Honda Kasih Penyegaran Tema dan Fitur pada CB650R MY 2021
Neo Sport Café Honda CB650R mendapat revisi minor untuk pasar Eropa. Sosok naked bike modern klasik ini mendapat beberapa tema baru. Sekaligus ubahan minor pada aksesori bodi. Tak cuma itu, komponen pengendalian hingga fitur pun disempurnakan.
Kelir terbaru CB650R ialah Pearl Smokey Grey. Warna abu-abu mengilap ini ditumpahkan ke tangki dan sepatbor. Sementara panel kecil di sisi tetap dilabur aluminium. Rasanya menjadi yang paling maskulin di antara tiga tema lain.
Lanjut ke warna Matt Jeans Blue Metallic. Memadukan biru dof, silver, serta hitam di area bawah. Komposisi ini persis warna Rebel generasi teranyar. Tak begitu intimidatif, cenderung menampilkan nuansa kasual. Lantas dua lagi bawaan warna lama: Candy Chromosphere Red dan Matt Gunpowder Black Metallic.
Soal styling bodi sebagian besar tak berubah. Revisi cuma tertera di panel samping, dibuat lebih kecil supaya selaras tema motor yang modern minimalis. Penyangga sepatbor belakang dan mudguard kini pun ditukar material besi, bukan plastik seperti dulu. Detail minor ini setidaknya membuat penampilan lebih mewah.
Baca juga: Beli Honda PCX Hybrid Tahun Ini Lebih Menarik Ketimbang Varian Standar, Ini Alasannya
Kaki-kaki ikut disegarkan. Khususnya suspensi depan. Pada dasarnya, fork upside down Separate Function Big Piston (SFF-BP) buatan Showa sudah mumpuni. Tanpa penjelasan lebih lanjut bagian mana yang diubah, Honda mengklaim kinerja redaman semakin baik. Sekaligus bobotnya lebih ringan. Sudut kemiringan setang kena revisi. Disebut bahwa posisi handlebar tiga derajat lebih masuk ke arah pengendara. Supaya makin mudah dijangkau oleh pengendara, terutama saat berjalan pelan dan bermanuver tajam.
Versi sebelum penyegaran sebetulnya sudah mengenakan panel meter full digital. Hanya saja ada kecenderungan sulit terbaca di cuaca tertentu. Honda cukup memikirkan soal ketidaknyamanan itu. Alhasil jenis tulisan layar diperbesar, supaya bisa terlihat jelas. Sudut pemasangan pun diubah demi bisa terpantau terus menerus dari perspektif pengendara. Kalau mengenai informasi sama persis. Data kondisi motor lengkap. Dari mulai kecepatan, putaran mesin, suhu, jarak tempuh, serta waktu. Kalkulasi konsumsi bensin juga dicatat, baik real time maupun rata-rata. Sisanya sensor fundamental.
Jantung mekanis, platform 4-silinder 648 cc DOHC tak diubah. Ukuran bore dan stroke sama persis, begitu pula rasio kompresi dan sistem injeksi elektroniknya. Lagi pula kekuatan jantung inline four sudah cukup impresif. Daya maksimalnya menyentuh 89 Hp/11.000 rpm serta torsi 60,7 Nm/8.000 rpm.
Tenaga ditransfer ke roda belakang lewat transmisi manual enam percepatan. Komplet dengan fitur assist dan slipper clutch. Sang penjaga risiko roda mengunci di kala engine brake. Buangan torsi ke roda juga bisa disesuaikan, lantaran hadir Honda Selectable Torque Control (HSTC). Sebuah perangkat elektronik, mengatur jumlah traksi agar tak berlebih.
Honda CB650R di Tanah Air
Sementara CB650R di Indonesia, belum ada simpang siur soal penyempurnaan tadi. Unit yang diniagakan PT Astra Honda Motor masih generasi 2019. Untuk meminangnya, mereka mematok harga Rp 292,9 juta OTR Jakarta.
Pesaing paling dekat Honda CB650R belum lama datang ke Indonesia. Ialah Yamaha MT-07, naked bike kelas tengah senilai Rp 243 juta OTR Jakarta. Secara dimensi dan volume mesin layak disandingkan. Namun tentu saja konsep dapur pacu dan desain jauh berbeda. Pabrikan garpu tala punya cara sendiri menerjemahkan amunisi naked sport-nya.
Berbeda dari Honda, Yamaha memasang jantung dua silinder segaris 689 cc DOHC. Karakteristiknya tentu lain. Kalau CB memuntahkan daya kuda melimpah, mesin MT mengail torsi lebih banyak. Meski sebetulnya jenis mesin MT overbore, alias untuk disiksa pada putaran tinggi. Tapi toh di atas kertas, gapaian tenaga sudah muncul sejak rpm tengah. Daya maksimal 73,7 Hp keluar di 9.000 rpm dan torsi 68 Nm memuncak pada 6.500 rpm. Seharusnya lebih instan ketimbang mesin CB.
Kemenangan MT terhenti di situ. Rangkaian teknologi terlalu konvensional. Tenaga besar sama sekali tak dibantu kontrol traksi. Genggaman tangan Anda bertanggung jawab penuh atas jumlah torsi yang terkirim ke roda belakang. Transmisi enam percepatan pun tak dibantu assist dan slipper clutch.
Rangka diamond juga masih dipadu fork teleskopik. Untung saja diameter tabung cukup besar. Ditambah ada fitur setelan suspensi depan. Begitu pula pada monoshock link belakang, bisa diatur settingan rebound-nya.
Sektor deselerasi tampaknya mumpuni. Mungkin Yamaha tak mau bertaruh soal komponen penjinak paling krusial ini. Di depan terpasang dua cakram besar diapit kaliper piston ganda masing-masing. Dan di belakang single disc brake dijepit kaliper satu piston.
Menyoal desain, MT-07 mengadopsi gaya MT series lain, serba maskulin dan sporty. Kontradiktif dengan konsep CB650R yang diinterpretasikan sebagai naked modern-klasik. Bentuk tangki hingga aksesori MT secara eksplisit menyampaikan ketangguhan. Tiap lekukannya tajam, serta dibalut aksesori semacam air scoop pada sisi tangki. Agak disayangkan, lampu utama mash halogen meski ada hiasan DRL LED. (Hlm/Tom)
Sumber: Visordown
Baca juga: Honda CB350 H’Ness Meluncur di India, Tantang Royal Enfield Classic 350
-
Jelajahi Honda CB650R
Model Motor Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda CB650R Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
Tenaga Maksimal
89.17
|
76
|
Torsi Maksimal
60.7 Nm
|
37.6 Nm
|
Jenis Kopling
Wet, Multi-Plate
|
Wet, Multi-Plate
|
ABS
Ya
|
-
|
Mode Berkendara
Street, Road, Sport
|
Street, Road, Sport
|
Rem Belakang
Disc
|
Disc
|
Rem Depan
Cakram Ganda
|
Disc
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda CB650R dari Zigwheels
- Motovaganza