Wuling Cortez Pakai Transmisi AMT, Apa Keunggulannya?

Harga Wuling Cortez memang masih dirahasiakan. Tapi beragam fitur dan spesifikasi yang dibawanya sudah bisa ditengok. Bahkan, katanya, pemesanan sudah dibuka. Cortez termasuk MPV medium yang membawa persenjataan lengkap. Tapi ada satu yang menarik, penggunaan transmisi semi-otomatis AMT (Automated Manual Transmission). Apa saja sih pertimbangan dan kelebihan transmisi i-AMT punya Wuling Cortez?

Menurut pihak Wuling, penggunaan AMT karena mereka ingin menawarkan pilihan selain manual. Sedang pertimbangan biaya produksinya lebih murah bukan jadi fokus utama. "Tidak ada penekanan ke harga sih. Lebih ke arah pilihan berkendara dan biaya perawatan yang lebih murah," ujar Arif Ramadhi, Product Planning Specialist SGMW Motor Indonesia, saat ditanya melalui pesan singkat.

Keunggulan utama penggunaan transmisi AMT, biaya produksi dan perawatan yang lebih murah ketimbang transmisi otomatis konvensional. Sedang sisi negatifnya, girboks AMT menghasilkan jeda perpindahan yang kadang sampai membuat frustrasi. Biarpun begitu, AMT masih memberikan kemudahan bagi pengemudi, khususnya saat jalanan padat atau macet. Pengemudi tak perlu lagi capek menginjak pedal kopling terus-menerus.

Tentunya itu berlaku pada Wuling Cortez bertransmisi i-AMT 5-speed. Saat dihadapkan dengan kemacetan, tak perlu lagi mengeluhkan kaki kiri dan pedal kopling. Pilihan mode eco dan sport juga memberi pengaruh berkendara menggunakan i-AMT pada Cortez. Mode eco, cocok untuk penggunaan dalam kota harian. Sedang mode sport menjadikan perpindahan gear yang lebih responsif. Gabungkan dengan perpindahan manual M untuk mengoptimalkan perpindahan gear. Huruf 'i' pada i-AMT berarti  Intelligent, pihak Wuling sudah mengoprek AMT pada Cortez agar lebih pintar. Pintar dalam menyesuaikan putaran mesin dan perpindahan gear yang sesuai.

Impresi awal kami yang singkat, transmisi AMT Cortez memiliki perpindahan gigi lebih presisi dan jeda jauh lebih halus ketimbang AMT di mobil merek lain. Butuh pengujian lebih lanjut soal ini, terutama untuk kondisi di lalu lintas yang padat.  

Tapi pada intinya, semua kembali ke pengemudi. Anda perlu berkenalan lebih dekat dengan transmisi i-AMT, untuk bisa menikmati pengendaraan sepenuhnya pada Cortez. Misal, saat start di tanjakan, transmisi AMT biasanya nyelonong ke belakang saat posisi tuas pindah ke D dan kaki diangkat dari pedal rem. Untung Cortez sudah dilengkapi fitur Hill Hold Control (HHC) agar mobil tidak merosot di tanjakan. Begitu juga saat menemui jalanan menurun, disarankan untuk memindahkan tuas ke posisi M dan sesuai kebutuhan memposisikannya di M1 atau M2. 

Terlepas dari itu semua, strategi Wuling menggunakan AMT pada Cortez patut diapresiasi. Wuling juga sebelumnya sudah melakukan pengujian transmisi ini di berbagai kondisi jalanan Indonesia. Paling tidak, masih lebih baik karena konsumen bisa memilih antara manual dan AMT. Itu yang tidak ditawarkan oleh sang adik, Confero. (Tom/Odi)

Baca Juga: Membandingkan Dimensi Wuling Cortez dan Kijang Innova