Bagaimana Rasa Berkendara Ninja 250 Terbaru? Ini Komentar Pembalap WSBK

Kawasaki Ninja 250 memang sudah dipasarkan sejak tahun lalu. Walau demikian, baru sekarang motor sport itu bisa ditunggangi. Kesempatan pertama, langsung dilakukan di Sirkuit Sentul.

Selain wartawan, rival CBR250RR ini juga dijajal para pembalap Kawasaki. Mereka adalah Jonathan Rea selaku juara tiga kali World Superbike (WSBK) dan A.M Fadly sebagai pembalap nasional yang berlaga di Asia Road Racing Championship (ARRC).

Keduanya berhasil menyelesaikan empat putaran sirkuit. "Sangat menyenangkan, desain sirkuit juga membuatnya semakin asyik ditunggangi, meski ada beberapa aspal yang tidak rata tapi tetap menyenangkan," papar Rea.

Saking senangnya, pembalap berusia 30 tahun itu bahkan minta tambah putaran. Awalnya cuma diberi kesempatan dua lap, tapi kemudian melahap dua lap lagi. "Saya juga terkejut dengan tenaganya. Selain hebat ditunggangi di lintasan, motor ini pasti juga enak dipakai di jalan raya," tambahnya.

Senada, Fadly juga sangat menikmati tenaga besar dari Ninja 250 anyar. Menurut dia, kuda besi ini punya karakter yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Bobot terasa jauh lebih ringan dan pengendalian begitu mudah saat di tikungan.

"Tadi kecepatan maksimum bisa dapat 170-169 km dengan spesifikasi standar. Pastinya kalau untuk balap lebih cepat lagi. Cornering juga lebih lincah," jelasnya.

Bila melihat spesifikasi, Ninja 250 anyar jauh berbeda dari sebelumnya. Kapasitas mesin memang sekilas sama, 249 cc, berkonfigurasi dua silinder DOHC. Tapi performanya sungguh melampaui generasi lama, sanggup mengeluarkan torsi puncak 23,5 Nm pada 10.000 rpm dan tenaga maksimal 39 PS pada 12.500 rpm. Padanannya sistem transmisi 6-percepatan manual dengan assist & slipper clutch untuk mempermudah perpindahan gigi.

Bobot kuda besi Kawasaki ini di atas kertas pun lebih ringan. Kawasaki melakukan diet ketat, sehingga terdapat selisih 7-8 Kg, jadi semakin nyaman ditunggangi dan menyenangkan saat di tikungan.

Di Indonesia, Ninja 250 dijual mulai dari rp 61,9 juta (OTR Jakarta) untuk varian standar tanpa ABS. Banderol termahalnya Rp 72,4 juta (OTR Jakarta) varian special edition ABS dengan warna bodi oranye. Kelebihan varian termahal itu, sudah punya anti-lock braking system (ABS) untuk mencegah roda belakang terkunci. Ada pula aksesori lain berupa: windshield besar, frame slider, jok sigle seater.

Tidak ketinggalan disediakan pula DC outlet selaku sarana penyambungan peranti elektronik. Outlet ini bisa digunakan biker untuk megisian baterai smartphone saat berkendara. Penyematan fitur ini karena permintaan konsumen, khususnya yang sering melakukan perjalanan jauh atau touring. (Lod/Van)

Baca Juga : Catat Empat Kekurangan Kawasaki W175