Kuota Kloter Pertama Terbatas, Kawasaki Ninja ZX-25R Dijual Lagi Lebih Mahal

Kawasaki membatasi penjualan kloter pertama Ninja ZX-25R di Jakarta. Pada 11-12 Juli kemarin, tak lebih dari 200 unit saja siap jual, serta didistribusi mulai Agustus. Seketika kuota itu pun habis, bahkan sejak matahari baru terbit. Nyatanya mereka yang antre tak semua konsumen langsung. Justru para oportunis diduga sengaja membeli untuk dijual lebih mahal lagi.

Tak lama setelah Ninja empat silinder dilepas ke pasar, muncul iklan di jejaring sosial juga portal jual beli online. Paling tidak kami temukan dua orang meniagakan motor terkait. Pertama ZX-25R berkelir Candy Plasma Blue serta Lime Green – Ebony, masing-masing dilego Rp 125 juta. Keduanya merupakan tipe tertinggi (ABS), mestinya dibanderol Rp 112,5 juta OTR Jakarta. Selisih lumayan, Rp 12,5 juta dari normal.

Sementara satunya lagi tampak berupaya mendulang untung lebih besar. Dikatakan bahwa tersedia satu unit Ninja standar senilai Rp 115 juta, serta satu seri ABS Rp 135 juta. Masing-masing dapat ditebus dengan minimal uang muka 30 persen. Artinya, sang penjual mengambil lebih Rp 22,5 juta dari tipe ABS dan Rp 19 juta dari yang standar.

Kawasaki memang tak menyediakan banyak stok. Selain 200 motor di batch pertama, kuota satu tahun pun hanya 2.000 unit. Dan disebar ke seluruh jaringan Tanah Air. Belum ada informasi lebih lanjut soal penambahan jika demand membludak. Sejauh ini, Michael C. Tanadhi, Head Sales and Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia, mengaku jumlah Ninja empat silinder masih segitu.

Fenomena keterbatasan stok di berbagai industri agaknya makin jamak terdengar sejak beberapa tahun belakangan. Bahkan dalam kultur busana sekalipun. Membuat harga sebuah produk menjadi tak masuk akal lagi. Lantaran alasan langka dan lain sebagainya.

Di dunia otomotif, hal ini juga terjadi pada Suzuki Jimny. Antrean bertahun-tahun membuat orang rela membayar mahal. Malah banyak importir umum, atau mereka yang dapat unit duluan tak segan mencantumkan angka Rp 100 juta lebih tinggi. Sudah jadi hal lumrah.

Tindakan semacam ini memang sama sekali tak melanggar hukum. Sah-sah saja dilakukan. Pun perjanjian jual beli disepakati dua belah pihak. Sama sekali tak ada paksaan. Lagipula komoditas yang harganya dimainkan bukan aspek fundamental kehidupan.

Namun cukup dikhawatirkan, ekosistem seperti itu lambat-lambat kian tak sehat. Hari ini mungkin hanya para reseller yang mengekstraksi untung. Tapi bukan tak mungkin, suatu saat antara merek itu sendiri dan para agen bersekongkol, demi merangsang margin berkali lipat. Sebab nuansa “berebut” jadi dianggap wajar. Dan pada akhirnya konsumen rantai terakhir-lah dirugikan.

Kuota dan Target Penjualan

Kawasaki Ninja ZX-25R sudah menunjukkan sebuah fenomena. Dikemas dalam harga tak terlampau tinggi, Rp 96 juta – Rp 112,9 juta OTR Jakarta. Paket menarik untuk sosok sport fairing empat silinder. Peminat tentu datang dari penjuru Indonesia. Namun celakanya, unit yang ditawarkan terbatas. KMI menargetkan penjualan setahun sebanyak 2.000 unit. Angka itu juga menunjukkan stok unit yang bisa disiapkan sepanjang 12 bulan ke depan.

"Selama satu tahun, target penjualan kami dua ribu unit. Dan angka itu memang sesuai dengan ZX-25R yang kami sediakan selama satu tahun. Agustus nanti, akan mulai didistribusikan ke seluruh jaringan Kawasaki di Indonesia. Tapi harganya tentu menyesuaikan wilayah masing-masing. Bakal berbeda dengan di Jakarta, terutama soal biaya BBN, serta ongkos kirimnya," ungkap Michael C. Tanadhi, Head Sales and Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia.

Dua ribu unit tak begitu banyak. Belum lagi harus berbagi dengan semua jaringan di Tanah Air. Tak cuma Jakarta. Antrean pre order hari pertama (11 Juli) saja – di diler Kawasaki Abdul Muis – lenyap dalam sesaat. Seratus unit yang tersedia ludes di pagi hari, tepatnya pukul 05.30 WIB. (Hlm/Tom)

Baca juga: Perbandingan Performa ZX-25R, CBR250RR, R25 dan RC250, Sedigdaya Itukah Ninja 4-Silinder?