Road Test Renault Triber AMT: Apakah Makin Menggiurkan?
Renault Triber adalah mobil paling praktis yang bisa Anda beli dalam rentang harganya. Kabin lapang, bagasi besar dengan kursi baris ketiga dapat dilepas, dan dimensi kompak membuatnya mudah dikendarai. Sekarang, Renault menambahkan opsi AMT yang menjanjikan tambah kenyamanan. Selain transmisi manual yang diotomatiskan, tidak ada perubahan lain. Jadi, ulasan kali ini kami akan fokus ke pengalaman berkendara. Untuk membantu Anda memahami, apakah masuk akal mengeluarkan bujet ekstra Rp 8 juta untuk girboks itu.
Apakah Lebih Mudah Dikendarai di dalam Kota?
Triber AMT ditenagai mesin sama, 3-silinder 1,0-liter yang menghasilkan 73 PS dan 96 Nm. Mengingat kompetitor seharganya menawarkan mesin 4-silinder lebih bertenaga, sebuah kelemahan baginya. Untuk melawan defisit tenaga, Renault memberi Triber AMT rasio gigi rapat. Sehingga dalam kecepatan rendah di perkotaan, Anda tidak akan merasakan kekurangan daya.
Di opsi AMT ini, ada mode merayap. Pada dasarnya, jika memilih selektor D dan melepas pedal rem, mobil mulai berjalan lambat yang sangat membantu di tengah kepadatan lalu lintas atau saat menanjak. Melewati permukaan datar, fungsi merayap bekerja baik. Sedangkan dalam kondisi menanjak, sedikit mundur dulu sebelum berjalan maju.
Perpindahan gigi halus dan bebas sentakan sesuai standar AMT-nya. Dibanding transmisi manual, versi AMT punya gigi tiga amat pendek (kecepatan puncak 105 kpj di manual dan 80 kpj di AMT). Menghasilkan shifting lebih sedikit untuk transmisi otomatis. Dipadukan dimensi kompak, setir ringan, dan kualitas berkendara khas Eropa, Triber AMT hebat sebagai komuter perkotaan.
Tapi kalau ingin sedikit menggeber atau menyusul mobil, lain cerita. Respons agak lambat membaca input gas dan mesin kurang nendang.
Bagaimana di Jalan Tol?
Kekurangan tenaga makin terasa saat di jalan bebas hambatan. Tapi bisa melaju mudah pada kecepatan 90-100 kpj di jalan tiga lajur. Ketika berkendara di jalur gandar, malah sedikit kesulitan. Bila ingin menyalip cepat, girboks santai sekali downshift. Apalagi kalau penumpang penuh. Lemot makin terasa, meski mesin sudah meraung di atas 2.500 rpm. Jika dikombinasikan dengan insulasi suara yang tidak terlalu bagus, menambah rasa tak keruan.
Memang kami merasa Triber AMT lebih lambat dari saudaranya. Tapi perbedaannya ternyata mengejutkan. Dalam tes 0-100 kpj, ia mencatat 20,02 detik di kondisi basah. Bedanya lebih dari 4 detik dibanding tipe manual (trek kering). Faktanya lagi, lebih lambat 2,5 detik juga dari Kwid AMT yang lebih murah.
Bagaimana Efisiensinya?
Walau berbobot ringan dan menggendong mesin kecil 1,0-liter, efisiensi bahan bakarnya cenderung mengecewakan. Dalam kota, Triber AMT mencatat 12,36 kpl. Memang lebih baik dari varian manual tapi tetap tergolong rendah si segmennya. Karena power lebih lemah dan respons AMT lambat, di jalan tol kami memperoleh 14,83 kpl. Hampir 3 kpl di bawah tipe manual.
Akhirnya kami menemukan perubahan utama dalam Triber. Berikut keunggulan dan kekurangannya:
Keunggulan
Kualitas Berkendara
Suspensi Triber bekerja sempurna meredam semua kondisi jalan, terutama di kecepatan rendah. Begitu pula kecepatan tinggi, pengendaraan nyaman meski ringan, kestabilan di trek lurus juga bagus.
Kepraktisan Kabin
Triber adalah mobil yang sangat praktis berkat banyaknya penyimpanan di kabin. Di depan, tersedia dua area besar dalam konsol tengah, kantong pintu masif, boks pendingin yang mampu menampung empat kaleng soft drink dan glove box raksasa.
