First Ride Kawasaki Ninja 250: Ringan dan Rileks (Part 1)
Kesempatan test ride Kawasaki Ninja 250 terbaru akhirnya datang juga. PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) mengajak kami ke Sirkuit Sentul, merasakan langsung berkendara dengan motor sport full fairing tersebut, hari ini (12/1).
Impresi pertama kami, desainnya berubah lebih agresif. Terutama karena penggunaan lampu depan LED dengan bentuk lebih pipih dan lekukan tubuh yang besar di depan namun langsing di belakang. Tampilan itu sukses menjadikannya begitu sportif dan tetap berkesan sebagai motor besar.
Apalagi Ninja 250 varian SE ABS warna oranye seharga Rp 72,4 juta (OTR Jakarta). Varian itu mendapat berbagai aksesori penunjang, di antaranya : windshield lebih besar, frame slider, jok single seater dan grafis keren. Melihatnya saja, membuat kami begitu ingin segera menungganginya.
Bila dana Anda terbatas, tersedia pula varian standar dengan harga lebih murah, Rp 61,9 juta (OTR Jakarta). Cuma tidak mendapat aksesori seperti varian SE ABS. Kawasaki juga menyediakan varian SE sebagai pilihan tengah, harganya Rp 64,3 juta (OTR Jakarta). Kelebihannya ada di grafis khas balap, perpaduan hijau dan hitam persis milik kuda balap Kawasaki Racing Team (KRT). Hanya saja belum dibekali rem ABS.
Posisi berkendara
Duduk di jok rival Honda CBR250RR ini, kami merasa nyaman. Kaki dengan mudah menapak ke aspal. Rangka baru berjenis twin spar hasil adaptasi Ninja H2, serta tangki bensin dikecilkan kapasitasnya menjadi 14 liter, sukses membuat bobotnya lebih ringan 7-8 Kg dibanding generasi sebelumnya. Penggunaan stang model upperyoke juga membuat posisi tubuh tidak terlalu menunduk saat berkendara.
Kawasaki memang sengaja membuat penunggangnya rileks saat berada di atas motor. Hal ini tidak terlepas dari masukan konsumen yang menggunakan Ninja 250 sehari-hari atau untuk keperluan touring. Bahkan disediakan juga fitur DC Outlet, berguna sebagai pengisi daya baterai smartphone selama berkendara (khusus varian SE).
Saat tombol starter ditekan, kemudian pedal gas diputar. Suara mesin dan knalpotnya langsung menyambut. Terdengar begitu renyah, seolah mengajak kami untuk segera tancap gas.
Kehadiran speedometer kombinasi hasil adaptasi Ninja 650 juga meningkatkan ketersediaan informasi terkait kondisi motor. Mulai dari posisi gigi transmisi, odometer, trip meter, jarak tempuh dengan konsumsi bahan bakar tersisa, konsumsi bahan bakar rata-rata, temperatur pendingin, eco indicator dan jam. (Lod/Van)
Baca Juga : Begini Rasanya Kawasaki Ninja 250 Menurut Pembalap WSBK
-
Jelajahi Kawasaki Ninja 250
Model Motor Kawasaki
Jangan lewatkan
Promo Kawasaki Ninja 250, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Kawasaki Ninja 250 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
249
|
250
|
249.7
|
248.8
|
250
|
Tenaga Maksimal
38.46
|
35.53
|
38
|
29.5
|
35.5
|
Torsi Maksimal
23.5 Nm
|
23.6 Nm
|
23.3 Nm
|
24 Nm
|
23.6 Nm
|
Jenis Mesin
Parallel Twin Cylinder, 8 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valves DOHC, Liquid Cooled Engine
|
Parallel Twin Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled, DOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke Engine
|
Inline 2 Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Liquid-Cooled DOHC
|
Jenis Kopling
Wet Multi-Plate, Manual
|
Wet
|
Multi-Plate, Wet Clutch with Coil Spring
|
-
|
Wet, Multi-Plate, Manual
|
ABS
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
-
|
Tidak
|
Mode Berkendara
Sport
|
Sport, Road
|
Sport, Road
|
Road
|
Sport, Road
|
Rem Depan
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
Disc
|
|
Tren Sport
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Kawasaki Ninja 250 dari Zigwheels
- Motovaganza