First Ride All New Honda Scoopy: Tak Sekadar Ganti Wujud dan Performa
All New Honda Scoopy akhirnya resmi dirilis di indonesia. Generasi kelima Scoopy hadir makin unik dan fashionable. Buat model terbaru, AHM banyak melakukan perubahan terhadap dirinya. Menjadikannya kian trendi secara desain dan punya segudang teknologi dan fitur canggih.
Kali ini kami berkesempatan menguji All New Scoopy di lintasan Safety Riding and Training Center AHM di kawasan Greenland International Industrial Centre (GICC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Tapi sayang, waktu yang diberikan sangat terbatas. Meski begitu, lokasi percobaannya disajikan dengan beragam obstacle. Jejeran traffic cone merah dan jingga seperti memvisualisasikan keadaan jalanan ibukota.
Sebelum terjun langsung ke lintasan, pihaknya memberikan sedikit informasi ke kami mengenai beragam jalur yang harus dilalui. Mulai dari trek lurus untuk menguji akselerasi mesin, hingga tikungan patah ke kiri maupun kanan dengan sudut sempit. Diibaratkan sebagai situasi lalu lintas dalam kota kala jam pulang kantor. Cukup menantang.
Area itu sengaja dibuat untuk membuktikan kalau Scoopy anyar telah mendapatkan penyempurnaan. Utamanya pada bagian rangka atau frame yang diklaim lebih stabil saat digunakan untuk bermanuver. Serta kemampuan akselerasi berkat penggunaan mesin 110 cc generasi terbaru.
Jujur saja, pertama duduk di atasnya, tidak ada beda dengan model sebelumnya. Masih sama. Begitu pula dengan posisi ridingnya. Baik setang, posisi jok hingga pijakan kaki identik sekali. Saat mengendarainya, impresi kami langsung terbayang pada Genio dan Beat. Ya, ini mirip. Ketangkasan dan kelincahannya benar-benar sama dengan saudaranya. Meliuk-liuk di antara pembatas cone, tak lagi sulit. Lancar jaya.
Baca juga: First Ride Honda CBR250RR SP Quick Shifter (Part-1): Pembuktian Jargon Total Control
Penggunaan teknologi rangka eSAF atau enhanced Smart Architecture Frame sungguh memberikan dampak luar biasa. Berkat bobot frame yang diklaim lebih ringan 8 persen dibanding model sebelumnya, motor jadi mudah dikendalikan. Apalagi saat bermanuver tajam seperti di area pengujian. Kuda besi mungil ini lebih gesit dan cekatan. Istimewa!
Handling yang baik juga didukung oleh penggunaan ban berprofil donat. Pakai ukuran 100/90 depan dan 110/90 belakang. Hasilnya, saat bermanuver tidak perlu ragu lagi. Selain itu, motor jadi ajeg tanpa harus khawatir jatuh. Sudut kemiringan saat dibuat cornering juga bisa lebih dalam. Tapi tentu saja, harus diimbangi dengan skill berkendara yang mumpuni. Utamanya tak ada gejala melayang saat menikung. Racikan ini berbeda sekali dengan model sebelumnya, meski ukuran roda dan si kulit bundarnya sama.
Karakter suspensinya masih sama dengan model sebelumnya, cukup empuk, baik depan maupun belakang. Meski tak ada area obstacle bump course, kami yakin tidak mudah mentok, karena jarak main cukup panjang. Tapi hasil itu bisa beda jika berboncengan. Untuk ukuran skutik mungil, penggunaan teleskopik dan lengan ayun dengan peredam kejut tunggal, sudah lebih dari cukup.
Oh iya, karena dimensinya kecil dan bobotnya ringan, saat di trek lurus kestabilannya mulai hilang. Banyak hal yang membuatnya begitu, salah satunya ukuran tubuh saya. Tapi kalau bicara akselerasi, motor ini cukup mumpuni di putaran rendah. Intinya skutik ini sangat cocok digunakan untuk penggunaan harian, apalagi buat melibas kemacetan ibukota. Ringan dan mudah dikendarai.
Untuk memperlambat laju motor, Honda masih menyematkan rem cakram hidrolik piston tunggal (depan) dan tromol (belakang). Sistem pengereman combi brake system juga masih bertahan. Tak ada impresi lebih mengenai sektor ini. Sama dengan skutik Honda lainnya. Walau demikian, pihak pabrikan mengkalim sistem pengereman ini bisa memudahkan pengguna untuk melakukan pengendalian motor saat melaju di jalanan zig zag.
Baca juga: Komparasi Honda All New Scoopy Vs Yamaha Fino Vs Yamaha Freego
Poin penting yang dilakukan pabrikan pada Scoopy generasi kelima ini adalah di sektor mesin. Bisa dibilang sama persis dengan Genio. Menggendong jantung mekanis termutakhir dengan teknologi eSP (enhanced Smart Power). Kapasitas tetap 110 cc, tepatnya 109,5 cc SOHC pendingin udara dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI. Walau demikian, racikan baru itu cukup responsif dibanding model lama. Salah satu alasannya karena mengadopsi over stroke atau langkahnya lebih panjang. Kompresi mesin juga jadi lebih tinggi, yaitu 10,1 : 1. Selain itu, tentu saja karena penggunaan rangka eSAF yang diklaim lebih ringan.
Menurut catatan pabrik, daya kudanya bisa memproduksi 8,87 Hp di 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm pada 5.500 rpm. Cukuplah untuk penggunaan dalam kota. Tak butuh akselerasi berlebih, yang penting kenyamanan tetap terasa.
Bicara bodinya, Honda tetap menerjemahkan nuansa retro pada generasi All New Scoopy, bahkan lebih kental. Dapat dilihat pada bagian depan dan belakangnya. Depannya masih satu tema. Dihias lampu oval sama seperti versi sebelum, lengkap dengan imbuhan DRL dan sumber cahaya dari LED proyektor. Ini yang menjadi salah satu keunggulan Scoopy di kelas entry level. Bedanya, kini lampu sein tidak langi menempel pada headlight.
Bagian belakang dapat sentuhan baru. Model mika stoplamp benar-benar bulat, serta terpisah dengan sinyal belok. Peletakkan lampu riting cukup berjarak, agak beda dibandingkan generasi lama yang cenderung berdekatan. Hasilnya, proporsi dari buritan menggambarkan skuter klasik dari Eropa.
Area samping masih menyerupai Scoopy lama, pakai konsep garis bodi S (shape). Hanya saja terlihat guratan makin mengkurva. Ditambah model spakbor depan yang selaras dengan fasad, membulat. Adapun aksen-aksen semacam lubang angin di depan, untuk menyisipkan nuansa sporty. Walau ukuran rodanya sama, modelnya kini berbeda. Terdapat bilah-bilah di setiap palang, membuat tampilan jadi gres.
Beranjak lagi ke kokpit, model panel instrumen masih dengan konsep yang sama. Memadukan penunjuk analog dan digital. Namun Format angka, grafis dan bentuknya berubah. Layar kecilnya juga lebih modern, sekaligus mampu menampilkan menu komplet. Ada penambahan informasi yang cukup krusial. Scoopy generasi baru turut menampilkan konsumsi bahan bakar rata-rata dan real time, membantu pengendara mengetahui perilaku berkendaranya. Ada juga informasi Oil Change, yang memberi tahu kapan saatnya untuk ganti oli dan indikator baterai.
Tak hanya sekadar ganti wujud dan performa, Honda jua meningkatkan beragam teknologi canggih. Sebetulnya fitur Scoopy sudah cukup menunjang. Boleh dibilang ia adalah top of the line dari skutik entry level 110 cc Honda. Dari mulai lampu LED proyektor, answer back system, soket daya, sampai Idling Stop System (ISS) menjadi perangkat bawaan. Tapi Honda masih ingin menyempurnakan komponen-komponen itu, supaya relevan dengan keinginan konsumen.
