Wuling Cortez, Ini Perbedaan Varian Termahal dan Termurah

Jika Wuling Cortez L tipe tertinggi melebihi budget Anda, coba lirik tipe bawahnya, Cortez tipe C. Sebagai varian terendah, Cortez C dilabeli harga paling murah Rp 218 juta (tipe 1.8 C M/T). Sangat menggiurkan, karena harganya selevel Low MPV seperti Toyota Avanza Veloz 1.3, Honda Mobilio E, Suzuki Ertiga GX dan Mitsubishi Xpander Exceed. Sebelum membandingkan dengan lawan-lawannya, menarik untuk membedah perbedaan Cortez termahal dan termurah, karena diferensiasi harganya cukup besar.

 

Kami menemui Wuling Cortez 1.8 C 6MT di salah satu showroom di Surabaya. Tampilan fisik sulit dibedakan karena hampir keseluruhan wujud Cortez C sama dengan tipe L. Aksesori terbilang serupa, seperti roof rail, pelek 16-inci identik dan rear spoiler. Perlu kejelian lebih untuk membedakan dari fitur yang tertempel di eksteriornya. Paling mudah dikenali dari gagang pintu yang sewarna bodi, tidak dibalut aksen mengilap. Lapisan krom juga tidak menghiasi lis jendela, tampak sederhana.

Lampu utama ternyata belum pakai LED, melainkan halogen biasa dengan model proyektor. Di bawahnya tetap ada Daytime Running Light (DRL) LED dan fog lamp, namun tidak ada sensor parkir depan. Begitu pula lampu belakang yang juga bukan LED. Untungnya sudah ada fog lamp di belakang. Melongok ke atap tidak ada sunroof, tapi tersedia antena shark fin. Pembeda utama, ada emblem 1.8 L 6MT di bawah tulisan nama Cortez.

Kabin Cortez C tidak semewah di tipe L. Paling terasa dari lapisan jok yang berbahan soft nap biasa. Tapi bahan ini sangat lembut dan nyaman untuk diduduki. Busa joknya juga tebal dan empuk, sangat menunjang sisi kenyamanan seluruh penumpang. Jok semi-kulit baru didapat jika memilih versi 7-seater alias Lux+. Karena bukan trim Lux+, kursi baris kedua dapat diisi 3 penumpang dewasa, jadi mampu menampung total 8 orang. Perlu diketahui lagi, pengaturan jok depan Cortez C belum elektrik seperti di tipe L. Untuk sisi pengemudi juga tidak bisa diatur ketinggiannya.

Dasbor tampak berbeda dari Cortez yang pakai panel kayu. Setir pun tidak dilapisi material kulit dan tak ada tombol di sisi sebelah kanannya. Ini karena Multi Information Display (MID) berbeda. Ukurannya hanya 3,5-inci dengan informasi tidak sedetil Cortez L. Sistem entertainment tetap sama, berupa monitor layar sentuh 8-inci lengkap dengan fitur MirrorLink, Bluetooth, USB, SD Card, AUX-in dan kamera parkir. Minusnya tidak diberi sistem navigasi.

 

Transmisi manual dengan rasio 6-percepatan hasil rancangan Aisin AW. Tiga gear pertama memiliki rasio sama dengan i-AMT 5-speed. Mesin dan fitur keselamatan tidak mengalami penyunatan dari Cortez L. Inilah yang membuat tipe C ini masih sangat sepadan dengan harga yang dibayar. Satu bagian yang perlu diingat, Wuling menerapkan suspensi belakang berbeda di Cortez C dan L. Cortez tipe L mengadopsi suspensi independen double wishbone di belakang, sedangkan tipe C hanya semi-independen torsion beam. Ini berpengaruh pada bantingan dan pengendalian suspensi. Belum bisa menilai bedanya, tapi dari segi perawatan, torsion beam pastinya lebih murah karena simple. (Odi/Van)

Baca Juga: Mengenal Transmisi i-AMT Wuling Cortez