Empat Pilihan Naked Bike Seharga Mitsubishi Xpander Cross

Mitsubishi Xpander Cross baru saja dirilis. Rupa dan isinya cukup menggugah untuk dipinang. Mereka melego mobil anyar ini mulai Rp 267,7 -Rp 286,7 jutaan. Tapi bagi rider sejati, rasanya tak akan gentar untuk meminang Xpander anyar. Karena dengan nilai sama, bisa ditukar motor yang jauh lebih menyenangkan. Ya, inilah empat naked bike seharga Mitsubishi Xpander Cross.

Yamaha MT-09

Motor pertama yang jadi perhatian kami, Yamaha MT-09. Naked bike pabrikan berlambang garputala ini dijamin bisa memuaskan adrenalin kala berkendara. Tak lain, karena bekalan mesin monster di balik rangka diamond. Namun memang, wajahnya kurang sangar.

Konfigurasi mesin bersilinder ganjil (3) agak tak lazim. Namun racikan itu berhasil memberi output impresif. Tercatat angka 113 hp/10.000 rpm dan torsi 87,5 Nm/8.500 rpm dari jantung 847 cc. Rasio kompresi dibuat padat (11,5:1), sementara diameter disilinder diset lebih besar (78 x 59 mm). Hasilnya, karakter mesin garang kala di putaran menengah hingga atas berkat overbore.

Soal tampang memang kurang intimidatif. Guratnya terlalu kalem terutama di fasad. Lihat saja lampu depan model jajar genjang, bak wajah tak bersalah. Kontras dengan performa. Untung pada tangki hingga ke belakang banyak tekukan tajam. Cukup mengobati.

Peranti pengereman dan handling rasanya sudah cukup. Dua disc brake di depan dan satu di roda belakang siap menciptakan deselerasi instan. Sementara monoshock dan fork upside down menjaga pengendara tetap akurat kala menikung. Inilah paket lengkap untuk ngebut seharga Rp 250 juta (OTR Jakarta).

Kawasaki Z900

Sejauh ini, Z900 menjadi moge paling laris Kawasaki. Ada dua tema yang ditawarkan. Versi RS seharga Rp 286 juta dan Café Rp 295 juta. Perbedaan keduanya berupa aksesori saja. RS dibiarkan telanjang sementara Café memakai fairing bulat khas motor balap 70an. Teknis? Sama persis.

Pembekalan jantung mekanik 948 cc empat silinder DOHC 16-valves, membuahkan tenaga 107 hp/8.500 rpm dan torsi puncak 95 Nm/6.500 rpm. Kalah sedikit dengan Yamaha, namun tidak pada torsi. Momen puntir bisa diciptakan lebih sadis oleh Z900. Plus, gapaian tenaga pun tak butuh putaran mesin tinggi.

Secara rupa, kami sarankan ambil versi Café. Pemasangan fairing bulat di lampu berhasil memberi karakter kuat pada motor. Lapisan warna pun jauh lebih atraktif: biru-putih dan hijau-putih. Tentu dengan hiasan grafis senada era lawas.

Walau bernuansa nostalgia, perangkat mekanik tak berarti dikesampingkan. Penahan laju misalnya, mengadopsi model dual semi-floating disc 300 mm. Belakangnya, dipasang cakram 250 mm. Dua-duanya sudah terkoneksi ABS.

Kawasaki W800

Sama halnya dengan seri Z, W800 ditawarkan dalam dua tema. Satu naked klasik, sedang satunya lagi bergaya café racer. Namun tak semata-mata hanya berbeda di aksesori fairing. Ujung jok Café dibuat ala buntut tawon. Konfigurasi ban pun 18-18 inci. Sementara varian standar, memiliki jok rata dan komposisi ban 19-18 inci. Dengan harga Rp 285- Rp 290 juta, motor legendaris ini jadi opsi menggiurkan.

Teknologi mesin memang tak semodern line-up moge pilihan sebelumnya. Bahkan cenderung ketinggalan jaman. Berbasis vertical twin 773 cc SOHC, dengan output 51 hp/6.500 rpm dan torsi 62,9 Nm/4.800 rpm. Ramuan ini tak jauh berbeda dengan W800 masa lalu. Hanya saja peran karburator digantikan oleh injektor. Namun, itulah esensi membeli roadster ini.

Honda CB650R

Inilah naked bike campuran klasik-modern. Honda menyebutnya, Neo Sport Café. CB650R turut masuk dalam daftar moge pilihan, karena harganya Rp 275 juta. Selain itu, apa yang dipunya juga menggugah selera. Tampilan klasik dihias aksen modern dan berteknologi canggih. Menjadi sensasi tersendiri kala memilikinya.

Untuk memacu motor, disediakan amunisi mesin empat silinder 648,72 cc DOHC PGM-FI. Ya, tenaga 89 hp sanggup dilontarkan pada raungan 11.000 rpm. Torsi puncak tak kalah menarik. Gaya dorong sebesar 60,7 Nm siap diberikan pada putaran 8.000 rpm. Semuanya ditransfer ke gearbox 6-speed ke roda belakang.

Wajah sang Neo Sport ini memang tidak intimidatif. Namun benar-benar indah dipandang. Headlight bundar nan klasik diisi pencahayaan LED. Aksen DRL beralur tapal kuda pun menjadi elemen indah yang dipunya. Dari tangki ke belakang, susunan bodi kotak-kotak tak berlebihan. Sehingga nada klasik dan modern berpadu dengan baik.

Ragam fitur canggih bisa diatur dari panel full digital. Informasi yang tersaji lebih dari cukup untuk bersenang-senang di jalan raya. Lantas bekalan suspensi, pengereman, semuanya kami rasa sudah menunjang. (Hlm/Van)

Baca Juga: Ini Motor yang Harganya Lebih Mahal dari Mitsubishi Xpander Cross