Dari yang sudah ada, pabrikan mengembangkan soket daya model baru. Di dalam konsol kiri, dulu tidak tersedia konektor untuk bisa mengisi baterai gawai. Kini, keluhan sederhana itu didengar pihak Honda. Dan akhirnya direalisasikan-lah jenis soket USB, supaya tak repot lagi beli penghubung kabel. Tinggal aplikasikan lewat kabel bawaan ponsel saja. Sampingnya kini disediakan Multi Function Hook. Bermanfaat untuk menggantungkan barang bawaan. Didesain secara praktis karena dapat ditutup bila tidak digunakan.
Sekarang ditambah dengan Smart Key System yang terintegrasi dengan Answer Back System dan Anti Theft Alarm. Menggantikan kunci konvensional dan untuk mengoperasikan motor hanya menggunakan remote. Pakai model knop, mirip Honda Vario 150 terbaru. Sayangnya fitur ini hanya tersedia di varian tertinggi. Khusus varian terbawah masih pakai anak kunci tapi diberi tambahan remote anti-theft dan answer back system. Sementara untuk buka bagasinya masih serupa dengan sebelumnya, menekan knop sebelah rumah keyless-nya.
Berkat pengunaan kerangka baru, kapasitas bahan bakar dan ruang bagasi jadi tambah besar. Untuk menampung bensin kini sanggup 4,2 liter. Tempat penyimpanan bawah jok juga makin luas, sekarang 15,4 liter dan dapat menyimpan helm Scoopy. Kemudian pijakan kaki untuk pembonceng didesain ulang. Kini terintegrasi dengan bodi, memudahkan pengendara membonceng dengan tetap nyaman. Sedang standar samping otomatis (Side Stand Switch) serta tuas pengunci Brake Lock masih bertahan.
Sisanya soal kemasan. Pihak pabrikan memisahkan empat karakter berbeda, sekaligus membagi kelengkapan fitur sesuai kebutuhan. Untuk di level bawah, diwakili seri Sporty dan Fashion. Sporty dikemas sebagai paling basic. Ada opsi cat merah dan hitam. Fashion tampil lebih ekspresif, dibungkus dengan tema paling retro. Tersedia Fashion Blue dan Fashion Cream, dengan silang warna coklat di jok dan beberapa aksen grafis cerah. Harga jual masing-masing yakni Rp 19,950 juta OTR Jakarta.
Lantas tipe kelas atas ada Stylish serta Prestige. Keduanya punya sistem smart key. Masing-masing tampil elegan. Stylish dengan pilihan warna coklat dan merah, Prestige menampilkan kelir putih dan hitam. Keduanya dibanderol Rp 20,750 juta OTR Jakarta.
Secara keseluruhan, generasi baru Scoopy tidak hanya sekadar menjual tampilan dan performa saja. Beragam komponen penunjang kenyamanan dan keamanan juga telah ditingkatkan. Kini ia telah berevolusi menjadi skutik entry level paling canggih. Tak salah jika ia masih menjadi skutik terfavorit di Indonesia. (Bgx/Tom)
Baca juga: Test Ride Honda CRF150L, Melepas Rindu Blusukan ke Cipamingkis
-
Jelajahi Honda Scoopy
Model Motor Honda
Jangan lewatkan
Promo Honda Scoopy, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Motor Unggulan Honda
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Scoopy Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
109.5
|
124.86
|
124.8
|
110
|
109.7
|
Diameter x langkah
47 mm x 63.1 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
47 mm x 63.1 mm
|
53.5 mm x 48.8 mm
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, Air-Cooled, SOHC
|
Single Cylinder, Air Cooled, SOHC Engine
|
4-Step, SOHC, eSP, Liquid Cooling Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, SOHC Engine
|
4-Stroke, SOHC
|
Indikator Lampu
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda Scoopy dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature