Ini Rahasia Keunggulan Mesin R15 Dibanding CBR150R dan GSX-R150
Di segmen sport entry level, Yamaha R15 menawarkan sajian paling beda. Tentu pembahasan ini merujuk kepada perbekalan mesin 155 cc-nya. Ya, lebih besar dari Suzuki GSX-R150 maupun Honda CBR150R yang notabene alami pembulatan kubikasi 150 cc. Selisih ini pun seolah menerangkan keunggulan YZF-R15 dibanding kompetitor. Apakah benar demikian?
Jadi teringat kala Yamaha Indonesia memperkenalkannya 3 tahun silam. Sirkuit Sentul dipilih untuk meluncurkan All New R15, sekaligus pula mendaulat Maverick Vinales (pembalap Yamaha MotoGP) untuk melajukannya. Jelas ada iming-iming performa di situ, apalagi pabrikan mengklaim lakoni pengembangan secara menyeluruh. Terlepas desain baju (fairing) yang kian aerodinamis, R15 mengedepankan jantung pacu anyar.
Faktanya, bukan sekadar meningkatkan kapasitasnya menjadi 155 cc saja. Ruang bakar Yamaha R15 pun sudah berpelengkap teknologi VVA (variable valve actuation). Berkat terapan itu, performa R15 optimal di tiap putaran mesin. Ini bisa terjadi lantaran di dalam mesin terdapat selenoid actuator untuk mengatur kinerja intake low cam dan intake high cam. Jika melaju dalam rpm rendah, torsi dan tenaga R15 masih mengandalkan intake low cam. Bila sudah menembus 7.400 rpm maka intake high cam-lah yang bekerja, karena saat itulah VVA milik R15 aktif.
Racikan inilah yang nyatanya tak dipunya CBR150R atau GSX-R150. Dengan begitu ada indikasi pesaingnya itu kedodoran di salah satu putaran mesin (bawah atau atas). Tentu ada alasan kenapa Honda dan Suzuki tak mengaplikasi profil cam seperti R15. Salah satu kemungkinannya pastilah soal penggunaan tipe enjin. Dua pabrikan Jepang memercayakan tunggangan mereka dengan mesin DOHC (Double Over Head Chamshaft). Sebaliknya, pihak garpu tala justru mengandalkan tipe mesin SOHC (Single Over Head Chamshaft).
Baca Juga: Hebat, Yamaha R3 dan Honda CBR250RR Buatan Indonesia Jadi Motor Terbaik di Thailand
Terlepas dari persepsi mana yang lebih baik, Yamaha beranggapan SOHC cocok untuk menerapkan VVA tadi. Lantas diselaraskan pula dengan racikan bore x stroke: 58,0 x 58,7 mm. Artinya, R15 memiliki karakter square engine demi menyelaraskan kebutuhan mendapatkan tenaga dan torsi merata tadi.
Bicara soal kemampuan tersebut, Yamaha R15 sanggup mengail daya sebesar 19 Hp di 10.000 rpm. Sementara torsi maksimalnya 14,7 Nm pada putaran mesin 8.500 rpm. Beda cukup signifikan dibanding CBR150R yang hanya bertenaga 16,8 Hp/9.000 rpm dan torsi 14,4 Nm/7.000 rpm. Tapi jadi tak seberapa bila menyandingkannya dengan GSX-R150. Tenaga motor ini 18,9 Hp/10.500 rpm, dipadu torsi 14 Nm/9.000 rpm. Satu alasan kenapa tenaga GSX besar, karena pihak Suzuki meramu enjinnya dengan pola overbore (bore x stroke: 62,0 x 48,8 mm).
Namun, dari data tersebut terlihat, Yamaha R15 bisa menjangkau tenaga dan torsi teratas dengan rpm lebih rendah. Torehan itu dapat dilakoni, lantaran motor Yamaha punya rasio kompresi tinggi (11.6 ± 0.4:1). Berkat racikan jantung mekanis demikian, R15 cocok untuk segala kebutuhan. Di jalan lengang, ia lebih sigap menjangkau kecepatan tertinggi. Pengendaranya pun tak perlu khawatir, R15 lemas di tikungan. Torsi bakal terjaga berkat adanya VVA tadi.
Anda pun tak usah takut roda dari si kuda besi selip saat melakukan down shift (menurunkan gigi). Karena R15 sudah dipersenjatai Assist & Slipper Clutch. Jadi tak cuma mesin yang jadi keunggulan motor Rp 36 jutaan ini. Soal fitur itupun tak Anda temui di tubuh CBR150R dan GSX-R150. Walaupun ada konsekuensi harga R15 menjadi lebih mahal dari keduanya (perbandingan berdasarkan varian terbawah/standar). (Ano/Tom)
Baca Juga: 5 Alasan Yamaha RX King Masih Disukai Biker Indonesia
Model Motor Yamaha
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Yamaha YZF R15 Terbaru di Oto
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Yamaha YZF R15 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review