Adakah Kekurangan Honda Beat?
Honda Beat merupakan motor terlaris di Indonesia. Dengan predikat itu, tentu menyebutkan kelebihannya lebih mudah dari kekurangannya. Mulai dari harga terjangkau Rp 15,175 juta (OTR Jakarta), sampai dengan konsumsi bahan bakar irit mencapai 59 kpl (klaim Honda).
Lalu adakah kekurangan Beat? Tentu ada, karena seperti pepatah, "tak ada gading yang tak retak". Apa saja kekurangannya? Simak bahasan berikut:
1. Bagasi Tidak Muat Helm
Dari awal diluncurkan pada 2008, bagasi Beat tidak pernah mampu memuat helm. Padahal, bagasi luas sangat penting untuk skuter yang dipakai harian. Selain bisa dimanfaatkan untuk mengamankan helm saat motor di parkir, juga bisa menyimpan berbagai barang agar tidak terkena hujan saat berkendara. Saat ini, ukuran bagasi Beat hanya 11 liter. Hanya bisa untuk menyimpan jas hujan, sarung tangan dan kacamata.
Rak depan Beat juga tidak bisa digunakan maksimal. Rak kiri memang bisa dipakai menaruh botol minum, sehingga ketika pengendara kehausan, dengan mudah menjangkau minuman. Sayangnya dimensi rak kiri tidak sama seperti rak kanannya yang mempunyai ukuran sangat kecil, karena harus berbagi tempat dengan kunci kontak. Jadi rak kiri hanya bisa digunakan menaruh uang, sarung tangan dan lain-lain.
2. Sistem Pencahayaan Belum LED
Kekurangan lain dari Beat, belum dibekali sistem pencahayaan LED. Padahal di beberapa produk sekelas, fitur ini sudah tersemat. Sebut saja saudara sesama skutik 110 cc dari Honda: Vario 110 dan Scoopy. Keduanya sudah dibekali lampu depan LED yang diklaim bisa lebih terang untuk menerangi jalan saat berkendara, serta hemat daya sehingga sistem kelistrikan lebih stabil.
3. Performa Mesin Kurang
Berada di kelas skutik 110 cc, Mesin Beat mengandalkan kapasitas murni 108 cc SOHC dengan pendingin udara. Keunggulannya, mesin diklaim sangat irit hingga bisa mencapai konsumsi bahan bakar 59 Kpl dengan metode pengujian ECE R40. Apalagi Honda memasangkan fitur idling stop system (ISS) dan eco indicator yang juga bertujuan membuatnya semakin irit. Cara kerja ISS, menonaktifkan mesin saat motor berhenti lebih dari tiga detik. Kemudian mesin aktif kembali saat tuas gas diputar.
Meski irit, namun dari sisi performa, mesin ini masih kalah hebat dari kompetitornya. Jantung mekanisnys hanya bisa memuntahkan torsi puncak 9,01 Nm pada 6.500 rpm dan tenaga maksimal 8,68 PS pada 7.500 rpm. Coba bandingkan dengan Suzuki Nex yang dibekali mesin 113 cc. Depot dayanya mampu memuntahka torsi puncak 8,7 Nm pada 6.500 rpm dan tenaga maksimal 9,4 PS pada 8.800 rpm.
Baca Juga: Yamaha X-Ride vs Honda Beat Street
-
Jelajahi Suzuki NEX II
Model Motor Suzuki
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Motor Suzuki NEX II Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
113
|
109.5
|
124.8
|
124.5
|
125
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, 2 Valves, SOHC, Air Cooled Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Air-Cooled, SOHC
|
4-Step, SOHC, eSP, Liquid Cooling Engine
|
4 Stroke, SOHC, Air Cooled
|
4-Stroke, SOHC
|
Indikator Lampu
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Bulb
|
Diameter x langkah
-
|
47 mm x 63.1 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
57 mm x 48.8 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Suzuki NEX II dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature