Rivalitas Skutik 125 cc Andalan Tiga Pabrikan Jepang, Mana Layak Dipilih?

Skutik dikenal memiliki fleksibilitas, kenyamanan serta kepraktisan. Rentang model dan harga yang ditawarkan bervariatif, sehingga memberi banyak pilihan kepada konsumen. Sebut saja seperti Yamaha Grand Filano Hybrid Connected, New Honda Vario 125 dan Suzuki Avenis. Mereka merupakan skutik 125 cc andalan dari pabrikan Jepang yang dijual di Indonesia. Dari rivalitas ketiganya, mana yang layak dipilih?

 

Desain Punya Karakter Masing-masing

Sebetulnya agak subyektif ketika bicara desain. Meski begitu, ketiganya sama-sama memiliki karakter yang khas. Sebagai skutik pendatang baru, Grand Filano menawarkan desain retro modern. Mengusung tema "The Next Level of Fashion” dengan konsep stylish dan elegan. Meski bernuansa klasik, ia menonjolkan sisi fashion terkini dan tetap memperhatikan kenyamanan penggunanya.

Desain bodinya dinamis. Lampu utama memiliki bentuk diamond. Sementara sepasang sein minimalis menempel secara vertikal di bawah atau tiap sisi fairing depan. Bagian tengahnya ada daytime running light atau Unique LED Position Light. Disematkan di bagian ‘dasi’-nya.

Pakai flat footboard atau pijakan kaki yang memiliki permukaan rata. Layout bagian samping mengadopsi gaya halus dan bersih. Diberikan emblem 3D bertuliskan Grand Filano yang khas di tameng depan dan panel bodi belakang. Pakai jok model menyatu dengan desain premium. Buat varian termahal gunakan konsep two tone dan ada embos bertekstur bordir. Komponen belakang dibuat modern. Stoplamp maupun sinyal belok dibuat vertikal. Knalpot warna hitam dibalut dengan cover krom.

New Vario 125 punya tampilan agresif berkat penyematan V shape di bagian fasad. Cover pencahayaan depan dibuat sipit. Dilengkapi dengan pencahayaan full LED dan Daytime Running Light (DRL) di atas lampu utama. Beberapa panel bodi juga terdapat garis tegas dan bersudut tajam.

Menggunakan floor dek rata buat mengakomodir kebutuhan para pengendara. Punya dua kompartemen di dek depan. Jok pakai model menyatu dengan kontur tebal. Lalu fairing samping punya tarikan garis tegas dan dihiasi semacam komponen plastik bertumpuk. Area bodi plastik kasar di bagian samping lebih minimalis. Sementara sektor belakang mengedepankan unsur lancip ke atas.

Suzuki Avenis juga tergolong skutik sporty. Panel bodi memiliki garis tajam nan tegas, dari depan hingga ke belakang. Headlamp dan stoplamp sudah berteknologi LED. DRL-nya tampak futuristik dengan lekukan semacam lubang udara, membuat bagian depan jadi aerodinamis dan kekar. Posisi lampu sein dibuat terpisah, depan maupun belakang. Sedang posisi tengah cover stang diisi visor kecil berkelir hitam.

Sisi kiri dan kanan tameng terdapat ‘mata kucing’. Ia mengusung floor dek rata yang terbilang cukup luas. Terdapat dua kompartemen di dek depan. Joknya pakai model menyatu dan berukuran lebar dengan motif two-tone cover yang menyempurnakan penampilan.

Baca Juga: Alternatif Kelas 125 cc Selain Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected yang Tak Kalah Menarik

 

Dimensi Pas Buat Rata-rata Orang Indonesia

Boleh dibilang ketiga skutik 125 cc andalan tiga pabrikan Jepang masih bisa ditolerir buat urusan dimensi. Ukurannya dirasa pas buat rata-rata orang Indonesia. Untuk skutik klasik Yamaha tercatat memiliki panjang 1.820 mm, lebar 685 mm, dan tinggi 1.155 mm. Ground Clearance 125 mm dan tinggi tempat duduk 790 mm. Sedang tangki bahan bakar minyak (BBM) berkapasitas 4,4 liter. Berat isi mencapai 100 kg.

Skutik Honda punya panjang 1.918 mm, lebar 679 mm, dan tinggi 1.066 mm. Tinggi tempat duduknya 769 mm, jarak sumbu roda 1.280 mm, ground clearance 131 mm dan berat kosong 112 kg. Sedang kapasitas tangki bahan bakarnya 5,5 liter.

Unit dari Suzuki tergolong kompak. Panjang 1.895 mm, lebar 710 mm, tinggi 1.175 mm dan ground clearance 160 mm. Tinggi tempat duduknya 780 mm dan berat kosongnya 107 kg. Sedang kapasitas bahan bakarnya 5,2 liter.

 

Performa Memadai Buat Lintas Perkotaan

 

Masing-masing pabrikan menawarkan berbagai keunggulan untuk urusan performa. Teknologi yang menempel pada enjin juga kini lebih canggih. Semuanya berorientasi pada efisiensi bahan bakar dan memadai kala dipakai buat harian di jalur perkotaan.

