Test Ride Honda CUV e:, Cocok Buat Mobilitas Harian

Honda akhirnya mengajak awak media buat menjajal dua unit skuter listrik barunya, CUV e: dan ICON e:. Pengetesan dilakukan di AHM Safety Riding & Training Center (ASRTC) di kawasan industri Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Berikut adalah ulasan lengkap mencakup posisi riding, impresi berkendara, Handling dan Suspensi, fitur, dan simpulan. Sebagai awalan, kami berikan ulasan CUV e: terlebih dahulu.

Posisi Riding

Saat mencoba duduk di atas joknya yang memiliki tinggi 761 mm, pengendara dengan tinggi 173 cm dan bobot 73 kg masih merasa aman. Kursinya cukup lebar dan konturnya pas, tidak terlalu keras maupun empuk. Memberikan dukungan yang baik untuk perjalanan jarak pendek hingga menengah.

Posisi berkendara pada CUV e: terasa ergonomis. Setang berada pada posisi yang pas, tidak terlalu tinggi atau pendek, sehingga pengendara dengan berbagai postur tubuh dapat merasa nyaman.

Ruang pijakan kaki yang lega juga menjadi nilai tambah, memungkinkan pengendara untuk mengatur posisi kaki dengan bebas. Jarak antara jok serta dek bawah tidak dekat dan tidak jauh. Celah antara dek depan dengan dengkul pengendara juga cukup lega. Jadi tidak mudah mentok. Segitiga ergonominya juga tergolong nyaman.

Impresi Berkendara

Ketika pertama kali menyalakan Honda CUV e:, suara nyaris tidak terdengar, ciri khas kendaraan listrik yang sangat kami apresiasi. Respons throttle terasa halus namun bertenaga, memungkinkan akselerasi yang stabil tanpa hentakan tiba-tiba. Sebabnya ia menggunakan dinamo yang terpasang di tengah (motor hub), power tersalur ke roda belakang.

Secara data tertulis, ia punya tenaga puncak 6 kW atau 8,15 PS. Sedangkan torsi maksimal dihasilkan 22 Nm. Mengenai kecepatan maksimum tembus 83 km/jam. Dengan format seperti ini, ia cocok digunakan sebagai moda transportasi pribadi dalam kota nan efisien.

Obstacle pertama kita melewati genangan air setinggi lebih kurang 20 cm. Tak ada kendala saat melewatinya. Ini sekaligus menjadi simulasi keamanan baterai ketika CUV e: melewati banjir. Aman!

Bobot kendaraan yang ringan membuatnya sangat lincah di tikungan, sehingga memberikan rasa aman saat bermanuver di jalan sempit atau macet. Hal ini dibuktikan dengan tantangan kedua, melewati jalur-jalur patah yang dibatasi cone warna jingga.

Saat mencoba mode Sport, tarikannya langsung terasa. Motor dari posisi diam, bisa langsung melesat tanpa jeda saat gas diputar dalam. Ini kami coba ketika di trek lurus. Dengan tersedianya tiga mode, tentu memberikan fleksibilitas, baik untuk efisiensi energi maupun performa maksimal. CUV e: mampu memberikan akselerasi yang responsif, cocok untuk melewati kemacetan di perkotaan.

Handling dan Suspensi

Handling CUV e: terasa stabil berkat dimensi bodi yang kokoh dan ban berukuran besar. Soal roda ia pakai pelek 12 inci, berikut profil ban depan 100/90 dan 110/90 belakang. Stabilitas saat melewati beberapa tikungan juga dapat terjaga dengan baik. Pasalnya posisi baterai berada di bawah jok. Motor ini mudah dikendalikan, bahkan pada kecepatan tinggi atau saat bermanuver di jalanan sempit.

Soal sistem pengereman depan yang menggunakan cakram dan tromol di belakang, juga membantu deselerasi maksimal. Apalagi dibantu dengan suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang ganda, mampu memberikan kenyamanan ekstra.

Fitur

Dalam pengetesan kali ini, kami tak terlalu prioritas membahas fitur. Hanya saja yang membuatnya menarik yakni adanya Honda RoadSync Duo. Di area cluster pengemudi mendapat hiburan, sebab dapat menampilkan informasi kendaraan, navigasi, pengontrol musik, hingga menerima dan melakukan panggilan.

Tombol di setang sebelah kiri juga tambah banyak, tidak seperti skuter listrik pada umumnya. Semua diberikan buat mengatur atau menyetel segala informasi dan fitur konektivitas. Hanya saja teknologi ini cuma tersedia di CUV e: tipe tertinggi.

Kelengkapan lain ada USB type-C charger, terletak di console box untuk pengisian baterai gawai, lalu remote keyless, memungkinkan pengguna menghidupkan dan mematikan motor dengan mudah tanpa perlu kunci konvensional. Serta sistem pencahayaan LED yang terpasang di depan maupun belakang dan functional hook untuk membawa barang.

Panel instrumen digital menampilkan informasi penting. Tipe standar ukurannya 5 inci dan varian termahalnya 7 inci yang sudah dilengkapi dengan konektivitas RoadSync Duo.

Utamanya ia mampu menempuh jarak hingga 80,7 km. Sumber tenaganya berasal dari dua baterai Honda Mobile Power Pack e: yang dapat di-swap (ditukar) atau dicas sendiri dengan off-board charger. Pengisian baterai dari kosong hingga penuh memakan waktu enam jam, dan 2,7 jam (160 menit) untuk pengisian dari 25 persen ke 75 persen.

Simpulan

CUV e: menjadi pilihan skuter listrik yang menawarkan pengalaman berkendara berbeda, tergantung pada kebutuhan pengguna. Cocok untuk mereka yang mencari kendaraan dengan desain elegan, kenyamanan maksimal serta fitur premium di varian tertinggi.

Honda CUV e: hadir dengan tiga pilihan warna, yakni Stellar Matte White, Stellar Matte Silver, dan Stellar Matte Black. Model ini dipasarkan dengan harga Rp35,45 juta. Bila ditambah dengan 2 unit baterai MPP e: harganya menjadi Rp54,45 juta.

Sedangkan untuk Honda CUV e: RoadSync Duo ditawarkan pilihan warna Quantum Matte White, Quantum Matte Silver, dan Quantum Matte Black. Harganya Rp39,65 juta. Jika dengan 2 unit baterai MPP e: maka totalnya menjadi Rp59,65 juta OTR Jakarta.

Menariknya AHM juga memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan swap baterai melalui fasilitas Mobile Power Pack Exchanger e: (BEX) yang tersebar di beberapa lokasi Jakarta dan sekitarnya. (BGX/TOM)

Baca juga: 

Dijual Nyaris Rp200 Juta, Begini Rasa Berkendara Vespa Listrik Elettrica

First Ride Motor Listrik Yamaha E01: Handling Mantap, Feeling Berkendara Persis Motor BBM