Kawasaki Hanya Siapkan 2.000 Unit Ninja ZX-25R Pertahun, Distribusi Mulai Agustus

Dirilisnya Kawasaki Ninja ZX-25R jelas mengundang animo besar. Apalagi dikemas dalam harga tak terlampau tinggi, Rp 96 juta – Rp 112,9 juta OTR Jakarta. Paket menarik untuk sosok sport fairing empat silinder. Namun bagi yang ingin segera mendapatkannya perlu bersiap, sebab Kawasaki hanya menyiapkan dua ribu unit setahun.

“Selama satu tahun, target penjualan kami dua ribu unit. Dan angka itu memang sesuai dengan ZX-25R yang kami sediakan selama satu tahun. Agustus nanti, akan mulai didistribusikan ke seluruh jaringan Kawasaki di Indonesia. Tapi harganya tentu menyesuaikan wilayah masing-masing. Bakal berbeda dengan di Jakarta, terutama soal biaya BBN, serta ongkos kirimnya,” ungkap Michael C. Tanadhi, Head Sales and Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia.

Dua ribu unit tak begitu banyak. Belum lagi harus berbagi dengan semua jaringan di Tanah Air. Tak cuma Jakarta. Antrean pre order hari pertama (11 Juli) saja – di diler Kawasaki Abdul Muis – lenyap dalam sesaat. Seratus unit yang tersedia ludes di pagi hari, tepatnya pukul 05.30 WIB.

Sebagai informasi, sebelumnya Kawasaki memang mengadakan sistem pre order pada 11-12 Juli. Mereka yang memesan di periode ini tentu bakal mendapat Ninja empat silinder dengan segera, dengan cara memberi booking fee Rp 5 juta dan wajib memiliki KTP Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi, atau Depok. Dalam dua hari itu pula, berbagai contoh knalpot aftermarket dipamerkan. Guna membuat suara sang jagoan lebih nyaring lagi di kemudian hari (masih dalam tahap pengembangan).

Paket Modifikasi Belum Tersedia

Sejak video teaser yang pernah diunggah beberapa waktu lalu, kerap muncul wujud Ninja empat silinder dengan tampilan hitam-hitam. Lantaran memang seluruh panel bodi dilapis carbon. Bahkan sampai bagian-bagian detail dan aksen di knalpot.

Yang satu ini begitu menggugah. Tampilan jauh lebih rebel. Mengeluarkan karakter balap Ninja empat silinder, apalagi pakai format sadel tunggal. Banyak tambahan aksesori sampai handle bar, handle guard dan lainnya. Motor ini pun dijejali knalpot buatan Yoshimura, menyempurnakan bunyi alunan empat piston.

Namun saying, ekspektasi sebelumnya keliru. Kawasaki belum menjual paket modifikasi terkait. Baru ada varian standar dan SE saja. Maksud dari dipamerkannya unit tadi, untuk dijadikan inspirasi bagi konsumen yang mau mengubah tampilan ZX-25R.

“Untuk saat ini, kami memodifikasi motor itu untuk menjadi inspirasi modifikasi saja. Tapi belum dijual, masih prototipe. Tapi bisa jadi, suatu saat paket-paket ini ikut dijual,” tambah Michael.

Varian dan Spesifikasi Teknis

Meski paket dengan wujud brutal belum dirilis, dalam keadaan standar pun Ninja sudah menggugah. Varian SE kedapatan kelir atraktif yang tak pernah diaplikasikan Kawasaki sebelumnya: Candy Plasma Blue. Adapun Metallic Spark Black, serta Lime Green-Ebony, yang jadi warna jagoan Geng Hijau sejak dulu. Varian ini dilengkapi pula aksesori semacam single seat cover, frame slider, serta wheel rim tape. Sementara yang standar, hanya dikemas hitam, berikut tanpa ABS dan Kawasaki Quick Shifter (KQS).

Amunisi bawaannya lebih memikat lagi. Dapur pacu 249 cc DOHC empat silinder dibuat overbore, sanggup teriak sampai 17.000 rpm. Daya maksimalnya bahkan menyentuh 49,3 Hp/15.500 rpm, kala center ram air belum bekerja. Kalau aktif di atas 100 kpj, tenaganya bertambah 1 Hp. Torsi memang tak semengerikan daya kudanya, 22,9 Nm/14.500 rpm. Tapi itupun sudah cukup memacu adrenalin saat berakselerasi.

Girboks manual enam percepatan dijejali perangkat balap. Ia menjadi satu-satunya kelas sport fairing 250 cc yang kebagian Kawasaki Quick Shifter (KQS). Otomatis proses upshift maupun downshift bisa lebih cepat, sekaligus tanpa kopling. Selama putaran mesin di atas 2.500 rpm.

Ditambah fitur kontrol traksi, terbagi dalam tiga tahapan. Lantaran sudah mengadopsi Electronic Throttle Valves (ETV). Karena itu pula, ia bisa memiliki mode mengendara, atau disebut Kawasaki sebagai Power Modes. Perangkat ini fungsinya memberi respons pada tuas gas lebih tajam atau lembut, sesuai keinginan pengendara.

Komponen pengendalian juga perlu diacungi jempol. Salah satunya penerapan model horizontal back-link suspension, alias shock tidur. Seperti pada motor sport kelas atas. Lantas di depan, fork upside down 37 mm buatan Showa senantiasa menjaga peredaman, sekaligus memberi akurasi saat manuver. (Hlm/Van)

Sumber: Eksklusif, Kawasaki, Liputan6

Baca Juga: Pilihan Skutik Rp 20 Jutaan dengan Fitur Terbaik