Sudah 1.500 unit All-new Fortuner Dipesan Konsumen

JAKARTA: Kompetisi di pasar SUV 7-seater tampaknya akan semakin dikuasai duo merek Jepang, yaitu All-new Toyota Fortuner dan All-new Mitsubishi Pajero Sport. Mundurnya pabrikan merek Amerika Serikat, Ford dari pasar otomotif Indonesia, menjadikan produk kompetitifnya di pasar yang sama, Ford Everest dipastikan tidak akan mendapatkan dukungan penuh untuk bertarung di kelas ini. Tak heran jika beberapa hari setelah peluncuran Fortuner, angka pemesanan mobil ini diklaim terus bertambah.

Saat diluncurkan pada 22 Januari lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM) sendiri telah mengklaim jika hingga minggu ketiga bulan Januari, angka pemesanan telah mencapai 1.300 unit. “Minat masyarakat terhadap Fortuner cukup tinggi, sehingga mobil ini bahkan sudah terpesan lebih dari 1.000 unit ujar Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur TAM saat peluncuran Fortuner Jumat (22/01) lalu. Henry juga berharap agar proses pengiriman unit ke konsumen dapat dilakukan secepatnya, sehingga konsumen tidak perlu menunggu terlalu lama.

Siang tadi, saat kami menghubungi General Manager Marketing TAM, Anton Jimmy, beliau mengatakan bahwa sejak peluncuran All-new Fortuner hingga hari ini (27/01), jumlah pemesanan telah bertambah hingga mencapai angka 1.500 unit. “Jadi dengan target kami per bulan yang mencapai 1.500 unit, basically bulan ini kami telah mencapai target yang diharapkan, bahkan sebelum akhir bulan,” tegasnya. Ke depannya, Toyota memang berharap agar penjualan Fortuner dapat mencapai 1.500 unit perbulannya, atau merebut pangsa pasar sekitar 35 persen di kelasnya. “Unit pertama sudah kami delivery, diharapkan konsumen pertama dapat menerima unit Fortuner pada akhir bulan ini,” tambahnya.

Optimisme TAM ini tampaknya akan mendapatkan tanggapan positif dari konsumen. Usai peluncuran Fortuner dan diadakannya test drive di Senayan City, Jakarta Pusat, beberapa calon konsumen yang melihat tampilan mobil baru ini, memuji penampilannya. “Bentuknya bagus dan interiornya mewah,” celetuk salah satu pengunjung yang hadir. Calon konsumen yang lain juga melihat kekurangan yang ada pada tenaga mesinnya jika dibandingkan dengan merek kompetitor bukan sebuah masalah berarti. “Mobil ini kan untuk keluarga dan rasanya tenaga yang diperlukan pun tidak perlu terlalu besar. Yang penting adalah kenyamanan dan efisiensi bahan bakar,” ujar Rio, yang berdomisili di Tangerang Selatan.

Meski begitu, masih ada beberapa calon konsumen yang masih menunda keputusannya membeli Fortuner baru. “Saya masih ingin tahu berapa harga yang ditawarkan oleh Mitsubishi untuk Pajero Sport terbarunya,” ujar salah seorang pengunjung. Ia menyadari jika harga Mitsubishi pasti akan lebih tinggi dibandingkan Fortuner karena masih diimpor langsung dari Thailand, “tapi mesin dan transmisi barunya lebih menggoda, semoga perbedaan harganya tidak signifikan,” tambahnya.

Keinginan TAM untuk dapat mencapai target penjualan Fortuner baru ke konsumen ini juga didukung sepenuhnya oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang memproduksi All-new Fortuner di pabriknya di Karawang. Saat kami berkesempatan mengunjungi pabriknya Selasa (26/01) lalu, Nandi Julianto, Direktur TMMIN menjelaskan bahwa mereka menargetkan akan memproduksi 6.000 unit Fortuner setiap bulannya untuk memenuhi pasar domestik maupun ekspor. Dengan komposisi produksi 20 persen untuk pangsa pasar domestik dan 80 persen untuk pasar ekspor, tahun ini diharapkan komposisi produksi untuk pasar domestik dapat meningkat hingga 40 persen.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2015 lalu, penjualan retail Toyota Fortuner semua varian mencapai 11.755 unit (Januari – Desember 2015) dengan pangsa pasar 21 persen di segmen SUV berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Rata-rata penjualannya pada tahun lalu berkisar di angka 980 unit dengan penjualan tertinggi di bulan Maret 2015 sebanyak 1.239 unit. Pada tahun 2013, kandungan komponen lokal Fortuner generasi lawas baru mencapai 32 persen dan terus meningkat hingga 60 persen saat produksinya berakhir di 2015 lalu. Kini Fortuner generasi kedua telah memiliki kandungan komponen lokal yang mencapai 75 persen, yang menjadikan mobil ini memiliki harga yang kompetitif.