Kisah Yamaha Fino Keliling Jepara

Tak seperti Honda Scoopy yang uniseks, Yamaha Fino 125 memproklamirkan diri sebagai tunggangan wanita. Hal ini ditunjukkan dengan kegiatan yang digelar Yamaha Indonesia, dengan aktivitas bersama biker perempuan dan skuter seharga Rp 17-18 jutaan itu di berbagai kota. Akhir pekan lalu (26/8), giliran Jepara yang menggelar acara.

Di tempat kelahiran pejuang wanita, R.A. Kartini, para peserta Fino City Touring & Beauty Class mengunjungi berbagai lokasi wisata. Pertama mereka diajarkan safety riding di Djago Cafe. Mereka dikenalkan fitur-fitur dari skuter 125 cc itu, serta cara menungganginya dengan baik di jalan raya.

Fino tersedia dalam dua varian: standar dan Grande. Khusus Grande, ada fitur tambahan yang diklaim menjadikan konsumsi bahan bakarnya semakin irit. Eco indicator, misalnya, terletak di panel instrumennya, mampu memberi informasi terkait cara berkendara hemat bahan bakar. Ada pula start & stop system (SSS), bekerja mematikan mesin secara otomatis saat skutik berhenti lebih dari lima detik. Mengaktifkannya kembali, cukup putar tuas gas, maka motor langsung melaju.

Selain dikenalkan fitur andalan Fino, para peserta juga mendapat kelas kecantikan. Di samping berkendara selamat, mereka diedukasi agar tetap cantik selama bermotor. Setelah dapat ilmu yang cukup, perjalanan keliling Jepara dimulai. Tujuan awalnya, ke Desa Troso untuk melihat pembuatan kain tenun oleh para perajin lokal.

"Kami berharap masyarakat Jepara, khususnya konsumen Fino, semakin mengerti, menghargai dan mencintai Kain Tenun dari Desa Troso yang sudah menjadi warisan Budaya Kabupaten Jepara," ujar Chief DDS 3 PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Hendri Kartono seperti dikutip dari rilis resmi yang kami terima, kemarin.

Perjalanan bersama Fino dilanjutkan ke salah satu landmark Jepara, Bundaran Ngabul. Keistimewaan lokasi ini karena terdapat tiga patung tokoh pejuang wanita: Ratu Sima, Ratu Kalinyamat dan R.A. Kartini. Lokasi ini sekaligus menjadi titik akhir perjalanan Fino City Touring & Beauty Class. Sebelum bubar, para peserta berfoto dulu dan mengunggahnys ke Instagram, sebagai upaya mempromosikan wisata Jepara.

Di Indonesia, penjualan Yamaha Fino memang tidak sebaik skutik berpenampilan retro lain, Honda Scoopy yang menggendong mesin lebih kecil, 110 cc. Terbukti dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), skutik garputala hanya mampu membukukan penjualan 69.975 unit sepanjang semester pertama 2017. Sementara skutik pabrikan berlambang sayap, bisa terjual 270.584 pada periode yang sama. (Lod/Van)

Baca Juga : Pertarungan Dua Skutik Gaya Retro, Scoopy vs Fino