First Ride All New Honda Beat Street: Ubahan Bikin Pengendalian Lebih Asyik!

All New Honda Beat Series generasi kelima akhirnya mendapat peremajaan. Sejak pertama diluncurkan pada 2020, dirinya hanya mendapat penyegaran warna dan grafis. Namun yang sekarang tak cuma tampilan baru, namun mendapat ubahan signifikan dan tambahan teknologi canggih.

Sebelum membahas pengujian, mari kita simak apa saja ubahan All New Beat Series yang terdiri dari Beat dan Beat Street.

Untuk Beat regular perubahan terjadi di beberapa sektor. Bagian depan rumah lampu utama punya wujud baru. Walau masih membentuk huruf V tapi sekarang ada garis tengah yang melancip. Bila dilihat dari samping sekilas bentuknya mirip Vario 125. Bagian batok atas juga mendapat penyegaran.

Dibalik batok atas terdapat speedometer analog-digital yang kini lebih ringkas. Tetap mengusung bentuk bulat dengan kotak LCD di sisi kanan. Tapi sekarang semua indikator berada di bagian atas. Lanjut ke bawah ada Smart Key, tapi fitur ini hanya ada di varian tertinggi. Di area itu juga masih terdapat dua kompartemen. Sisi kiri bisa menaruh botol minum dan bagian kanan disediakan power outlet.

Kemudian dek bawah bagian depan sekarang mengadopsi bentuk kotak kaku. Tidak seperti model sebelumnya yang mengusung garis dinamis. Bodi tengah mendapat ubahan desain. Visualnya mengikuti kontur bagian wajah. Bagian hitam kasarnya kini lebih besar.

Sektor belakang juga tak luput dari perubahan. Stoplamp maupun sinyal belok punya desain anyar. Behel di buntut sekarang pakai material plastik, bukan lagi besi yang dibungkus karet, lebih tepatnya Glass Fiber Reinforced Polypropylene. Lalu dirinya sekarang tidak disediakan kick starter (khusus tipe Deluxe dan Deluxe Smart Key). Tapi jangan khawatir, terdapat battery Indicator di panel meter guna memberikan informasi kondisi accu.

Sementara Beat Street punya cover speedometer baru. Tetap menggunakan digital panel meter dengan background layar berwarna biru. Lalu, ada power charger 12 watt untuk mengisi daya gadget. Untuk bodinya identik dengan Beat regular.

Ubahan paling mencolok tampak dari bagian rodanya. Ia sekarang pakai pelek berukuran 12 inci dan dibungkus dengan ban berukuran 100/90 di depan dan 110/90 di belakang. Serupa dengan New Genio. Hal inilah yang menjadi poin utama nanti dalam pembahasan pengujian.

Khusus untuk performa masih menggunakan struktur yang sama dengan model sebelumnya. Masih mengandalkan mesin 110 cc SOHC dengan sistem pembakaran injeksi PGM-FI yang tergabung dalam rangkaian teknologi eSP (enhanced Smart Power). Mampu menghasilkan tenaga 8,97 PS di 7.500 rpm dengan torsi tertinggi di 9,2 Nm pada 5.500 rpm. Bedanya kini punya bobot lebih ringan, sekira 400 gram.

Pengujian

Karena soal performa tak ada perubahan signifikan selain pengurangan bobot, maka kami menitikberatkan pengujian untuk Beat Street. Sebab dirinya berganti roda yang sebelumnya 14 inci, sekarang menjadi 12 inci. Hal itu juga yang membuat kami penasaran perihal handlingnya.

Kegiatan test ride dilakukan di lintasan Safety Riding and Training Center AHM di kawasan Greenland International Industrial Centre (GICC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Tapi sayang, waktu yang diberikan sangat terbatas. Meski begitu, lokasi percobaannya disajikan dengan beragam obstacle, seperti memvisualisasikan keadaan jalanan ibukota.

Sebelum terjun langsung ke lintasan, pihaknya memberikan sedikit informasi ke kami mengenai beragam jalur yang harus dilalui. Mulai dari jalur berkelok hingga trek lurus. Diibaratkan sebagai situasi lalu lintas dalam kota. Area itu sengaja dibuat untuk membuktikan kalau Beat Street anyar bisa lincah saat berada di sudut sempit meski pakai setang lebar.

Jujur saja, pertama duduk di atasnya, seperti tidak ada beda dengan model sebelumnya. Masih sama. Begitu pula dengan posisi ridingnya. Baik setang, posisi jok hingga pijakan kaki. Tapi faktanya meski pakai lingkar roda lebih kecil, ground clearance-nya naik 1 mm. Sebelumnya 147 mm, sekarang 148 mm.

Saat mengendarainya, impresi kami langsung terbayang pada New Genio. Ya, ini mirip. Ketangkasan dan kelincahannya benar-benar sama dengan saudaranya. Meliuk-liuk di antara pembatas cone, tak lagi sulit. Lancar jaya.

Kombinasi teknologi rangka eSAF atau enhanced Smart Architecture Frame, bobot lebih ringan, setang lebar dan ban ‘donat’ ukuran 100/90 depan dan 110/90 belakang memberikan dampak positif. Handling jadi lebih asyik dan motor jadi mudah dikendalikan. Sudut kemiringan saat dibuat cornering juga bisa lebih dalam.

Apalagi saat bermanuver tajam seperti di area pengujian. Kuda besi mungil ini lebih gesit dan cekatan, bahkan center stand atau standar tengah bisa sampai kena aspal. Tapi tentu saja, harus diimbangi dengan skill berkendara yang mumpuni. Utamanya tak ada gejala melayang saat menikung. Racikan ini berbeda sekali dengan model sebelumnya.

Karakter suspensinya masih sama dengan model sebelumnya, cukup empuk, baik depan maupun belakang. Meski tak ada area obstacle bump course, kami yakin tidak mudah mentok, karena jarak main cukup panjang. Tapi hasil itu bisa beda jika berboncengan. Untuk ukuran skutik mungil, penggunaan teleskopik dan lengan ayun dengan peredam kejut tunggal, sudah lebih dari cukup.

Oh iya, kalau bicara akselerasi, motor ini cukup mumpuni di putaran rendah. Intinya skutik ini sangat cocok digunakan untuk penggunaan harian, apalagi buat melibas kemacetan ibukota. Ringan dan mudah dikendarai.

Untuk memperlambat laju motor, Honda masih menyematkan rem cakram hidrolik piston tunggal (depan) dan tromol (belakang). Sistem pengereman combi brake system juga masih bertahan. Tak ada impresi lebih mengenai sektor ini. Sama dengan skutik Honda lainnya.

Ketambahan Fitur

 

Tipe CBS, Deluxe, dan Street, kini sudah dilengkapi dengan sistem alarm. Ketika motor digerakkan maka bisa mengeluarkan suara nyaring. Diharapkan fitur ini bisa mencegah aksi kriminal atau tindakan pencurian. Uniknya buat mengaktifkan alarm tidak perlu pakai remot, tapi dari rumah kuncinya. Cara menyalakan alarm cukup simpel.

Caranya yaitu putar kunci ke on dan off sebanyak dua kali dalam tiga detik. Nanti indikator alarm (di klaster instrumen) akan menyala (merah) selama 60 detik. Kemudian indikator tadi mulai berkedip, menandakan alarm sudah aktif

Harga All New Honda Beat

• All New Honda Beat CBS Rp18,430 juta
• All New Honda Beat Deluxe Standard Rp19,3 juta
• All New Honda Beat Deluxe Smart Key Rp19,830 juta
• All New Honda Beat Street Rp19,3 juta

Secara keseluruhan, All New Beat Series tidak hanya sekadar menjual tampilan. Beragam komponen penunjang kenyamanan dan keamanan juga telah ditingkatkan. Kini ia telah berevolusi menjadi skutik entry level paling canggih. Tak salah jika ia masih menjadi skutik terfavorit di Indonesia. (BGX/TOM)

Baca juga: First Ride Honda Stylo 160: Desain Retro Tapi Ada Rasa yang Sama