Kiprah Wuling Motors Menginvasi Pasar Indonesia

Merek kendaraan Cina masih dipandang sebelah mata di pasar Indonesia. Jika ingat banyak merek mobil dan motor Cina yang berbondong-bondong datang ke tanah air beberapa tahun lalu, semua bernasib buruk dan namanya sudah tak terdengar lagi. Dagangannya sama sekali tidak laris, karena konsumen juga sangat skeptik dengan merek Cina. Tak lain lantaran kualitas produk yang ditawarkan juga jauh dari kata bagus. Dan produk buatan sana pun sudah dikenal sebagai barang ‘KW’, palsu, atau tiruan.

Wuling Motors harus punya strategi dan langkah jitu untuk memasuki pasar Indonesia yang “Japanese minded”. Membangun brand awareness, merupakan tantangan yang teramat sulit. Citra buruk produk Cina coba dipatahkan dengan perencanaan tersusun rapi dan matang.

SAIC GM Wuling Automobile Co., Ltd (SGMW) sebagai induk, bukanlah perusahaan lokal sembarangan. Ada joint venture di dalamnya. Menggabungkan dua pabrikan besar, SAIC Motor dan Liushou Wuling Motor CO., Ltd, ditambah pabrikan raksasa asal Amerika Serikat, General Motors (GM), yang memiliki saham 44%. Adanya nama GM di balik Wuling, sedikit banyak mengurangi keraguan terhadap produk asli buatan Cina.

 

Pada 2015, PT SGMW Motor Indonesia resmi berdiri. Invasinya ke pasar Indonesia ditandai dengan investasi besar-besaran. Tak kurang dari US$700 juta digelontorkan untuk membangun pabrik seluas 30 hektar dan Supplier Park 30 hektar, yang berdiri di atas lahan 60 hektar. Lokasinya terletak di pusat industri Greenland International Industrial Cikarang (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. Di sinilah dua MPV Wuling dan produk terbaru berikutnya dibuat. Kapasitas produksinya mencapai 120.000 unit per tahun.

Produk perdana Wuling Confero meluncur tahun lalu. Antusiasme pasar begitu tinggi dengan small MPV ini. Confero mengingatkan ponsel Cina, Xiaomi, karena fitur yang diberikan begitu berlimpah dengan harga jauh lebih murah dari brand ternama. Kualitas berkendaranya secara mengejutkan terbilang baik. Tak kalah dengan segmen Low MPV yang disasar, bahkan lebih enak dari beberapa di antaranya. Penjualannya, ternyata lumayan menggembirakan. Berdasarkan data wholesale 2017 dari Gaikindo, Confero terkirim 4.958 unit selama 6 bulan dipasarkan.

Agar memberikan rasa tenang kepada para konsumennya, Wuling dengan sigap langsung mendirikan banyak diler resmi dengan fasilitas 3S (Sales, Service & Spare Parts). Target 2018 ini bisa membuka sampai 80 diler di seluruh Indonesa. Bahkan Wuling punya asuransi resmi sendiri bernama Wuling Insurance. Asuransi ini kerjasama dengan Sompo Insurance dan memiliki beragam manfaat.

Strategi produk Wuling terlihat pintar. Pertama masuk merangsek langsung incar pangsa pasar otomotif terbesar di Indonesia, Low MPV. Meski mustahil mematikan dominasi Toyota Avanza, kelebihan yang dimiliki Confero semestinya cukup membuat malu lawan Jepangnya, yang berharga jauh lebih mahal. Itu perencanaan yang tepat, berani melawan arus dengan segudang amunisi.

Produk kedua juga masih berjenis kendaraan sama. Wuling Cortez yang diperkenalkan 18 Desember lalu, berada satu tingkat di atas Confero. Info harga yang diperoleh dari tenaga penjual Wuling, berada di kisaran Rp 230 – 260 jutaan. Banyak lawan yang bisa dijamah sekaligus di rentang harga segitu. Padahal dari segi spesifikasi, Cortez bisa menjadi lawan kuat Toyota Kijang Innova.

Menarik melihat gebrakan terbaru pabrikan ini. Apakah Cortez bisa mendulang kesuksesan lebih besar dari Confero? Sangat mungkin. Sebab Cortez mendapat pilihan transmisi otomatis AMT, sedangkan Confero tidak. Faktor krusial yang menjadi keputusan pembelian konsumen saat ini, terutama di kota-kota besar. (Odi)

Baca Juga: Wuling Resmi Buka Pemesanan Cortez, Ada Penawaran Khusus!