Grand Filano disokong mesin berkubikasi 125 cc, 1-silinder, SOHC, 2-katup, pendingin udara, dan berpengabut injeksi Blue Core. Konfigurasi enjinnya overstroke. Panjang langkah 57,9 mm dan diameter piston 52,4 mm. Sedang perbandingan kompresi 11:1. Ia mampu memuntahkan tenaga maksimal 8,1 Hp di 6.500 rpm dan torsi puncak 10,4 Nm di 5.000 rpm.

Mesin yang diusung skutik Yamaha dikawinkan dengan Blue Core Hybrid. Teknologi hibrida ringan yang berasal dari 2 sumber tenaga, yaitu power dari mesin serta Electric Power Assist Start (EPAS). Untuk mendukung dua sektor tadi ada sejumlah komponen yang saling menunjang, antara lain Smart Motor Generator (SMG), baterai (aki), dan Starter Generator Control Unit (SGCU). Hasilnya, akselerasi awal lebih bertenaga dan halus, khususnya ketika membawa penumpang, barang, dan jalan menanjak. Sementara SMG bikin suara mesin jadi lebih halus saat pertama kali dinyalakan. Setelah mesin menyala, generator berfungsi untuk melakukan pengisian baterai atau aki.

Unit dari Honda mengandalkan mesin 124,8 cc eSP 4-langkah, SOHC dengan pendingin cairan dan sistem suplai bahan bakar PGM-FI (Programmed Fuel Injection). Dengan racikan 52,4 x 57,9 mm (bore x stroke) ia bisa menghasilkan tenaga maksimal sebesar 11,1 hp di 8.500 rpm dan memuntahkan torsi sebesar 10,8 Nm di kitiran 5.000 rpm. Padanannya sistem transmisi CVT sebagai penyalur tenaga ke roda belakang.

Pabrikan mengklaim kalau New Honda Vario 125 tergolong skutik teririt di kelasnya. Ia mampu menghasilkan 51,7 km/liter dengan metode ECE R40. Catatan itu didapat bila fitur ISS diaktifkan.

Avenis berkapasitas 124 cc, SOHC (Single Over Head Camshaft), satu silinder Fuel injection dan berpendingin udara dengan ukuran (Diameter x Langkah) 52,5 mm x 57,4 mm. Rasio kompresinya di angka 10,3:1. Enjinnya dapat menghasilkan tenaga sebesar 8,5 Hp pada 6.750 rpm dan torsi sebesar 10 Nm di putaran 5.500 rpm. Dengan karakter mesin overstroke, Avenis nyaman untuk dibawa stop and go di perkotaan.

Walau tak ada catatan mengenai efisien bahan bakar, Avenis 125 mengadopsi teknologi mesin SEP (Suzuki Eco Performance). Mampu menyeimbangkan penggunaan bahan bakar seefisien mungkin dalam menghasilkan akselerasi dan performa yang sesuai dengan kebutuhan pengendara.

 

Fitur Canggih dan Modern

Urusan fitur masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Meski begitu teknologi yang diberikan tergolong memadai buat beraktifitas sehari-hari. Dibanding lawannya, Grand Filano lebih baik karena dibenamkan fitur konektivitas. Smartphone pengguna bisa tersambung ke sepeda motor lewat aplikasi Y-Connect via bluetooth. Dari situ pengendara bisa melihat informasi terkait notifikasi telepon dan pesan masuk di dasbor motor, informasi konsumsi bahan bakar, lokasi parkir terakhir, rekomendasi perawatan yang menunjukan kondisi aki dan oli, monitoring konsumsi bahan bakar, notifikasi malfungsi sampai dengan Revs Dashboard.

Seluruh sektor cahaya dihasilkan dari sinar LED. Lebih lanjut dirinya punya panel instrumen digital yang terbagi dalam dua elemen. Sektor atas diisi dengan layar LCD berteknologi negative display dan bawahnya ada TFT Sub Display. Tergolong canggih di kelasnya. Di situ terdapat animasi Welcome Aboard dan Goodbye Message, indikator bensin, odometer, trip, konsumsi BBM realtime, AVG konsumsi BBM, dan voltase baterai. Dan paling menarik ada siluet Grand Filano dengan gambar petir di bagian tengahnya. Mengindikasikan kalau Power Assist sedang aktif.

Kemudian Electric Power Socket dan di bawahnya ada Spacious Front Pocket. Dirinya sudah menggunakan Smart Key System (keyless) yang dilengkapi dengan fitur Answer Back System, bagasi sebesar 27 liter, Convenience Hook Carabiner, serta Smart Front Refuel buat pengisian bahan bakar agar praktis tanpa membuka jok. Sisanya side stand switch, lampu hazard, Eco indikator, Smart Lock, one push start, serta Smart Motor Generator (SMG).

Skutik Honda juga tak kalah canggih. Pencahayaan seluruhnya sudah LED dan terdapat Daytime Running Light (DRL) di atas lampu utama. Buat tipe ISS diberikan Smart Key System. Terintegrasi pula dengan Alarm Anti-theft dan Answer Back System. Lalu ada USB Charger dengan daya maksimal 5V 2.1A, full digital panel meter, kapasitas bagasi masih 18 liter, Functional Hook buat membawa barang di depan dan berteknologi Combi Brake System (CBS). Terdapat ruang penyimpanan di bawah jok, berkapasitas 21,8 liter. Sanggup untuk menaruh helm maupun barang bawaan lainnya hingga bobot 10 kg.

Untuk headlamp dan stoplamp Avenis juga sudah berteknologi LED, lengkap dengan DRL. Ia juga sudah mengadopsi Full Digital Instrument Panel. Terdapat dua kompartemen di dek depan. Sisi kiri berukuran 1 liter dan diberi penutup sekaligus ada USB socket. Sisi kanan berkapasitas 1,6 liter dan posisinya terbuka. Terdapat ruang penyimpanan di bawah jok, berkapasitas 21,8 liter. Lalu tersedia double hook.

Sebagai penunjang keamanannya, Avenis 125 telah dilengkapi dengan teknologi Suzuki Easy Start System yang terintegrasi dan memudahkan saat menghidupkan mesin. Lalu Safety Shutter Key, Side stand engine cut-off switch, Rear Brake lock serta ICBS (Integrated Combined Braking System). Sistem pengereman yang mengintegrasikan rem bagian depan dan belakang.

Baca Juga: Selisih Rp5 Jutaan, Beli Yamaha Grand Filano atau Honda Scoopy?

 

Stabilitas dan Deselerasi

Dalam hal pengendalian, ketiganya mengandalkan tipe rangka underbone. Khusus Grand Filano disokong sepasang roda 12 inci yang dibungkus ban tubeless ukuran 110/70 (depan-belakang). New Vario 125 pakai pelek 14 inci yang dibalut ban 90/80 di depan dan 100/80 belakang. Varian tertingginya lebih menarik karena dicat burnt titanium. Sedang Avenis gunakan model kombinasi, depan berukuran 12 inci dan 10 inci di belakang. Masing-masing memakai ban ukuran 90/90 dan 90/100.

Urusan deselerasi semuanya mengandalkan kombinasi cakram dan tromol. Tapi buat New vario 125 sudah pakai disk model gelombang yang dipercaya lebih cepat mereduksi panas. Sementara peredam kejut, mengedepankan sematan umum yaitu konfigurasi tunggal di belakang dan teleskopik untuk menopang kaki depan.

 

Harga dan Varian Bervariatif

Skutik baru Yamaha memiliki dua varian, Lux dan Neo. Hanya saja pada versi Lux pakai desain jok premium. Berlapis kulit warna coklat dengan konsep two tone. Lux punya warna White Pearl dan Matte Blue. Dipasarkan dengan harga Rp27,5 juta. Kemudian versi Neo hadir dengan pilihan empat pilihan warna, di antaranya Neo Dull Blue, Neo Red, Neo Beige, dan Neo Black. Dibanderol Rp27 juta OTR Jakarta.

New Honda Vario 125 hadir dengan beragam pilihan. Buat yang suka tampil beda, pabrikan menyediakan Advance Matte White dan Advance Matte Blue. Keduanya cuma ada di tipe CBS-ISS SP. Menariknya versi ini pakai warna matte pada bodi. Stripe atraktif serta dikombinasikan dengan sentuhan pelek dan pegangan belakang berkelir titanium. Harganya saat ini Rp24,4 juta OTR DKI Jakarta.

Lalu ada tipe CBS-ISS dengan pilihan warna Advance Matte Black. Istimewanya ada penyematan 3D emblem bertuliskan Vario yang khas. Model ini dipasarkan seharga Rp24,150 juta. Sedang untuk versi CBS hadir dalam dua varian warna yaitu Sporty Black dan Sporty Red. Harganya sekarang Rp22,5 juta OTR Jakarta.

Sementara Avenis tersedia dalam tiga pilihan warna yaitu Pearl Mirage White/Metallic Matte Fibroin Grey, Metallic Matte Black/Glass Sparkle Black dan Metallic Matte Fibroin Grey/Metallic Lush Green. Dibanderol Rp29,970 juta on the road DKI Jakarta.

 

Simpulan

Secara umum, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Yamaha menjual Grand Filano lebih mahal lantaran punya teknologi yang tak ada di lawannya. Seperti fitur konektivitas dan TFT sub display. Honda menawarkan New Vario 125 dengan keunggulan tampang sporty dan nama yang sudah dikenal masyarakat luas. Sementara Avenis punya harga lebih mahal dengan yang lain karena didatangkan langsung dari India dalam bentuk utuh. Meski demikian, semuanya memiliki harga direntang Rp20 jutaan. Sekarang tinggal keputusan Anda, mau menebus skutik 125 cc dari Yamaha, Honda atau Suzuki? (BGX/ODI)

 

Baca Juga: Pilihan Skutik 125 cc Terbaru 2023 Seharga Rp20 Jutaan