Test Ride Honda ADV 160 ABS: Pembuktian di Jalan Menantang Sejauh 125 Km
Setelah hampir 4 tahun tanpa penyegaran besar, akhirnya PT Astra Honda Motor (AHM) merilis new Honda ADV160 pada awal Juli 2022 lalu. Di model anyar ini, skutik tualang tersebut kedapatan mesin baru, peningkatan fitur, sampai ubahan minor di bagian visual.
Pabrikan menyebutnya sebagai skutik 'Urban Explorer' yang diklaim andal melewati jalur rusak, berkelok, namun juga nyaman dipakai harian. Nah buat membuktikan itu, AHM mengajak beberapa media, termasuk OTO.com untuk mengikuti test ride sejauh 125,4 km dari Puncak, Bogor, Jawa Barat via Cipamingkis menuju kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Rute yang dilalui sesuai klaim dari pabrikan. Jalur test ride kali ini didominasi jalan berkelok, menurun, menanjak, jalanan rusak, hingga membelah kemacetan. Di artikel ini kami akan membahas secara lengkap rasa berkendaranya, membedah plus minus, akomodasi, menjajal fitur unggulan, hingga menguji konsumsi BBM-nya.
Desain Makin Tangguh
Lahir dengan mewarisi DNA X-ADV yang mengusung mesin 750 cc, ADV160 pun dipastikan bakal memperkuat posisi AHM di segmen skutik kelas menengah. Secara tampilan, bila membandingkan dengan model sebelumnya dia tampil lebih tangguh.
Ubahan pada bagian sayap bodi depan membuatnya semakin enak buat dipandang. Sektor bodi samping belakang juga turut diubah yang bila dilihat menjadikan tubuh dari motor ini jadi sedikit lebih besar.
Pada bagian lampu depan dan belakang sudah memakai LED ditambah sentuhan Daytime Running Light (DRL) menambah kesan futuristik motor tersebut. Bagian lampu sein juga sudah terpisah seperti motor sport pada umumnya.
Posisi Berkendara
Mari kita mulai dari posisi berkendara terlebih dahulu. Secara keseluruhan ADV160 memang memiliki badan yang cukup besar dari motor skutik lainnya.
Dari segi dimensi, tak ada diferensiasi signifikan antara ADV160 dengan model sebelumnya. Bila pun ada perbedaannya sedikit di tinggi motor yang lebih rendah 43 mm.
Secara umum skutik ini memiliki panjang 1.950 mm, lebar 763 mm, dan tinggi di 1.196 mm. Sementara untuk tinggi jok juga terkoreksi 75 mm atau sekarang menjadi 780 mm, dengan jarak terendah ke tanah masih di 165 mm. Dengan ubahan yang ada di ADV 160 membuat bobotnya naik 1 kilogram atau menjadi 133 kg (berat kering) untuk seluruh varian CBS dan ABS.
Nah dengan postur tinggi saya di 172 cm plus menggunakan sepatu riding, duduk di atas jok ADV160 sebagai pengendara kini tak lagi terintimidasi. Memang masih ada jinjit sedikit, tapi itu bisa diakali dengan menaikan satu kaki ke footrest sehingga 1 kaki lainnya bisa menapak dengan sempurna di aspal.
Selanjutnya soal posisi tangan saat berkendara. Yang saya rasakan adalah posisi dari setang motor ini jadi lebih rendah dibandingkan ADV150. Tapi secara keseluruhan tak mengubah karakter-nya, desain setang yang lebar dan lurus dengan posisi badan saya membuat pengalaman berkendara tetap nyaman. Posisi lengan bisa membuka dengan sempurna dan di touring kali ini saya tak merasakan pegal berlebih.
Visibilitas
Dilahirkan dengan DNA tualang, ADV160 punya fitur windscreen yang bisa diatur dalam 2 opsi (tinggi dan rendah). Nah pada model terbaru ini, komponen tersebut lebih tinggi sekitar 75 mm yang fungsinya bisa menghalau angin secara maksimal.
Tapi bagaimana dengan visibilitas ke depan, apakah pandangan rider jadi terganggu? Tenang saja, saya sudah mencobanya dengan opsi windscreen paling tinggi ternyata visual ke depan sama sekali tak terganggu. Yang harus digarisbawahi, jangan sekali-sekali mengganti warna windscreen, karena hal tersebut akan mengaburkan pandangan, khususnya ketika melewati jalanan rusak.
Performa Mesin
Seperti penjelasan di atas tadi, pengujian performa dari Honda ADV160 dilakukan di jalur yang sesungguhnya. Dengan penggunaan kubikasi mesin yang lebih besar, melibas tanjakan di kawasan Puncak 2 dan Cipamingkis tak jadi masalah buat ADV160.
Tapi sebagai catatan, ketika melewati jalur menanjak yang cukup ekstrem dorongan tenaga serta torsi akan terasa berkurang meski akhirnya bisa dilalui oleh ADV160. Saran kami, selalu jaga momentum torsi, bukaan gas, serta rem. Secara umum, melibas tanjakan dengan mesin baru di ADV tak jadi masalah besar.
Bila mengacu pada data spesifikasi, Honda ADV160 disuntik mesin yang identik dengan PCX160. Rangkanya menggendong enjin 156,9 cc (dibulatkan 160 cc), berkonfigurasi 4 katup, dan sokongan teknologi eSP+ (enhanced Smart Power plus).
Jantung pacu itu mampu meletupkan output yang juga sama dengan PCX160 di mana memiliki tenaga maksimal hingga 11,8 kW atau 15,8 daya kuda pada 8.500 rpm, dengan torsi puncak 14,7 Nm pada 6.500 rpm.
Layout mesinnya itu juga bisa diandalkan ketika kami mengunjungi kawasan Curug Leuwi Hejo. Di sini jalurnya terbilang rusak, kadang bebatuan, pasir licin, aspal tak rata, hingga jalur tanah merah yang basah. Hadirnya fitur kontrol traksi di roda belakang membuat pengalaman berkendara ADV160 lebih aman, pun bila berfungsi mendeteksi adanya putaran berlebih HSTC (Honda Selectable Torque Control) beroperasi secara halus dan tak mengagetkan pengendara.
Setelah melewati kawasan tersebut, perjalanan dilanjutkan ke Sentul City. Di sini kondisi jalannya mulus, minim kemacetan, dan saya bisa menguji performanya. Ketika membuka gas secara dalam tenaga langsung terisi sejak putaran bawah hingga menengah. Namun di putaran mesin atas akan terasa melemah, meski kecepatan motor terus bertambah.
Yang saya rasakan adalah suara mesin jadi lebih halus dibandingkan Honda ADV150, ini berkat rancang baru enjin dan revisi pada sektor CVT. Secara umum, distribusi tenaga dan torsi pada ADV160 terbilang mengasyikan di rute jalan pulang yang mulus itu.
Setelah melewati kawasan Sentul, perjalanan dilanjut menuju Honda Pulogadung. Situasi jalan sore itu cenderung ramai lancar dan sesekali ada titik kemacetan. Di sinilah kelincahan ADV160 diuji, jujur saja membelah kemacetan pakai skutik ini cukup mengasyikan, selap-selip tak jadi masalah asal bisa memperkirakan lebar setang dan spionnya.
Handling dan Suspensi
Beralih soal handling dan suspensi dari Honda ADV160. Mengendarainya sejauh 125,4 km dengan berbagai rute sedikit banyak saya mengetahui karakternya.
Di bagian suspensi depan saya berikan 2 jempol, dia punya karakter yang empuk, nyaman, dan mampu meredam entakan dengan sangat baik. Tapi berbeda dengan suspensi belakang, subjektif yang saya rasakan justru kebalikan dari suspensi depan. Karakternya lebih keras, sedikit kurang nyaman bila digunakan di jalanan yang rusak apalagi melibas polisi tidur.
Sebenarnya bukan jadi masalah besar, poin plus-nya dengan rancang suspensi belakang yang lebih keras berimbas pada kestabilan motor yang akan jadi lebih baik. Itu yang saya rasakan, ketika melibas jalanan berkelok dengan sedikit gaya rebah, ADV160 memberikan sensasi yang mengasyikan.
Sistem Pengereman
Di agenda touring kali ini, AHM menyediakan 10 unit ADV160 yang seluruhnya trim tertinggi alias ABS. Di roda depan dipasangkan kaliper 2 piston, sementara roda belakang berbekal 1 piston. Rancang pengereman itu kemudian dipadukan dengan fitur Anti-lock Braking System 1-channel yang fungsinya mencegah ban depan terkunci ketika pengendara melakukan pengereman keras atau hard braking.