Kursi Baris Kedua Lapang dengan Sliding Seat
Jok tengah paling nyaman jika dibandingkan lawan-lawannya. Bila kursi baris ketiga tidak terpakai, Anda bisa menggeser kursi baris kedua sehingga terhampar ruang kaki luas. Anda juga bisa merebahkannya juga sedikit, mungkin pertama di segmennya. Bantalan jok cukup nyaman dengan topangan paha empuk. Ventilasi AC untuk tiap penumpang turut menambah kenyamanan di kabin.
Baris Ketiga Sangat Bermanfaat
Kursi baris ketiga bakal membuat kaki penumpang setinggi lebih dari 177 cm kram. Disebabkan ruang kaki amat terbatas. Tapi untuk rata-rata postur orang India, baris ketiga mobil ini ternyata nyaman. Tidak seperti 7-seater kebanyakan, penumpang duduk lumayan tinggi tapi ruang kepala tetap luas. Tapi yang mengkhawatirkan saat terjadi tabrakan belakang. Kepala penumpang hanya terpaut beberapa sentimeter saja dari kaca belakang.
Bagasi Besar
Kalau tiga baris kursi terpakai, kapasitas bagasi Triber hanya sedikit. Tapi jika hanya mengangkut maksimal 5 penumpang, kursi ketiga bisa dilepas dan disimpan di rumah. Tanpa kedua kursi itu, terhampar ruang kargo 625 liter. Ukuran ini bahkan lebih besar dari MG Hector (Wuling Almaz)! Cukup membawa tiga koper besar, dua handbag dan masih ada sisa ruang.
Kekurangan
Kabin Berisik
Selain kurang bertenaga, mesin Triber juga berisi. Terutama jika Anda membandingkan rival seharga misal Hyundai Grand i10 Nios dan Maruti Swift. Malah insulasi suara juga kurang bagus. Kebisingan jalan dan udara menyusup hingga kabin.
Kurang Fitur
Varian teratas Triber dilengkapi banyak fitur menarik. Anda dapat sistem infotainment layar sentuh 7-inci dengan Apple CarPlay dan Android Auto, keyless go, ventilasi AC di setiap barus, tilt steering dan empat airbag. Tapi masih ada yang kurang. Tidak ada pengaturan ketinggian jok pengemudi, climate control otomatis, pelek alloy, auto headlamp dan wiper. Bahkan grafis monitor terlihat ketinggalan zaman dibandingkan sistem punya Hyundai.
Verdict
Jadi, dengan harga lebih mahal Rp 8 juta dari varian manual, apakah Triber AMT layak? Apabila Anda lebih sering berkendara di dalam kota, jawabannya tentu saja layak!
AMT sangat nyaman berkat perpindahan gigi halus. Ditambah atribut penting lain seperti kepraktisan kabin dan pengendaraan lembut, Triber AMT adalah pilihan tepat untuk seharganya. Namun AMT jadi bumerang saat memasuki jalan bebas hambatan. Performa mesin biasa saja bahkan konsumsi bahan bakar tidak memuaskan.
Kalau kebanyakan dipakai untuk dalam kota, Triber AMT sulit dihiraukan. Namun jika mencari mobil penjelajah jalan tol, lebih baik pilih manual. (Odi)
Sumber: Cardekho
Penulis: Nabeel
Baca Juga: Road Test Renault Kwid Climber: Kesan yang Membekas
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Renault Triber
Model Mobil Renault
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan Renault
- Populer
Video Mobil Renault Triber Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
999
|
1485
|
1206
|
1197
|
998
|
Panjang
3990 mm
|
-
|
4493 mm
|
4110 mm
|
4110 mm
|
Lebar
1739 mm
|
1691 mm
|
1691 mm
|
1655 mm
|
1655 mm
|
Tinggi
1643 mm
|
1715 mm
|
1715 mm
|
1600 mm
|
1600 mm
|
Tempat Duduk
7
|
8
|
2
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Mesin
1.0L Petrol Engine, 3 Cylinder 12 Valve
|
1.5 L
|
1.2L Petrol Engine, In-line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.2L Petrol Engine, In-line 4 Cylinder 16 Valve DOHC
|
1.0L Petrol Engine, In-line 3 Cylinder 12 Valve DOHC
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Renault Triber dari Carvaganza
Artikel Mobil Renault Triber dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature