Waspada Menggunakan Jalur Contraflow
Sangat berbahaya karena berisiko tabrakan dari arah berlawanan
Kecelakaan berujung maut terjadi pada jalur contraflow KM 58, Cikampek, Senin (8/4). Sebuah unit Daihatsu Gran Max terbakar habis setelah bertabrakan dengan kendaraan yang melaju di jalur sebelahnya. Belasan orang tewas dan menjadi pengingat mengapa jalur contraflow terhitung berbahaya.
Jusri Pulubuhu, Training Director dan Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) menyarankan untuk tidak memilih jalur contraflow ketika memiliki opsi jalur lain. Contraflow adalah rekayasa pengaturan lalu lintas untuk mengubah sebagian arus kendaraan yang mengalami kemacetan ke jalur berlawanan yang lebih lapang. Jalur hanya dipisah pembatas tidak permanen seperti traffic cone yang berisiko tabrakan dari arah berlawanan.
"Ini seakan jalur yang mematikan. Di sisi kiri ada tembok, sementara sisi kanan ada kendaraan lain dari arus berlawanan. Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan hingga terjadi tabrakan beruntun karena distraksi motorik," ucap Jusri dikutip Antara.com.
Jusri mengungkapkan contraflow justru membutuhkan kesiapan fisik, kendaraan yang lebih menuntut fokus. Terlebih saat berkendara di kondisi lelah, pengemudi tidak bisa berhenti untuk beristirahat atau sekedar buang air kecil sebab kondisi jalur contraflow mewajibkan pengemudi jalan terus.
"Karena saat di contraflow tidak mungkin mobil berhenti untuk alasan dan keperluan buang air, istirahat, sebab tidak ada rest area atau jalur berhenti, harus jalan terus. Pengemudi juga wajib dalam kondisi prima, karena orang yang kelelahan atau mengantuk akan kehilangan banyak kemampuan motorik dan kognitifnya," ucap Jusri.
Baca Juga: Viral Kecelakaan Saat Parkir, Simak Tips Aman Parkir Kendaraan
Tips Melewati Contraflow
Dikutip dari laman Auto2000, ada beberapa tips bagi pengemudi yang ingin mudik memanfaatkan jalur contraflow. Terdapat beberapa langkah yang perlu dipersiapkan agar perjalanan mudik aman dan lancar.
1. Pengemudi wajib mengetahui jadwal dan titik masuk keluar pelaksanaan contraflow. Informasi ini bisa diketahui melalui sosial media atau operator jalan tol. Perhatikan rambu yang menunjukkan awal mula dan keluar titik contraflow. Petugas membuka dua titik masuk contraflow yakni di KM 36-KM 47 dan KM 47- KM 70 untuk kendaraan dari arah Jakarta.
2. Pastikan pintu keluar tol tujuan tidak terlewati jalur contraflow. Ini karena jalur contraflow memiliki satu titik keluar alias harus melewati contraflow hingga titik terakhir.
3. Saat sudah mengetahui titik masuk contraflow, ambil lajur kanan untuk persiapan. Lakukan sekitar 2 km dari pintu masuk agar tidak terlewat dan melakukan manuver berbahaya..
4. Pengemudi wajib mengatur kecepatan mobil di jalur berlawanan. Jika terlalu pelan akan menghambat lalu lintas namun jika terlalu cepat akan berbahaya bagi kendaraan dari arah berlawan. Terapkan jarak aman dengan teori tiga detik dengan kendaraan di depan.
5. Jangan sekali-kali berpikir untuk keluar dari jalur contraflow atau bahkan memutar balik kendaraan. Ini sangat berbahaya bagi kendaraan di jalur contraflow maupun jalur berlawanan. Pengemudi wajib keluar di pintu keluar yang sudah disediakan petugas dengan kembali ke jalur semula.
6. Seperti yang sudah dibahas, pengemudi wajib dalam kondisi fisik prima. Tidak bermain ponsel, mengantuk, atau lelah. Fokus dan waspada melihat ke arah depan dan sesekali melihat kondisi sekitar. Selain pengemudi tentu mobil harus sehat. Pastikan sudah diperiksa sebelum berangkat, dan bahan bakar terisi penuh. Jika mengalami masalah, jalur contraflow akan tersendat. (STA/ODI)
Baca Juga: Berencana Mudik dengan Potensi Cuaca Ekstrem? Jangan Lupa Periksa Komponen Ini
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice