Yamaha NMax Tak Sepadan Dengan Harganya, Kenapa?

Kami masih ingat betul kala Honda PCX pertama meluncur di Indonesia. Motor yang diimpor dari Vietnam ini, membuka segmen baru sebagai entry level skutik maxi. PCX menyajikan motor berbodi gambot nan mewah bermesin kompak, 150 cc. Masyarakat pun punya pilihan lebih di kelas skutik.

Tak lama, Yamaha turut bermain di kelas ini, dengan strategi yang lebih mumpuni, dirakit secara lokal. Namanya Yamaha NMax. Motor ini memang bukan barang baru, di Eropa sana ia beredar juga. Namun di benua barat itu mesinnya hanya 125 cc. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyematkannya power unit 155 cc.

Dibanderol seharga Rp 27 jutaan, motor ini sontak laku keras saat pertama diluncurkan. Maklum, diferensiasinya dengan PCX lebih dari RP 11 juta. Bahkan selang beberapa waktu kemudian, versi murah NMax dirilis dengan harga hanya Rp 22 jutaan. Harga ini hanya sedikit lebih mahal dari Vario yang mesinnya sekelas.

Bahkan saking lakunya, PT YIMM kewalahan mengikuti animo pasar. Hingga saat ini, ketika harganya sudah Rp 25,7 juta (Non ABS) dan Rp 29,6 juta (ABS), NMax belum menemui peak marketnya (titik penjualan tertinggi). YIMM pun secara kontinyu menambah kapasitas produksi NMax untuk menyiasati pembelian masyarakat.

Tapi, apakah lalu motor ini sepadan dengan harganya? Kami berani sebut bahwa NMax tidak sepadan! Harganya membuat NMax sangat terjangkau sebagai motor semewah ini.

Pertama, tampilannya yang mewah. Berbeda dengan kebanyakan motor berlambang garputala, NMax menggunakan rancang bangun yang dikembangkan atas minat masyarakat Eropa. Lihat saja minimnya tekukan agresif ataupun body stripe pada tubuhnya. Kesan mewah pun kental lantaran bodi yang terlihat besar dan elegan itu.

Kedua, mesinnya sudah mengadopsi fitur katup variable (VVA). Akronim dari Varable Valve Actuation ini siap menyajikan tenaga dan torsi yang lebih merata di setiap level putaran mesin. NMax menjadi pionir teknologi ini sebelum akhirnya mereka adopsi juga di All New R15.

Berikutnya, adalah kenyamanan berkendara khas motor turing. Tongkrongan duduk pengendara yang sangat rileks, stang tinggi dan badan tegak, membuat motor ini asyik dikendarai jarak jauh. Seperti diketahui, kenyamanan serupa, biasanya hanya ada di kendaraan roda dua yang lebih mewah.

Keempat, kepraktisan optimal untuk menyimpan barang. Di dalam bagasi 23 liternya itu, helm full face bisa diletakkan dengan rapi. Bahkan jas hujan serta perlengkapan berkendara lainnya pun masih bisa disematkan di dalamnya.

Selanjutnya, fitur-fiturnya. Seolah ingin menguatkan imaji sebagai motor mewah, lampu LED di depan, belakang, serta layar full digital monokromatik dijadikan peranti standar. Tak ada pembeda dalam hal ini untuk varian ABS maupun Non ABS.

Nah, peranti terakhir yang disebut yakni ABS juga turut menjadi poin penting mengapa motor ini kian pantas untuk dimiliki. Maklum saja, mesin 155 cc bertenaga 15 dk dengan transmisi CVT ini, memerlukan pengereman yang ciamik agar peredaman laju motor berlaku optimal.

Sepadan? Kata itu rasanya tak tepat menggambarkan bagaimana motor ini menjawab kebutuhan masyarakat. Banyak untungnya, mungkin lebih layak untuk mendeskripsikan kesan pembeli motor ini. [VAN/RS>

Baca juga: Zeneos Perkenalkan Ban Spesial Yamaha NMax