Semakin percaya diri menunggangi ADV160 di jalur touring kali ini karena sistem deselerasi dikawinkan dengan peranti HSTC. Mengerem di jalur licin tak jadi masalah, asalkan pintar-pintar mengatur tekanan tuas rem. Ya, karena sejatinya fitur keselamatan dan pengereman yang ada di motor ini hanya membantu pengendara bukan menjamin motor tak akan jatuh.
Kelengkapan Fitur
New Honda ADV160 sudah menggunakan full digital panel meter berdesain baru dan berisi informasi cukup lengkap seperti, indikator voltase aki, informasi suhu sekitar, odometer, trip A, trip B, tachometer, trip duration (elapsed time), konsumsi BBM real time, konsumsi BBM 1 dan 2, hingga tombol pengaturan yang kini ditempatkan di depan kemudi setang.
Honda ADV160 ABS juga dilengkapi dengan Emergency Stop Signal (ESS) yang berguna saat keadaan darurat. Lampu hazard akan menyala secara otomatis bila pengendara melakukan pengereman mendadak. Tujuannya agar pengendara di belakang bisa mengantisipasi untuk melakukan pengereman.
Seluruh varian skutik tualang ini sudah tidak menggunakan anak kunci alias keyless dengan tombol putaran untuk menyalakan mesin. Di smart key terdapat fitur answer back system dan alarm, tentunya semakin meningkatkan keamanan. Selebihnya, di bawah ini adalah rangkuman lengkap fitur yang membantu saya ketika berkendara dengan ADV160.
- Panel meter baru mirip Honda ADV 350
- Dermaga isi gawai model USB Port tipe A
- ABS (Anti-lock Braking System)
- Penerangan full LED (depan, belakang, sein)
- DRL
- Lampu hazard
- ESS (Emergency Stop Signal)
- Setang handlebar
- Wavy disk
- Bagasi 30 liter (bisa tampung helm full face)
- Side Stand Switch
- Keyless dengan alarm keamanan.
Konsumsi BBM
Adapun untuk konsumsi bahan bakarnya, berdasarkan pengetesan internal AHM menggunakan metode WTMC-Euro 3 didapat angkat 45 km per liter dengan fitur ISS (Idling Stop System) menyala, sehingga mampu menempuh jarak hingga 364 kilometer dalam sekali pengisian penuh bahan bakar.
Tapi menariknya ketika kami menjajal motor ini dengan gaya berkendara campur, melewati jalan rusak, tanjakan serta turunan konsumsi BBM yang didapat lebih tinggi dari klaim pabrikan. Menggeber sejauh 125,4 km, saya mendapatkan angka efisiensi BBM di 49 km per liter (ISS on) berdasarkan informasi dari panel meter.
Seberapa Layak untuk Dibeli?
Berakhir di kesimpulan dan pertanyaannya apakah Honda ADV160 layak dibeli? Bila memang mengincar skutik berperawakan tualang dengan fungsi, kenyamanan, dan performanya motor ini bisa jadi salah satu daftar buruan Anda.
Dia punya karakter berkendara yang nyaman, tangguh di jalanan rusak, sampai lincah sebagai motor harian. Tapi bila mendeskripsikan sebagai motor yang bisa diajak offroad, ADV160 bukan diciptakan untuk itu. Dia hanya dibekali dengan rancang kaki-kaki guna kebutuhan semi adventure saja.
Fitur yang lengkap, akomodasi lapang, hingga konsumsi BBM yang terbilang irit menjadikan Honda ADV160 sebagai matik yang patut untuk dipertimbangkan. Sebagai informasi, AHM merilis motor ini dengan harga Rp36 juta untuk varian CBS dan Rp39,25 juta OTR Jakarta untuk varian ABS. (KIT/TOM)
Baca juga: Test Ride Review New Honda Genio 2022: Seberapa Layak Dijadikan Motor Harian?
-
Jelajahi Honda ADV 160
Model Motor Honda
Promo Honda ADV 160, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda ADV 160 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
160
|
156.9
|
149
|
149.8
|
155
|
Tenaga Maksimal
15.8
|
15.8
|
13.8
|
13.27
|
15
|
Torsi Maksimal
14.7 Nm
|
14.7 Nm
|
11.7 Nm
|
10.2 Nm
|
13.9 Nm
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, SOHC Engine
|
Single Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled Engine
|
4 Stroke, 4 Valve, SOHC, FI
|
Single Cylinder, 4-Stroke, 4-Valve, Air Cooled SOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled SOHC VVA Engine
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda ADV 160 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature