EV di perkotaan, memberikan akselerasi instan dan pengalaman berkendara yang halus. Saat baterai terisi penuh, motor listrik bekerja optimal, cocok untuk stop-and-go di kemacetan kota. Namun, di jalan pegunungan dengan tanjakan curam, mesin konvensional lebih dominan.Seberapa efisien konsumsi bahan bakar dan daya baterai Mazda CX-80 PHEV selama perjalanan jauh?
Perjalanan sejauh 600 km dengan berbagai kondisi jalan, Mazda CX-80 PHEV mencatat konsumsi bahan bakar rata-rata antara 12 hingga 14 km per liter. Konsumsi daya baterai menunjukkan angka 1,2 km hingga 4,2 km per kWh. Ini menunjukkan efisiensi yang impresif untuk SUV berukuran besar dengan mesin 2.5L. Teknologi plug-in hybrid memungkinkan penghematan bahan bakar signifikan terutama saat berkendara di perkotaan dengan mode EV.Mazda juga secara gamblang memasukkan model ini ke kendaraan listrik. Lantaran CX-80 mengusung teknologi PHEV, alias hybrid dengan kemampuan pengisian daya listrik dari luar.
Meski belum populer di Indonesia, langkah Mazda memperkenalkan teknologi ini patut diapresiasi. Mengingat model dengan teknologi serupa sebelumnya tidak banyak yang berumur panjang.
Oto.com mendapatkan kesempatan mencoba CX-80 untuk kali pertama. Tidak hanya satu kali, namun hingga dua kali. Selain perjalanan seputar Jawa Barat dalam acara Mazda 7G Expedition ini, tim kami juga menjajalnya langsung di negeri Kangguru.
Impresi Mazda CX-80 di Australia tersaji dalam kisah yang berbeda. Sehingga, bahasan kali ini juga lebih fokus pada performa, impresi berkendara, dan catatan konsumsi bahan bakar sepanjang perjalanan selama empat hari sejauh 600 kilometer ini. Apalagi, rute yang ditawarkan benar-benar Indonesia banget. Pastinya berbeda dengan pengalaman di luar negeri. Simak ulasannya!

Cara Kerja PHEV
Tidak ada penjelasan dari Mazda Indonesia terkait teknologi PHEV pertama yang mereka tawarkan di Tanah Air ini ketika Oto.com menjajal CX-80 kali pertama. Alhasil, pencarian mandiri dilakukan lewat beberapa literasi.
Penjelasan yang didapat tidak spesifik pada model CX-80, namun lebih pada CX-60 serta CX-90 yang memang memiliki model dengan teknologi hibrida serupa yakni e-Skyactiv PHEV. Intinya, teknologi ini bekerja berkat kerja sama dari mesin konvensional, baterai, serta motor listrik.
Teknologi ini menyertakan saluran pengisian daya baterai dari luar untuk kemudahan pemanfaatan motor listriknya. Skenarionya, pemilik lebih menginginkan sensasi motor listrik seperti pada kendaraan battery electric vehicle (BEV) maka akan lebih sering melakukan pengisian ini. Kemampuan pengisiannya hanya lewat arus AC dengan waktu pengisian dari nol sampai penuh selama 2 jam.

Saat baterai terisi penuh, komputer akan memprioritaskan motor listrik bekerja. Biasanya saat akselerasi awal, dengan lonjakan torsi khas kendaraan listrik jelas terasa. Berjalan dengan menambah kecepatan, biasanya di jalur bebas hambatan atau dengan kecepatan tinggi, mesin konvensional akan bekerja secara cepat.
Kerja sama antara motor listrik dan mesin konvensional dirasakan saat menginjak pedal gas lebih dalam. Mazda menyebutnya Moment Boost. Gambarannya, tenaga awal disuplai oleh motor listrik untuk kemudian tenaga dari mesin konvensional ditambah layaknya sensasi turbo.
CX-80 juga memiliki kemampuan pengisian daya baterai melalui pengereman regeneratif. Mesin konvensional bekerja menggerakkan roda, dan saat pengereman, mengisi daya ke baterai. Mazda menyertakan mode Charge, pengemudi bisa menyetel level pengisian daya baterai yang diinginkan melalui berkendara dengan mesin konvensional, hingga nantinya berganti ke gerak motor listrik setelah baterai terisi.

Pergantian kerja antara mesin konvensional dan motor listrik nyaris tidak terasa sepanjang penggunaan. Mazda memberikan tombol MI-Drive untuk pengemudi memilih mode berkendara yang diinginkan. Misal ingin mengedepankan pengalaman sepenuhnya mobil listrik, memilih mode EV bisa dilakukan. Asalkan dengan kondisi daya baterai yang terisi.
Performa
Bahasan soal tenaga didahului dengan rute perjalanan yang ditempuh. Rute pilihan Mazda Indonesia adalah Jakarta menuju Ciletuh via Tol Jagorawi dan Cikidang, berlanjut ke Bandung melalui Sukabumi. Perjalanan kemudian berlanjut mengeksplorasi kawasan Bandung Selatan dan Jatiluhur untuk kemudian berakhir kembali ke Jakarta.
Beragam kondisi jalan dilewati. Ada tol, jalan raya perkotaan, jalur antar kabupaten, tanjakan dan turunan curam, kelokan-kelokan tajam, hingga bekas longsor. Kawasan Ciletuh dan Sukabumi beberapa waktu lalu dilanda banjir besar yang membuat jalan terputus dan sisa-sisa bencana tersebut ditemui sepanjang jalan.

Di atas kertas, spesifikasi CX-80 menggunakan mesin in line 4-silinder DOHC 2.488 cc dengan tenaga 191 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsi 261 Nm pada putaran 4.000 rpm. Teknologi hibridanya menawarkan motor listrik dengan produksi tenaga 175 PS pada putaran 5.500 rpm dan torsi 270 Nm. Tenaga ini disalurkan ke empat roda dengan sistem AWD melalui transmisi 8-percepatan otomatis.
Sistem hibridanya mengandalkan baterai lithium-ion dengan kapasitas 17,8 kWh. Daya sebesar ini diklaim dapat menempuh jarak sekitar 60 kilometer dalam penggunaannya.
Lantas apa ada spesifikasi daya gabungan mesin konvensional dan motor listrik? Jawabannya, tidak ada secara resmi pada lembar spesifikasi CX-80 di Indonesia. Namun, jika mengulik literasi di luar, tenaga gabungannya mencapai 327 PS dan torsi mencapai 500 Nm. Impresif, namun apakah tepat guna pada kondisi riil di lapangan?

Pada jalan perkotaan, menghadapi kemacetan di kota Jakarta, mode EV mayoritas yang digunakan. Impresinya, bak menggunakan kendaraan listrik dengan asupan tenaga instan meski menginjak pedal gas sedikit saja. Menyenangkan di kondisi stop and go dan tentunya lebih nyaman dikendarai karena terhindar dari getaran mesin.
Beranjak ke tol, impresinya lebih pada kerja mesin konvensional. Pada kecepatan tinggi dan saat menginjak gas untuk berakselerasi, derung mesin terdengar lebih kencang. Sensasi tenaganya gradual, meningkat namun tidak instan. Saat mesin konvensional bekerja, pilihan mode Sport jadi paling pas. Selain itu, pemanfaatan paddle shift di belakang kemudi membuat kehadiran tenaga bisa lebih cepat saat dibutuhkan ketika ingin mendahului kendaraan lain.
Impresi berbeda didapat saat jalur lintas kabupaten di Jawa Barat, utamanya kawasan Ciletuh, Sukabumi, serta Ciwidey. Area ini banyak menawarkan kontur jalan berliku disertai tanjakan dan turunan curam dengan lebar jalan yang terhitung sempit.

Sepanjang pengalaman berkendara, di area pegunungan ini, mesin konvensional yang lebih banyak bekerja. Jarang dirasakan kehadiran teknologi motor listrik, kemungkinan karena sudah habis digunakan pada area perkotaan.
Alhasil, sensasi mesin konvensional dengan transmisi 8-percepatan otomatis di jalur luar kota ini lebih terasa kurang sigam memberikan tenaga. Pengemudi harus pintar-pintar memanfaatkan mode Sport, serta paddle shift untuk mendapatkan tenaga yang cepat di momen genting. Misal, saat mendahului kendaraan lain di tanjakan karena mengejar rombongan, atau ketika lepas dari tikungan setelah kelokan tajam.
Pengalaman di jalanan luar kota ini yang membuat kinerja antara mesin konvensional dan motor listrik, lebih banyak bekerja sendiri-sendiri. Saat tanjakan curam, mesin konvensional terasa kekurangan tenaga untuk menghela mobil berbobot nyaris dua ton. Tapi bukan tidak mungkin, kembali pemanfaatan mode berkendara dan paddle shift untuk mengganti gigi rendah jadi jalan keluar.

Saat mayoritas jalanan yang ditemui turunan, pengereman bekerja mengisi daya pada baterai. Performa cakram ventilasi berukuran 347 mm di depan dan 350 mm di belakang, terhitung baik dan meyakinkan. Baterai yang tadinya kosong lambat laun terisi. Pengemudi kemudian bisa merasakan sensasi EV meski hanya sesaat.
Konsumsi Daya dan BBM
Setelah berkendara dengan jarak tempuh 600 kilometer, dimana per harinya berkendara dengan jarak sekitar 150 kilometer, kami sempat mencatat pemakaian daya dan bahan bakar melalui perhitungan di meter cluster. Perhitungan ini anggap saja rata-rata pemakaian dengan berbagai kondisi jalan.
Sepanjang penggunaan, memang tidak ada upaya menghemat bahan bakar. Penggunaan normal dengan mencoba beragam mode berkendara. Selain itu, masing-masing mobil diisi dua orang dengan barang bawaan yang diperkirakan berbobot 150 kilogram.

Setiap penggunaan juga selalu menghidupkan AC pada semburan satu dan suhu terdingin. Perjalanan juga ditopang kenyamanannya dengan kehadiran ventilated seat akibat absennya kaca film di mobil terbaru.
Pada meter cluster didapat catatan konsumsi bahan bakar antara 12 km per liter sampai 14 km per liter. Konsumsi daya baterai didapat angka 1,2 Km per kWh hingga 4,2 Km per kWh. Untuk ukuran mesin 2.5L, catatan ini jelas impresif dan membuktikan kehadiran teknologi hibrida memang membantu efisiensi bahan bakar.
Simpulan
Langkah Mazda memperkenalkan teknologi PHEV di Tanah Air memang cukup menarik. Utamanya jika bersanding dengan teknologi hibrida dan EV murni yang lebih banyak ditawarkan di Indonesia. Kemudahan pengisian daya listrik lewat soket pengisian jelas jadi tambahan penilaian calon konsumen berkantong tebal.

Teknologi hibrida ini, seperti juga kendaraan HEV lainnya, akan lebih terasa pada situasi perkotaan dengan kepadatan lalu lintas. Jarak 60 kilometer yang ditawarkan baterainya, lebih dari cukup untuk bepergian dari rumah ke kantor, untuk kemudian diisi lagi di tempat tujuan atau SPKLU. Intinya, pengalaman EV sepenuhnya lebih terasa.
Mazda juga menawarkan teknologi i-Activsense berupa cruise control, lane departure warning, lane keep assist, juga smart brake support and forward obstruction warning yang memudahkan pengemudi. Utamanya saat berkendara di tol luar kota.
Model CX-80 jelas akan digemari oleh pecinta Jinba-Ittai Mazda yang ingin sensasi elektrik tanpa harus beralih ke EV sepenuhnya. Tidak lupa, yang punya modal untuk mengeluarkan dana Rp1,199 miliar. Dari sisi desain, kenyamanan dan kesan premium interiornya, juga tidak perlu diragukan untuk terlihat beda di mata rekan sejawat dan mengukuhkan diri sebagai penggemar Mazda. (STA/TOM)
Baca juga:
First Drive Jetour X70 Plus: Andalkan Kelapangan Kabin dan Tenaga Perkasa
Test Drive Hyundai Santa Fe 1.6T-GDi HEV Calligraphy: Powerful dan Efisien!
Jual mobil anda dengan harga terbaik


-
Jelajahi Mazda CX-80
Model Mobil Mazda
Jangan lewatkan
Promo Mazda CX-80, DP & Cicilan
IIMS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Mazda
- Terbaru
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Tenaga
188
|
228
|
245
|
136
|
163
|
Torsi
261 Nm
|
420 Nm
|
370 Nm
|
230 Nm
|
250 Nm
|
Automatic Climate Control
Tri Zone
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ventilasi AC Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Engine Start Stop Button
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Lingkar kemudi Dengan Tombol Multi Fungsi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Sensor Parkir
-
|
Ya
|
Ya
|
-
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mazda CX-80 dari Zigwheels
- Motovaganza