First Ride Honda PCX 2018 (Part 1): Mewah dan Lincah
Akhirnya kesempatan test ride Honda PCX 2018 rakitan lokal datang juga. PT Astra Honda Motor (AHM) menyediakan lokasi uji coba di pelataran parkir JIEXPO Kemayoran, kemarin (7/2).
Mereka juga membuat beberapa rintangan di lokasi, untuk memastikan Honda PCX bisa dianalisa rasa berkendaranya. Dimulai dari jalan lurus panjang, tikungan, undakan sampai pengereman. Sebelum membahas lebih jauh, kami coba menjelaskan kesan pertamanya dulu.
Dilihat secara kasat mata, skutik ini sungguh mewah. Terutama untuk pilihan warna putih dan emas. Ditambah penggunaan sistem pencahayaan LED dan panel instrumen digital semakin meningkatkan aura berkelasnya.
Berada di atas joknya, terasa cukup rileks. Bagi saya dengan tinggi 168 cm, kaki dengan mudah menapak ke aspal. Tentu ini mampu meningkatkan rasa percaya diri saat berkendara. Penggunaan stang tinggi dan lebar, serta pijakan kaki yang luas membuat posisi tubuh semakin nyaman.
Mesin PCX rakitan lokal diaktifkan dengan sistem keyless. Caranya sangat mudah: cukup tekan kenop yang ada di dashboard, putar ke posisi on, kemudian tekan tombol starter. Suara mesin dan knalpotnya langsung menyambut lembut.
Ketika pedal gas diputar. Mesin terasa tidak responsif, akselerasinya lambat untuk jantung mekanis berkapasitas 150 cc. Secara data, performa PCX cuma memiliki torsi puncak 13,2 Nm pada 6.500 rpm dan tenaga maksimal 14,7 PS pada 8.500 rpm. Meski begitu, keunggulan PCX ada di pendistribusian tenaga yang halus. Tidak ada getaran-getaran mengganggu. Sepertinya ini akibat penggunaan mesin baru hasil adaptasi Vario 150.
Bertemu dengan tikungan, bukan masalah buat PCX. Skutik ini dengan lincah meliuk-liuk di antara kerucut pembatas. Bobot 132 kg jadi terasa ringan saat diajak bermanuver. Kehebatan ini didukung penggunaan rangka baru double cradle serta pemakaian material resin di front cover stay. Peran ban depan 100/80-14 dan belakang 120/70-14 juga meningkatkan rasa percaya diri saat menikung. Soal kelincahannya ini, PCX patut diacungi jempol.
Rintangan selanjutnya berupa undakan. Bantingan suspensi skutik pabrikan berlambang sayap ini tidak terlalu lembut. Mungkin karena tampilannya mewah, sehingga ekspestasi kami terlalu berlebihan. Terakhir yang kami coba, sistem anti-lock braking system (ABS). Meski cuma ada di roda depan saja atau satu channel, tapi hasilnya sungguh memuaskan. Saat tuas rem ditekan sejadi-jadinya, tidak ada gejala slip sama sekali. PCX masih mudah dikendalikan.
Bila Anda tertarik, PCX rakitan lokal dijual Rp 27,7 juta (OTR Jakarta) untuk varian tanpa ABS. Serta Rp 30,7 juta (OTR Jakarta) untuk varian ABS seperti yang kami cicipi.
Baca Juga: Ini perbedaan antar varian Honda PCX 2018
Tonton di Sini, Review First Ride Honda PCX 2018
-
Jelajahi Honda PCX160
Model Motor Honda
Jangan lewatkan
Promo Honda PCX160, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda PCX160 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
156.9
|
160
|
147.3
|
149
|
149.8
|
Tenaga Maksimal
15.8
|
15.8
|
18.23
|
13.8
|
13.27
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, SOHC Engine
|
4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC
|
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
|
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Air Cooled SOHC Engine
|
Torsi Maksimal
14.7 Nm
|
14.7 Nm
|
13.8 Nm
|
11.7 Nm
|
10.2 Nm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda PCX160 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature